Day 8

1.2K 246 64
                                    

VOTE nya jangan lupa

And

♥️Happy Reading♥️

"Tolong jaga Eunha sebaik mungkin"

Heeseung dan Jay mengangguk lemah. Jungwon mengambil nafas berat. Jake dan Ni-ki sudah terlebih dahulu berjalan menjauh. Tapi kaki Jungwon belum juga mampu melangkah pergi

"Gua janji bakal jaga Eunha Walaupun harus nyawa taruhannya"

Jungwon tersenyum tipis mendengar nya. Sepertinya laki² dihadapannya ini memang tulus

"Gua pergi"

Kini Jungwon benar² melangkah pergi meninggalkan dua orang yang menatap sendu dan seseorang didalam rumah yang terisak pilu. Eunha menyadari jika Jungwon akan pergi jadi ia memutuskan untuk berpura-pura tidur agar tak terlalu menyakitkan

"Hiks, aku mau pulang"

Eunha memukul dadanya beberapa kali sedikit keras, berharap sesak tak lagi menghimpit.

"Eunha"

Eunha menatap keduanya. Ingin sekali mereka mengakhiri semua ini. Tapi sayang mereka tak bisa menemukan jalan keluar

~~

Angin malam yang dingin menyelimuti tubuh mereka bertiga yang sedang berdiam diri di teras rumah. Tidak ada percakapan apapun, mereka hanya sibuk termenung sembari memeluk kedua lutut nya masing²

"Apa kalian bakal ninggalin gua juga?"

Jay langsung merapat ke arah Eunha dan mengelus pundak nya lembut

"Mana mungkin kita ninggalin cewek se cengeng Lo, ga akan pernah kita ngelakuin hal semacam itu"

Eunha tersenyum miris mendengar perkataan Jay. Eunha tau niat Jay sangat baik ingin menenengkannya. Tapi entah mengapa ia merasa sedih juga mendengarnya

"Mungkin iya gua terlalu cengeng, sampai² sahabat gua aja ninggalin gua. Iya kan?"

Mata mereka bertemu, bedanya Eunha menatap kosong dan itu sungguh melukai hati Jay.

Heeseung hanya diam tak berniat ikut perbincangan. Pikirannya masih dipenuhi oleh rasa takut

"Seung"

Heeseung dengan segera menoleh dan tersenyum manis kearah Eunha

"Kenapa? Lu laper?"

Gadis disampingnya menggeleng lalu kembali menatap lurus. Jika bisa menghentikan waktu, mereka ingin menghentikan semua ini

Air mata selalu saja lolos tanpa seijin pemiliknya. Kelopak dan kantung mata Eunha membesar disertai warna hitam yg melingkar. Entah sudah berapa kali Eunha menangis hingga kondisinya seperti ini. Pipi yang chubby kini sudah menghilang dan badannya yang mengurus. Heeseung dan Jay terlalu sedih melihat keadaan gadis ini

'dia harus pertanggung jawabin ini semua Na'

Seseorang membatin lalu kembali menatap Eunha yang menatap lurus

"Gua laper"

Heeseung segera bangkit dan menatap Jay

"Jay, lu tunggu sini ya. Gua mau cari buah buat kita makan"

Jay menghentikan lengan Heeseung yang sudah beberapa langkah didepan berhenti

"Lu disini aja, biar gua yang nyari"

"Gausah, lu disini aja. Lu yang bisa jaga dia. Biarin gua ngelakuin ini buat Eunha sebelum gua pergi"

Heeseung menatap tak suka mendengar penuturan Jay, jujur Heeseung sudah menyanyangi Jay seperti saudaranya sendiri. Walaupun Jay sangat menyebalkan tapi ia benar-benar tak suka dengan perkataan Jay

30 HARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang