Di mohon untuk para penumpang kapal chanrose, untuk menekan tombol bintang di sebelah kiri terlebih dahulu
Sekian terima chanyeol :) - Moon
|××××××××××|
Setelah kejadian beberapa waktu lalu, tangis rose sudah mereda sekarang dia sedang berada di mobil lisa
Duduk di kursi penumpang dengan pandangan terus terfokus ke jalanan di depan sana, entah apa yang membuat rose betah menatap ke arah sana
Lisa juga tidak ada niatan membuka percakapan dengan teman barunya ini, dia pikir rose butuh waktu sendiri setelah apa yang terjadi
"Jangan beritahu kejadian tadi kepada jisoo eonnie maupun jennie eonnie" lisa mengalihkan pandangannya ke arah rose, menatapnya bingung
"Kupikir itu tidak penting lisa-ya" ujar rose sambil menatap lisa balik
"Rose-ya, tapi brandalan itu membuatmu ke takutan eoh? Biar jennie eonnie mengurusnya" sangkal lisa yang tidak setuju dengan Penuturan rose, jelas tadi dia melihat gadis ini menangis dengan tangan gemetar dan terus merancau bahwa dadanya sakit
Dia tidak mungkin membiarkan sahabat barunya ini tersiksa karena berandalan itu
"Lisa-ya, nan gwaenchanha..tadi itu bukan apa²" jelas rose berusaha meyakinkan lisa bahwa yang di liatnya tadi tidak separah apa yang dia kira
"Gwaenchanha? Jeongmal? Kamu bilang tidak apa²? Ya! Aku melihat mu menangis dengan badan gemetar dan kamu bilang itu tidak apa²?!" lisa menaikan suaranya tanpa sadar, dia tak habis pikir dengan ke adaan seperti itu rose masih sempat bilang tidak apa²
Rose sedikit tersentak karena nada bicara lisa yang tinggi tiba², dia menghela nafas dan menggenggam tangan lisa
"Lisa-ya, percaya padaku..aku gak mau ngerepotin mereka berdua apa lagi jennie eonnie" rose terus menggenggam tangan lisa, berusaha meyakinkan lisa bahwa dia benar² baik² saja
Lisa menghelai nafas, bagaimanapun dia tau kalo salah satu eonnienya itu belum begitu menerima rose dan dengan terpaksa dia menyetujui kata² rose
"Jinjja?! Aaaa gomawooo" ujar rose dengan nada senang, dia langsung memeluk lisa dengan semangat lisa hanya bisa tersenyum melihat tinggah rose
| | | | |
Sesampainya di cafe tempat jisoo dan jennie berada. Lisa dan rose bergegas ke meja yang sudah jisoo beritahu
Ketika mereka berdua sudah tiba di meja yang di tunjukan lisa dan rose mendapatkan tatapan tajam dari keduanya, bagai mana tidak mereka berdua sudah menunggu selama satu setengah jam tapi tidak ada tanda² dari keduanya
"Masih tau jalan rupanya" jennie berujar dengan wajah dan intonasi yang datar, dia hanya melirik keduanya dan kembali membaca majalah nya kembali
"Huft, kalian dari mana saja hm? Kenapa tidak memberi kabar sama sekali" jisoo berusaha mengontrol emosinya, dia yakin keduanya pasti mempunyai alasan sendiri
"Mian eonnie, tadi rose bar-" belum selesai menjelaskan alasannya, lisa harus berhenti karena senggolan di tangannya yang di pasti kan itu dari rose
"Rose kebelet ingin ke toilet terlebih dahulu eonnie dan sialnya toiletnya ramai, jadi mau tidak mau kita harus tunggu eonnie" lisa beralasan yang cukup masuk akal pikir rose, tapi kenapa harus dia? Ok dia tau dia alasan mereka telat, tapi kenapa harus toilet? Ah sudah lah
Tanpa mereka ketahui, ada seseorang yang mengetahui semua kebohongan itu hanya saja dia memilih acuh dan tidak peduli dengan semuanya
Rose dan lisa segera memesan makanan mereka dan kembali ke meja, suasana kembali normal walau ada salah satu dari mereka yang masih menjaga jarak
"Jennie-ya, kau jadi datang ke acara itu?" jisoo berusaha menarik jennie kedalam obrolan, karna sedari tadi jennie hanya menyimak dan sesekali mengangguk
"Ne eonnie, tidak ada pilihan"jawab jennie se adanya, ya memang dia tidak bisa menolak jika acara itu sudah bersangkutan dengan pekerjaan appanya
"Eoh, eonnie mian aku tidak bisa menemanimu..appa ku mengadakan acara makan bersama karena dia baru saja di terima di posisi impiannya" jelas lisa sejujurnya dia tidak enak mengatakan ini semua, karena dia tau eonnienya ini tidak bisa bergaul dengan anak kolega appanya itu
"Hm, gwaenchanha lisa-ya" jennie tersenyum menanggapi adenya itu, dia tau sebenernya lisa ingin sekali menemaninya ke sana
Rose tertegun beberapa saat melihat senyum jennie, sejenak dia berfikir ingin membuat senyum itu terukir karena ulah nya tetapi dia kembali ke kenyataan bahwa dia tidak sedekat itu untuk berharap sedemikian rupa
|××××××××××|
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Park chanyeol
Annyeong readers, gmn?Mian banget agak freak, otaknya lg mandek bangettt