Keluarga Park 2

13K 1K 445
                                    

Chanyeol menghentikan mobilnya, di depan kedai es krim.

"Adek mau es krim?"

Sehun kembali berbinar setelah mendengar kata es krim
"Mau" jawabnya semangat.

Chanyeol sering mengabaikan pertanyaan anaknya tentang ibu.
Dia bingung, dia tidak tahu harus menjawab apa.
Dia hanya memberi tahu kalau ibunya baik dan cantik.

"Oke tunggu sebentar, ayah turun dulu"
Sehun sama seperti ibunya, sangat menyukai buah strawberry.

Tidak perlu lama Chanyeol kembali membawa es krim strawberry kesukaan anaknya.
"Jeng jeng, ,es krim rasa strawberry sudah datang"

"Wahhhh" wajah adek tiba2 saja berubah.

"Kenapa cuma satu, ayah tidak beli?"

"Ayah tidak punya uang, jadi cuma beli satu"

Chanyeol seperti bekerja di rumah anak sendiri.
Dia tetap di gaji seperti sebelumnya.
Chanyeol selalu menolak jika di beri lebih oleh Suho.
Karena dia merasa sudah tidak bagian dari keluarga Byun, setelah dia bercerai dengan Baekhyun

Jika Chanyeol gila harta, bisa saja dia meminta rumah atau lain-lain kepada Suho.
Tapi tidak, dia menggunakan uangnya sendiri untuk kehidupan sehari-hari bersama anaknya.
Walaupun tidak semua, seperti Les dan banyak lagi kebutuhan Sehun, tetap Suho yang memberi.

Dan dia juga menabung, untuk membuat rumah di kampung halaman.
Walaupun rumah keluarga Byun sudah beratas nama Park Sehun, Chanyeol tetaplah seorang pegawai/supir di sana.
Dia tidak berhak sama sekali atas milik anaknya.

"Nanti kita bagi saja ya, nanti adek suapin"

"Gak usah, mamam sendiri , Ayah mau nyetir"

"Oke Ayah"

Mereka tiba di rumah mewah milik Park Sehun.
Memarkir mobil mewah di garasi besar.
Chanyeol bingung, ada sebuah mobil mewah di dalam garasi tersebut.
Tapi itu bukan mobil Suho.
Di gendong anaknya memasuki rumah.

Betapa terkejutnya Chanyeol, melihat Baekhyun sedang bermesraan dengan laki2 lain di ruang tamu.
Tidak lupa Sehun yang berada di dekapannya juga melihat.

"Chanyeol berhenti" Baekhyun mendekatinya.

Chanyeol menghentikan langkahnya, dia berniat membawa Sehun lewat pintu samping, menghindari Baekhyun.
Tidak perlu terkejut, walaupun rumah ini atas nama Sehun, tetapi rumah ini tetap rumah lama Baekhyun.

Baekhyun sangat cantik dengan  rambut pirang, kulit putih bersinar, tentu saja dia seorang model.

"Iya tuan" Chanyeol membungkuk kepada Baekhyun.

"Adek beri salam pada Tuan Baekhyun" Adek turun dari gendongan Chanyeol, lalu membungkuk.

"Selamat siang tuan Bekyun"
Baekhyun hanya tersenyum, seolah dia lupa pada anak kecil yang sedang membungkuk di hadapannya sekarang adalah anaknya.

"Chanyeol aku akan tinggal di sini untuk beberapa bulan, bisakah kamu menjadi supirku?"

"Tentu"

"Oh ya bawa anakmu ini tinggal di belakang, karna ada kekasihku di sini, dan kita tidak bisa di ganggu"

"Iya" jawab Chanyeol singkat.

Cukup begitu saja, Baekhyun berlalu meninggalkan mereka, melanjutkan aktifitas dengan kekasihnya.

Chanyeol berjalan pelan, mendekap erat tubuh anaknya.
Dengah susah payah dia menahan tangis.
Hatinya sakit, sakit sekali.

Sangat bohong jika Chanyeol tidak mencintai Baekhyun.
Di setiap doanya dia selalu memohon agar di sandingkan kembali bersama Baekhyun.
Memiliki keluarga kecil bahagia adalah impiannya.
Walaupun sangat kecil kemungkinan Baekhyun bisa kembali bersamanya.
Dia sangat berharap, apa salahnya berharap.
Jika Tuhan mengabulkan permohonannya, dia akan sangat bahagia dan bersyukur.

Anak mamih BaekkieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang