8. Luka

242 14 2
                                    

"Mas, bayi kita baik-baik saja kan ?" Tanya Nayeon pelan , dia merasa seakan dunianya runtuh begitu tak mendapati tangis sang bayi yang sudah ditunggu-tunggunya .

Jungkook tak menjawab , fokusnya masih menatap lamat sang bayi yang terpaksa ditepuk-tepuk oleh tim Dokter . Plasenta bahkan sudah dipotong , meninggalkan Nayeon yang sekali lagi harus berjuang mengeluarkan ari-ari yang masih tersangkut . Nayeon tak merasa itu sakit , saat tangan salah satu perawat menjalar diarea vitalnya , menarik ari-ari yang ia lahirkan tak lama kemudian , Nayeon segera bangkit memakai handuk yang sudah dipersiapkan . Rasanya tenaganya sudah hampir hilang , tapi Nayeon cukup penasaran dengan anak nya .

Jungkook sendiri berusaha membuat Nayeon tak memikirkan hal itu . Pria itu ikut membantu Nayeon untuk memakai pampers sebelum dilapisi kembali dengan baju rumah sakit yang berbentuk daster, juga mereka membawa Nayeon pindah ke ruang rawat biasa . Jungkook juga memikirkan anak nya , tapi Dokter melarang mereka dan menyuruhnya menjauhi Nayeon dengan bayinya untuk sementara .

Taeyeon juga cemas sekali , apa yang akan Nayeon rasakan jika saja , tidak , Taeyeon tidak sanggup melanjutkan kalimat sesudahnya . Nayeon begitu khawatir , keadaan tubuhnya yang lemah tak membuat Nayeon berhenti bertanya bagaimana kondisi bayinya yang sudah dibawa keruang Dokter .

"Mas , tolong tanya pada mereka anak kita baik-baik saja kan ?" Nayeon mengguncang tubuh Jungkook menanyakan kabar bayinya . Jungkook hanya membalas dengan senyuman dan menyuruh Nayeon untuk istirahat saja . Tapi Nayeon tak mengindahkan , Nayeon berusaha berdiri berjalan keluuar walau tertatih . Rasanya nyeri pada bagian bawah sudah tidak dia pikirkan lagi .

"Nay , sayang kita tunggu Dokter saja...sebentar lagi juga dibawa kesini...Mereka hanya membersihkan anak kita saja" Tahan Jungkook yang diangguki Bibi juga Taeyeon bahkan seluruh keluarga mereka . Semuanya menyemangati Nayeon agar tidak terlalu memikirkan bayinya , mereka mengatakan bayinya baik-baik saja .

Nayeon akhirnya berhenti tepat di depan pintu , tangannya hendak menggenggam gagang pintu , tapi dia urungkan begitu mendengar kalimat dari anggota keluarganya yang mengatakan semuanya baik-baik saja .

Tapi menit berikutnya , belum sempat Nayeon berbalik badan , datang beberapa perawat yang menyuruh Nayeon untuk mendatangi ruangan bayinya . Nayeon di duduki diatas kursi roda , tak mungkin juga menyuruhnya berjalan dengan kondisi sekarang. Walau ditahan , rasa sakit itu masih akan berdenyut mengingat baru saja dua 20 menit yang lalu Nayeon melahirkan .

Sesampai disana Nayeon berdegub kencang, begitupun Jungkook . Bayi mereka berada diatas kasur kecil yang sudah ditutupi kain putih diatasnya. Nayeon merasa dentuman berat menimpa lubuk hatinya , kenapa mereka tega menutupi bayinya dengan kain putih , apa mereka akan mengatakan bayinya sudah meninggal, tidak Nayeon tidak bisa mempercayainya , Nayeon akan memastikan sendiri .

Jungkook membekap mulutnya saat Nayeon bertanya kebenaran dan apa maksud semua ini , begitupun sanak keluarga . Tak ada lagi yang terdengar kecuali tangisan , Dokter sekalipun sudah menyeka sudut matanya yang telah ikut mengeluarkan air mata .

"Mas Jungkook" cicit Nayeon mulai meneteskan air matanya . Logika Nayeon tak bodoh untuk menyangkal , dia masih cukup terkontrol begitu keadaan menjadi sendu dan layu . Nayeon meremas ujung bajunya kuat sekali dan genggamannya meraih jemari kekar milik Jungkook. Nayeon membawa tangan Jungkook untuk diciuminya , dia meminta maaf pada Jungkook seraya menumpahkan air matanya dengan deras kali ini .
"Maaf Mas...maafkan aku.."

Jungkook menggeleng segera mengecup puncak kepala istrinya . Nayeon bangkit perlahan menuju tempat tidur bayi mungilnya . Jari nya meraih kain putih itu dengan bergetar , setelah terbuka Nayeon melihat bayi nya yang menutup rapat matanya , bayinya masih belum terbalut apapun , dapat Nayeon lihat seluruh tubuhnya yang membiru seperti saat baru dia lahirkan tadi .

Mistake of The Married [NayKook Ver.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang