the fourth kingdom

1.6K 177 6
                                    

"Baiklah jika aku benar benar berada di dalam novel yang kubaca, maka ceritanya seharusnya seperti ini". Jungkook mengambil kertas lalu sebuah kuas, dan mulai mencatat dan mengingat ngingat apa saja yang terjadi di dalam novel yang ia baca.

The fourth kingdom, menceritakan tentang 4 kerajaan besar yang mendominasi dataran asia. Terdiri dari north kingdom, west kingdom, east kingdom, dan south kingdom. Ke empat kerajaan dulu hidup dengan damai. Namun, terpecah belah akibat keserakahan dan ambisi ingin menguasai dunia.

Singkat cerita
North kingdom mulai menyerang west kingdom. West kingdom saat itu tengah dalam musibah, dan tak dapat membendung serangan membabi buta dari kerajaan north. Dan north berhasil membawa kemenangan, dan membantai seluruh rakyat dan antek antek kerajaan west.

Namun, kebahagiaan north kingdom harus diikuti kabar duka. Pemimpin kerajaan north, jeon seojun meninggal dunia. Diikuti sang istri setelahnya.
Kemudian, emperor jeon anak tunggal dari jeon seojun mengambil alih kepemimpinan.

Emperor jeon gemar berfoya foya, selama hidupnya hanya dihabiskan untuk berjudi. Ia biasanya hanya menyukai laki laki cantik. Tentu saja, karena ini novel yaoi. Dan juga bergenre 'male pregnant'.

Diceritakan,
Ia tertarik pada pangeran kerajaan west kingdom, kim taehyung. Yang terkenal akan ketampanan nya dan betapa maskulin nya ia. Yang kini tengah berada di tahanan.

Emperor jeon merasa tertantang, dan ingin membuat kim taehyung bertekuk lutut padanya. Menjadikan pangeran kim bottomnya sekaligus selir.

Namun, nasib berkata lain. Saat emperor jeon lengah dan mulai terlena. Ia melepaskan ikatan pada pergelangan tangan pangeran kim yang sebelum nya dilakukan untuk berjaga jaga.

Pangeran kim membalikkan keadaan. Ia mencekik leher emperor jeon sampai pemuda itu tewas. Lalu diam diam mengambil pedang pusaka kerajaannya di gudang senjata.

Disaat semua orang masih terlelap, pangeran kim sibuk menghabisi para prajurit yang tengah berjaga dalam diam. Kemudian beralih pada antek antek kerajaan north.

Kerajaan north dipenuhi oleh darah. Malam itu, kerajaan north hancur ditangan seorang pemuda yang haus akan dendam.

"Arghhh cukup" meletakkan kuasnya asal.
"Hah bisa bisanya aku yang tampan ini jadi Raja bodoh yang sudah mati di awal cerita" helanya frustasi
"Dan juga mati konyol" suara yang tak asing masuk melalui gendang telinga jungkook.

"Hyuuung!" jungkook memeluk pemuda itu erat diiringi kekehan ringan dari pemuda tersebut.
"Halo jungkookie~" sapa pemuda itu lembut.
"Hyung tapi bagaimana bisa?"
Yang ditanya hanya tersenyum.

Lelaki itu dokter pribadi jungkook, dokter jung atau jung hoseok. Entah bagaimana bisa dokternya itu berada disini. Seingat jungkook, tidak ada karakter yang bernama jung hoseok di dalam novel yang ia baca.

'Ck peduli setan setidaknya ada orang yang kukenal disini sudah lebih dari cukup bagiku' pikirnya.

"Ah maaf. Permisi yang mulia, orang itu adalah tabib kerajaan baru. Keluarga jung, tabib turun temurun milik keluarga kaisar jeon" jelas seorang pelayan wanita lain. Entah dimana wanita berponi yang biasa melayani nya itu kini.
"Ah begitu, baiklah. Terimakasih" pelayan wanita itu melotot terkejut, menundukkan kepalanya hormat lalu berlalu pergi begitu saja. 'Memang ada yang salah dengan kata kata ku?' batin jungkook bertanya tanya.
Melihat jungkook yang bingung, hoseok berinsiatif menjelaskan.
"Tidak ada Raja yang berterima kasih kepada seorang pelayan jungkook" jelasnya,
Ahh jadi itu permasalahannya batinnya.
"Ck dari dulu sampai sekarang para petinggi itu sama saja dengan kanebo kering ya hyung"
"Kanebo kering?"
"Iya kanebo kering. Keras dan angkuh, saat dilawan sedikit modyar" hoseok yang mendengar tertawa kencang, adik kecilnya ini memang tak pernah berubah dari dulu.

Jungkook memutuskan untuk berjalan jalan mengitari istana dengan hoseok beserta para pengawal nya. Saat berada di depan istana changgyeonggung, istana tempat para selir tinggal. Jungkook melihat taehyung yang tengah dicambuk, mata tajamnya tak lepas dari dua orang yang tengah meluncurkan dengan mudah cemeti cemeti mencambuk tubuhnya.
"BERHENTI, APA YANG KALIAN LAKUKAN" teriakan jungkook berhasil menghentikan kegiatan mereka. Jungkook berlari tergopoh menuju taehyung.
'Ck kenapa mereka melakukannya? Apa mereka sedang mempercepat kematian ku?' batin jungkook gelisah.

"Maaf yang mulia ada apa? Apa ini masih kurang? Kalau begitu apa yang harus saya lakukan? Mengikatnya di batu lalu menenggelamkannya? Mengikat nya ditengah hutan yang penuh hewan buas? Ah atau mematahkan kakinya lalu membiarkannya sembuh sendiri lalu mematahkannya lagi" gadis itu mengucapkan nya dengan wajah berbinar. Membuat jungkook merinding seketika.
'Astaga apa sebenarnya isi otak gadis ini' batinnya ngeri.

Menghela nafas
"Kau tak harus melakukan apa yang kau katakan tadi lisa. Dan kuharap kau tak benar benar berniat mewujudkannya"
Lisa tampak murung mendengarnya.
'Gadis ini menyeramkan aku tak ingin dekat dekat dengannya' batin hoseok memandang horror lisa.

"Tapi yang mulia apa ini saja sudah cukup?"
"Aku tak menyuruh mu melakukan ini lisa. Dia tamu kehormatan ku"
"Eh t-ttapi anda biasanya menghukum orang-orang dari kerajaan west dengan sadis" bingung gadis itu. Setelah memikirkannya beberapa detik, lisa tersadar sesuatu.
Gadis itu terduduk, bersimpuh di kaki jungkook.
"Maaf kan kelalaian saya yang mulia, saya lupa anda menyukai pangeran kim. Tolong penggal kepala saya saat ini juga" entah pengabdian yang sangat tinggi di miliki gadis itu, hingga meminta dengan mudah untuk memenggal kepalanya sendiri. Dan jungkook sendiri total abai pada kata 'menyukai pangeran kim'.

"Astaga berdirilah. Aku tak akan melakukannya. Kau sudah bersama ku bertahun tahun. Setiap orang punya kesalahan. Dan kesalahan mu masih bisa dimaafkan" lisa tampak berkaca kaca mendengar penuturan dari orang yang dilayaninya selama ini. Dia merasa terenyuh dan begitu dihargai.
"Terimakasih, terimakasih yang mulia saya akan terus mengabdi pada anda" ungkap nya.
Jungkook tersenyum tulus, mengusap pucuk kepala lisa lembut.

"Ehemm" suara deheman terdengar. Sedari tadi yang dilakukan taehyung hanya terduduk menonton drama didepannya. Jika tak dirasakannya sakit ditubuhnya, sudah dipastikan ia dengan senang hati berlalu dari sana 'Ck bisa bisanya orang setampan aku tak dihiraukan sama sekali' batinnya kesal.

"Ah mianhe pangeran kim, aku lupa kalau kau masih terduduk disana" jawab jungkook kaku.
Membantu taehyung berdiri, namun tak berhasil karena kaki taehyung mati rasa saat ini, entah terlalu banyak dicambuk atau terlalu lama terduduk.

Membungkukkan tubuhnya berlawanan arah dari taehyung.
"Naiklah, aku akan menggendong mu" jawab jungkook yakin.
"Yang mulia biarkan saya saja yang membawa pangeran kim" jawab kim namjoon, panglima sekaligus pengawal pribadi emperor jeon.
"Tidak tidak aku saja" tolak jungkook. Dia ingin memperoleh kepercayaan dari taehyung.

Tanpa berbasa basi, taehyung kini sudah di gendong jungkook dipunggung nya. Dengan kaki yang gemetaran jungkook menggendong taehyung ke istana gyeongbokgung, istana utama tempat nya tinggal. Sepanjang jalan jungkook menggerutu kecil karena beban dipunggung nya, dan kakinya yang tak berhenti bergetar. Tanpa disadarinya, taehyung tersenyum kecil dan menyamankan diri di punggung sempit milik jungkook.
'Tak buruk juga' gumamnya.

Setelah memastikan taehyung diobati dengan benar dan tertidur, jungkook ke lapangan luas di depan istana utama. Disana sudah ada dua orang yang mencambuk malaikat mautnya, sekaligus satu satunya penolong nya kini.
"Nah siap dengan hukuman mu?" seringainya. Dua orang itu hanya tertunduk dengan tubuh yang gemetar ketakutan.

"Hss ampuun yang mulia"
"Maafkan kami yang mulia arrgh" teriakan kesakitan menggema di seluruh istana.
"Ahjussi bukan itu mantra yang harus kalian katakan" peringat nya
"JUNGKOOK TAMPAN PRIA PALING TAMPAN" jawab mereka serentak dan berulang ulang sambil meringis menahan dingin diseluruh tubuh.
Dingin? Yap. Didalam baju mereka penuh dengan bongkahan bongkahan es. Dengan suhu udara yang mulai turun sedikit demi sedikit karena menjelang malam. Tentu saja mereka kedinginan.
"Namjoon hyung tambah kan lagi es nya, itu mulai mencair. Dan kalian, masih tersisa 30 menit jadi berteriak lah dengan keras sambil mengucap mantra yang kusuruh" perintah jungkook dengan semangat. Mereka melakukan apa yang diperintahkan jungkook tanpa protes sedikit pun.
"Hohoho aku sangat senang" tawanya bahagia. Sedangkan namjoon bergidik ngeri
"Darimana dia mendapatkan ide ini"
'Lihat, tak harus dengan kekerasan bisa menjinakkan seseorang' batin jungkook bangga.

Bersambung.....

to be or not to beTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang