chapter 45

55 21 0
                                    

Ia bingung harus jawab apa.. Karena ini keputusan terakhir nya... Ia tidak bisa menjauh dan melupakan hal ini lagi... Sekarang ia harus hadapi... Kuat maupun tidak kuat

"A... Aku Terima" Ini dia keputusan nya sekarang

Seketika itu refal pun sendu.... Senang tetapi ia mengingat dulu

Dimana dulu ia selalu Melindungi vio dalam pelukan nya namun... Tiba tiba ia pergi tanpa alasan... Sampai pada akhir dia pergi selama nya

Ia melepas rangkulan nya dan tak melindungi ku lagi... Waktu pun tak memberi kesempatan pada ku

Mungkin kah alam semesta tak mendukung ku dengan vio... Cinta ku yang kutemukan saat ku terjatuh

Jika iya... Aku tetap akan menunggu mu disini menunggu alam semesta menerima walau itu tidak akan terjadi... Dan angin akan membawa semua jawaban nya, karena nadi dan detak jantung ku akan selalu merindukan mu

Resah ku yang dulu hilang dengan luka kehilangan mu

Itu dulu... Sekarang ia harus menghadapi hal lain

"Ehm... Gimana? " Tanya Langit yang berhasil membangunkan Refal dari lamunan nya

"Eh!!... Ehm... O... Okey" Jawab refal gugup

"Jadi... Abis ini.. Ngomong ke... Keluarga atau-" Ucapan langit pun terpotong

"Yakinin diri dulu... Nanti kita bicara lagi" Lirih Refal

Flashback off

Hanya itu yang langit ingat... Setelah itu mereka pulang dengan sunyi

Lagi lagi langit melamun dengan sedikit tangisan... Ia ingin pergi lari... Tetapi untuk apa

Mungkin alam semesta tak menerima vio bersama Refal... Tetapi kasih waktu untuk langit menerima semua nya

Setidaknya Resah ku di ubah menjadi luka dulu... Dan aku tidak mau luka ku terbuka lagi... Sudah cukup aku berjuang untuk menjahit luka ini... 4 tahun setengah aku coba menjahit luka ini

Tetapi mengapa detak jantung dan nadi ku merindukan mu secara tiba tiba

"A... Aneh... Hikss" Ia hanya mengurung diri... Ia lelah

Tapi.. Ia harus maju, berjuang... Dan... Menghadapi kenyataan itu

"Capek... Bingung... Sakit.... Susah" Keluh langit

☘☘☘

Sekarang langit pun sudah bangun dari tidur nya... Pukul 6 pagi ia sudah berangkat untuk menghadapi hari nya

Dan sekarang ia sudah sampai kantor nya pukul setengah 7 pagi

"Pagi bu" Ucap wira

"Kalo kakak panggil langit aja" Ucap langit

"Iya lan"

"Pagi bu langit" Ucap agni yang akan menjadi sekretaris langit... Sebenarnya langit lebih mau wira yang jadi sekretaris nya karna di siplin nya keliatan... Tetapi itu sekretaris papa nya dan papa nya tidak mau mengganti sekretaris nya jadi terpaksa agni yang menjadi sekretaris langit

"Terima kasih agni... Ehm kamu jangan lupa copy dokumen pak gibran ya"

"Iya bu tapi... Yang harus saya copy apa aja ya bu? "

"Kamu bawa dokumen asli nya gak? "

"Bawa kok bu"

"Okey.. Ehm... Dari hal 4 sampe hal 20 kamu copy abis itu copyan nya kasih pak gibran , yang asli kasih saya ya agni" Jelas langit

Berharap Kau Lah Takdir Ku (REVISI&END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang