Day 10

1.1K 232 38
                                    

VOTE nya jangan LUPA!!

♥️Happy Reading♥️





"Apa lu capek?"

Pertanyaan yang keluar dari mulut Heeseung membuat Eunha tertawa miris

"Bahkan gua pengen mati Seung"

Heeseung dibuat bungkam, keduanya saling menghela nafas panjang

"Lo.. ga inget sesuatu tentang diri Lo?"

Gadis disampingnya menggeleng dengan senyum tipis yang masih melekat

"Bahkan, sekarang gua jadi kepikiran soal Jungwon" dahi Heeseung berkerut saat pernyataan itu keluar

"Apa gua bener² kenal dia? Gua bahkan ga inget tentang diri gua sendiri"

Hening kembali tercipta

"Dan Eunha, siapa yang ngasih nama gua itu?"

Suara Eunha semakin parau, Heeseung segera memeluknya. Menyalurkan kekuatan agar gadis itu lebih tenang

"Maaf, harusnya gua ga bahas ini"

Satu sisi,Heeseung benar² merasa iba kepada Eunha kenapa bisa sampai seperti ini. Mengapa ia melupakan segalanya?

"Hiks, ini tempat apa sebenernya Seung?"

Tatapan Eunha membuat mati kutu Heeseung. Ia benar-benar tak bisa menjawab apa-apa

"Seung?! Gua yakin Lo tau sesuatu kan?! Kenapa? Hiks kenapa Lo gamau ngasih tau gua?!"

"Bukan gitu mak-"

"Terus apa?! Gua capek Seung! Gua kaya orang bego disini!"

Heeseung dengan cepat memeluk kembali tubuh Eunha, walaupun diawalnya gadis itu memberontak tak mau, tetapi mungkin karena lelah akhirnya ia membiarkan terisak didalam dekapan Heeseung

'gua juga capek Na, bahkan lebih dari lo'

Keduanya sama-sama terisak. Saling membagi kesedihan yang memang tak bisa dijelaskan. Mereka benar² lelah

"Hiks, s-sakit Seung"

Heeseung memejamkan matanya erat, dan Eunha gadis itu benar-benar kesakitan. Punggungnya sangat perih saat ini

"S-Seung i-ini beneran sakit"

Heeseung yang menyadari Eunha yang kesakitan melepaskan pelukannya. Tapi keduanya sama² terkejut, tangan Heeseung berlumuran darah segar ditambah sebuah pisau tajam yang ia pegang. Pupil mata keduanya bergetar. Seolah tak percaya apa yang mereka lihat

Heeseung segera membalik tubuh Eunha agar membelakangi nya. Dan kini Ia dibuat lebih terkejut saat darah tembus di baju Eunha

"N-na"

"Hiks, sakit Seung. Apa, a-apa yang Lo lakuin"

Heeseung menjatuhkan pisaunya begitu saja, ia bahkan tidak tau kapan pisau itu ada di tangannya. Darah masih keluar dan Heeseung mulai menjauh dari Eunha

"A-apa? Apa yang gua lakuin sama Lo?"

Eunha terisak, tubuhnya bergetar hebat. Ditambah melihat Heeseung yang sepertinya lebih ketakutan

"Seung hiks, jangan jauh² dari hiks gua"

Kepala Heeseung menggeleng sembari menatap kedua tangannya yang berlumuran darah

"Gua, g-gua lukain Lo Na"

Sekarang Eunha yang menggelengkan kepalanya, tangannya terulur seolah menyuruh Heeseung tetap disitu dan meraih tangannya. Eunha benar-benar takut

30 HARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang