kecaman

1.3K 135 2
                                    

Hari ini, pintu utama kerajaan north di buka lebar. Para masyarakat north dari berbagai jenis kalangan tampak berbondong bondong menuju istana geunjeongjeon (tempat Raja memerintah).

Tampak depan geunjeongjeon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tampak depan geunjeongjeon

Tampak dalam geunjeongjeon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tampak dalam geunjeongjeon


Hari ini diadakan kembali pertemuan rutin setiap musim gugur, yang sebelumnya ditiadakan pada masa pemerintahan kakek emperor jeon. Disana para rakyat bebas menyuarakan pendapatnya tentang sistem pemerintahan, keluhan terhadap suatu hal misalnya perpajakan atau pengaduan tentang pemungutan liar, bahkan kritikan terhadap jajaran pemerintah (kecuali Raja) hingga kudeta jika memang terbukti bersalah (kecuali Raja). Satu satunya jalan untuk melengserkan Raja/kaisar yaitu hanya melalui jalan perang.
Juga akan ada pembacaan laporan hasil bumi atau ekonomi kerajaan north.

Tampak jungkook duduk gagah di singgasana miliknya. Disampingnya berjejer para pejabat kerajaan, seperti menteri menteri dan para gubernur. Di depan sudah ada para masyarakat north, ingin mengajukan keluhan dan atau hanya sekedar menonton.

Taehyung? Dia ada di tempat khusus yang disediakan tepat di samping jungkook, sebagai penasihat dan bentuk properti milik jungkook.

Semua berjalan lancar, jungkook berhasil menjalan perannya sebagai pemimpin dengan baik. Masyarakat north sangat puas akan setiap jawaban yang diberikan.

Pertemuan yang dilangsungkan sudah berada ditahap akhir. Acara akan diakhiri dengan sebuah ramalan.

Disana sudah ada peramal, usianya sekitar 90 tahunan. Juga ada alat alat yang sama sekali tak dimengerti oleh jungkook apa fungsinya.

Terlihat sang peramal komat kamit mengucapkan mantra. Jungkook bergidik ngeri saat mata sang peramal yang memutih seluruhnya
'Nenek itu tak kesurupan kan'.

"Benang merah yang kusut, tumpang tindih dengan benang hitam. Berubahnya takdir akibat takdir itu sendiri. Kehancuran arah utama mata angin perlahan terdengar. Keserakahan dan dendam pangkal masalah nya. Puing puing swastamita bertebaran, tertiup angin berkumpul menjadi satu membentuk suatu yang kuat. Kekuasaan tertinggi, kemakmuran dan zaman emas akan tercapai dengan tanah yang ditumbalkan" suara sang peramal menggelegar di setiap sudut ruangan.
"Sebuah kunci rencana dunia, perlahan akan menghilang meninggalkan sebuah kesedihan yang mendalam" berakhir, mata peramal itu kembali seperti semula.

to be or not to beTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang