6. Bersama Raka

175 13 7
                                    

"Byuuuuurr"

"Astaga Raka....kenapa ditumpahin , jadi basah kan sayang"

Jihyo mengelap segera lantai yang kena tumpahan air oleh Raka . Bayinya yang sudah berumur 9 bulan itu memang sedang aktif-aktifnya .

Raka cepat sekali besarnya, badannya juga gembul belum lagi pipi chubby nya dan lipatan-lipatan perutnya sungguh menggemaskan . Memang Raka sedang tak berpakaian sekarang, hanya pampers saja karena baru selesai makan juga. Jihyo sudah memberinya MPASI baru seminggu. Hitung-hitung sebagai percobaan, dan Raka suka . Jadinya badannya bertambah gembul lagi . Baru seminggu sudah naik 7 ons, cepat memang namanya anak bayi .

Walau Raka itu anak prematur , dia sangat pintar . Raka bahkan sudah bisa berjalan biarpun tertatih , baru dua langkah terjatuh , begitu seterusnya dan hal itu yang membuat Jihyo menjadi sedikit kurus sekarang . Keaktifan Raka itu diluar nalarnya , bayi gembulnya suka buat rusuh , apalagi kalau sudah melihat air . Pasti akan sangat berbinar , huh dasar Raka.

"Yah...yayahh...brmmmnnn" Raka bergumam tak jelas melihat betapa sibuknya sang ibu mengelap air yang padahal disiapkan Jihyo untuk tambahan mandinya .

Yups , keran rumah mereka sedang bermasalah , jadi Jihyo harus memasak sedikit air agar Raka tidak sepenuhnya mandi dengan air dingin. Tapi yang terjadi malah anak itu menumpahkannya , beruntung Raka cepat disambut oleh Jihyo. Kalau tidak bisa dibayangkan akan melepuh anak gembul nya.

"Anak ibu pintar...Raka kangen ayah ya? hemm"

Raka hanya kembali bergumam layaknya menjawab. Ya ampun Jihyo semakin dibuat riang jadinya, celotehan Raka itu mampu membuat Jihyo yang awalnya ingin marah jadi luluh . Sungguh anak kecil itu berhati malaikat , tidak pendendam jadi melalui Raka, Jihyo belajar banyak arti kesabaran .
(sama kaya auhtor dong Ji😁)

"Yuk sekarang Raka duduk di ember saja ya..jangan nakal, Ibu akan memasak air sebentar, okey"

Raka hanya kembali berceloteh riang, didalam ember sedang dengan banyak bola-bola plastik berwarna-warni sudah membuatnya sangat bahagia. Sederhana sekali memang si Raka.

Jihyo pun tak perlu merasa khawatir, karena embernya juga aman , karenanya Jihyo masukkan kedalam sana . Sungguh tingkah dan kelakuan Raka itu ada saja tiap harinya. Sayangnya Jungkook tak sepenuhnya menikmati , ah mengingat Jungkook, Jihyo menjadi rindu suaminya itu . Sudah dua minggu yang lalu Jungkook pulang ke Seoul untuk memenuhi tugasnya sebagai suami Nayeon .

Jihyo sendiri tak masalah sebenarnya , tapi ditinggal sendiri dirumah ini hanya berdua dengan Raka saja , membuat Jihyo juga kesepian. Hari-harinya hanya bersama Raka 24 jam, lalu kerumah sakit untuk menjenguk nenek Park yang sudah dinyatakan koma. Jihyo menghela nafasnya mengingat begitu malang nasibnya , tapi mau bagaimana lagi , konksekuensi menikah dengan suami orang itu ya begini .

Tiba-tiba terdengar suara mobil di luar , Jihyo tak yakin itu Jungkook mengingat persalinan Nayeon hanya tinggal 5 hari lagi . Tapi hati Jihyo terlalu penasaran , walau nantinya mobil tetangga sebelah , Jihyo tetap saja ingin mewujudkan rasa penasarannya .

Sebelum melangkah tak lupa dia mengecilkan suhu kompor dulu, Jihyo juga harus waspada, dia tak sendiri, ada Raka si Malaikat kecilnya juga didalam rumah ini.

tok tok tok

Ternyata perasaan Jihyo benar, itu Jungkook yang datang, tapi kenapa pria itu kemari?.
Jihyo segera membuka dan menyambut suaminya senang . Mereka sama-sama memeluk begitu erat , baik Jihyo pun Jungkook terlihat saling melepas rindu . Bagaimana tidak , sudah 2 minggu mereka tidak berjumpa , tentu meninggalkan perasaan rindu .

"Mas Jungkook...aku tak percaya ini Mas"

"Kenapa ? Memangnya tak boleh Mas menjenguk istri Mas sendiri ? Sudah 2 minggu kita terpisaj Ji, Mas merindukanmu dan...Raka mana sayang"

Mistake of The Married [NayKook Ver.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang