Day 13

1K 261 50
                                    

VOTE NYA JANGAN LUPA

Ga suka banget sama siders! Ga bisa ngehargain author yang udah capek² nulis sama mikir! Tinggal vote gaakan bikin Lo rugi! Ga bisa vote? Sini PC gua, gua ajarin sampe lulus!!
Ga suka gua ngomong gini? BODO AMAT!!

Mon maap emosi😌

♥️Happy Reading buat Readers♥️







Pagi sudah menyambut, tapi gadis itu belum juga mau memejamkan matanya. Ia hanya terfokus pada sosok laki-laki yang tengah terbaring lemah. Dari semalam belum juga mau membuka mata.

Menyesal? Tentu saja. Eunha merasa bersalah telah membentak Jungwon. Ia hanya emosi semalam. Ia bahkan tidak sadar telah melakukan itu

Helaan nafas kembali terdengar. Jika waktu bisa diulang ia ingin memeluk Jungwon malam itu. Air mata benar-benar tak bisa keluar saat ini. Entah lah, mungkin air mata juga sudah lelah sama halnya dengan sang pemilik

Suara tawa saat bersama Heeseung dan Jay terlintas begitu saja. Kenangan² bersama mereka. Saat bertemu Heeseung dan Jay saat pertama kali. Semua nya hadir dalam pikiran Eunha.

"Lo berdua lagi ngapain?"

Senyum miris Eunha tercetak. Satu persatu memori saat bersama datang menghampiri.

"K-katanya janji bakal sama gua terus tapi-"

Eunha menarik nafasnya yang terdengar bergetar. Ia mencoba untuk menahan tangis. Ia sungguh lelah jika harus menangisi mereka lagi. Yang hanya bisa ia lakukan hanyalah menenggelamkan wajahnya di antara lipatan tangan. Berharap ia bisa tertidur dengan tenang

•••••

"A-apa mau Lo sebenernya?!"

Sunghoon, kini tertawa pelan. Kakinya melangkah mengitari Heeseung yang kini terikat kencang disebuah kursi. Pergelangan tangannya sudah mengeluarkan darah segar karena terus menerus memaksa agar bisa lepas

"Simple, gua cuman mau gadis itu"

Rahang Heeseung mengeras. Matanya menatap nyalang laki-laki yang sepertinya minta untuk dihabisi

"Sampe kapan pun gua ga akan kasih dia ke tangan orang brengsek macam Lo!"

Langkah Sunghoon berhenti tepat di belakang Heeseung. Amarah memuncak setelah mendengar ucapannya

Dengan sekali gerakan, Sunghoon meninju kepala bagian belakang Heeseung yang membuat pria itu pingsan seketika

Ia berdecak dan kembali melangkah. Menyeret seseorang yang berontak tak mau. Mulut dan matanya yang ditutupi kain,sedangkan tangan dan kakinya terikat. Tanpa rasa kasihan Sunghoon menyeretnya dengan begitu kasar

Membawa kehadapan Heeseung dan membuka kain yang menutupi matanya

Pria itu seolah ingin menangis. Meraung tak jelas. Meminta dilepaskan untuk memeluk pria dihadapannya yang tak sadarkan diri

"Lo mau ngomong?"

Sunghoon berbicara dengan mensejajarkan dengan laki-laki yang ternyata adalah Sunoo

Sunoo mengangguk cepat. Air matanya terus menerus turun dengan deras. Sesekali matanya menatap Heeseung yang tak terdaya. Padahal jika dilihat dari segi manapun Sunoo lebih mengenaskan kondisinya

"Oke"

Tangan Sunghoon merogoh sesuatu di saku belakangnya. Dengan gerakan cepat Sunghoon memperlihatkan pisau kecil tepat di depan matanya. Sunoo hanya bisa menelan ludah kasar mendapat tindakan Sunghoon

30 HARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang