"selamat menikmati" sambil menata masakan yang baru saja matang itu, laki-laki itu tersenyum semanis mungkin untuk wanita paruh baya di depannya
"igoo,putra eomma sudah besar eum" wanita paruh baya itu menatap bangga putranya itu
"ialah eomma, masa mau kecil terus" dengan wajah yang sengaja dia buat sesedih munkin, dia menjawab eomma nya
mereka berdua tertawa bersama dan melanjutkan makan mereka yang tertunda. sekilas tampak seperti tidak ada yang menganggu kebahagiaan mereka, seperti hanya ada canda tawa yang mengisi kehidupan mereka
tapi tidak ada yang tahu ada berapa bulir air mata di belakang tawa mereka
| | | | | |
sekolah
biweldon high school adalah salah satu sekolah bergengsi di korea, takjarang murid murid disini memakai barang barang ternama. Meski begitu bukan berarti semua siswa siswi di sini sama semua, ada dari mereka yang berasal dari keluarga yang sederhana dan masuk melalui jalur prestasi
dan di sinilah rose sekarang, hanya satu kata yang terlintas di kepalanya 'wow' adalah kata yang tepat untuk sekolah ini. Bangunan yang megah dan modern, dan bisa di liat seragamnya yang tak jauh dari kata mewah.
mobil yang mengantar rose sudah sampai di parkiran sekolah, dia bergegas turun dari mobil dan langsung masuk ke dalam sekolah
matanya tak henti menelusurih semua banguna di sekolah ini, semuanya bersih dan terawat benar benar sekolah yang mewah, dia tak heran sekolah ini di idam idamkan banyak orang dan mungkin bayaran tiap bulannya juga tak cuma cuma
"ah, maaf ruang kepala sekolah di sebelah mana ya?" rose bertanya dengan salah satu siswi yang sedang bercanda dengan temannya
siswi itu melirik rose dengan tatapan menilai dari atas sampai bawah, lalu dia menunjuk arah dengan dagunya dan kembali menghadap temannya. sepertinya sekarang meraka sedang membicarakan rose
"ghamsahabnida" rose membungkuk lalu pergi ke arah yang di tunjuk, rose tidak peduli mau dia di omongin apa engga, toh dia bertanya dengan sopan ini. Dibalik sempurnanya sekolah ini ternyata siswanya seperti itu pikir rose
di terus melihat kanan kiri untuk mencari ruangan kepala sekolah, akhirnya dia melihat ruangan bertuliskan HEADMASTER
Rose segera menuju ke ruangan itu, dia mengetuk ruangan itu dan tak lama pintu ruangan itu terbuka, terlihat laki-laki seumurannya sedang tersenyum ke arahnya, 'tampan' kata yang tepat untuk mendeskripsikan laki-laki itu
senyumannya seperti menghipnotis rose, astaga pangeran dari mana ini pikir rose sambil memperhatikan wajah itu tanpa berkedip
"halo,mau masuk?" suara lembut dari laki-laki itu berhasil membuyarkan semua pikiran rose, dia segera mengangguk dan langsung masuk ke dalam ruangan
astagaaa, malu maluin banget ituu-rose
lucu-?
|×××××|
hola, ini part 2 semoga feelnya dapet yaa
Maaf ya klo paragraf nya kurang rapih, ngetiknya di laptop, jd klo ke hp kurang pas
! JANGAN LUPA VOTE !
T B C➤

KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir • Waktu
Fanfiction'Kita berpisah karena Takdir, dan bertemu karena Waktu' aku merindukan mu chaeng- chanyeol sepertinya wajahnya tidak asing- rose