Yuta terbangun dari tempat tidur ,matanya meliar kesana sini dan perlahan merangkak turun ke lantai.
Telingahnya denga teliti mendengar suara-suara asing yang belum pernah dia dengar.
"grrhhhh" guman yuta mencium bau yang membuatkan dia tidak suka dan itu adalah parfume winwin.
Pintu tiba-tiba terbuka dan memperlihat kan winwin membawa bekas makanan tadi yang sudah di isi.
Yuta mengundurkan diri saat winwin semakin dekat dengan dirinya.
"makan " ucap winwin menyimpan tempat makanan tadi ke lantai dan menendangnya mendekati yuta.
Awalnya yuta sedikit ragu,hidungnya mencoba menghidu-hidu bau makanan yang diberikan winwin,perlahan-lahan lidahnya menjilat makanan itu dan memakanya dengan lahap.
Winwin tersenyum dan berjalan perlahan mengelilingi yuta.
"aku sebenarnya sedikit terbinggung bagaiman kau bisa berada dihutan tebal seperti itu?" ucap winwin terhenti di bokong yuta.
Yuta dengan perlahan menatap kebelakang saat bokongnya merasakan sentuhan halus yang bermain disekitar holenya yang lencet.
"winwin..." ucap winwin menatap mata yuta tajam.
Yuta masih terdiam.
"win...win..." ucap winwin lagi menekan jari telunjuknya masuk kedalam hole yuta.
"win...ah..win...win...ah..ah.."
"good puppy" ucap winwin menarik jari nya secara kasar keluar dari hole yuta dan berdiri membuka rantai yang bersambung di choker "peliharaan nya"
Yuta sedikit tersedak saat winwin menarik rantai itu dengan kasar membuatkan choker dilehernya ikut mengetat,tanpa banyak pilihan yuta terpaksa merangkak mengikut winwin untuk keluar dari kamar.
Yuta sesekali merangkak lebih cepat mengejar langkah winwin hingga mereka tiba disebuah ruangan .
"maaf,membuatkan kau menunggu" ucap winwin duduk didepan seseorang dengan tangan yang masih memegang rantai yuta.
"cih,tidak usah berpura-pura peduli,aku bukan media luar yang bisa tertipu dengan wajahmu" ucap ten membuang dokumen ditangan nya ke atas meja.
Winwin hanya diam dan membaca dokumen itu dengan teliti.
" 21 tahun dulu ada sebuah keluarga dari jepang yang mengikuti pesta didalam hutan tapi tidak disangka pesta kecil itu menjadi pesta pembantaian pada malam hari, lebih kurang 4 buah keluarga yang meninggal dan dinyatakan disana kalau bayi keluarga nakamoto hilang pada malam itu dan kemungkinan besar...
Ten bangun dari tempat duduk dan berjalan mendekati yuta yang terduduk dilantai dan menyamakan ketinggian mereka.
"dia adalah bayi yang hilang" ucap ten meneliti setiap inci tubuh yuta.
"grrrrrhhh" guman yuta membuatkan ten terkejut .
"shuuttt..." ucap winwin membelai rambut yuta dari kerusi atas dengan mata yang masih setia membaca dokumen itu dengan teliti.
"sepertinya lelaki hutan ini,sangat sesuai dengan cita rasamu"
"iya ,karna itu aku tidak ingin ada masalah dikemudian hari " ucap winwin membuang dokumen tadi ke meja dan menarik yuta untuk duduk dipangkuannya.
"win..ahh.."
"wah...kau belajar dengan cepat sayangg " ucap winwin memilin dan menarik-narik nipple yuta.
"dasar hormon berlebihan " ucap ten berdiri dan menutup selangkangannya dengan hoodie yang dia pakai.
"kau tidak ingin menerima bayaran?" ucap winwin melihat ten mengambil tasnya dan berjalan kearah pintu.
"masukkan saja ke rekeningku,takdirku terlalu cemburu melihat kau bisa mendapat peliharaan yang penurut" ucap ten dengan nada mengejek tanpa membalikkan tubuh dan hilang disebalik pintu.
winwin menolak tubuh yuta keatas meja hingga perut yuta sedikit terhentak disana,tangannya menarik satu kaki yuta dan menahanya diatas meja.
Yuta dengan perlahan menatap winwin ,matanya seperti meminta winwin untuk melepaskannya ,tapi winwin hanya tersenyum dan perlahan memasukkan 3 jarinya didalam hole yuta.
"kau meminta untuk dilepaskan hmm?berhenti bermimpi yuta" ucap winwin mempercepatkan jarinya.
"ah..ah..ah.win..win..ah..ah..win..."
Winwin mencabut kembali nya jarinya yang sudah penuh dengan darah yuta.sedangkan yuta dengan tangisan perlahan -lahan menyentuh bokongnya yang terasa sakit.
Hati winwin seumpama batu ,dirinya langsung menarik rantai yuta ,memaksa lelaki kurus itu masuk kembali kedalam kamar.mengabaikan yuta yang terbatuk saat lehernya tersedak kuat oleh choker miliknya.
"aku ingin keluar ,saat pulang nanti ,sediakan tubuhmu aku akan bermain sepuasnya" ucap winwin berjalan menghidupkan tv dikamar dan keluar dari sana.
Uhuk..
Uhuk..
Yuta memegang lehernya dan mencoba membuka choker dileher,tapi sekuat apapun tenaganya coker itu tetap setia disana.
Matanya teralih kearah tv yang menyiarkan berita dengan dua orang pembaca,dengan tenaga yang tinggal yuta menyeret tubuhnya mendekati benda bersegi itu dan mengetuknya beberapa kali dengan air mata yang mengalir.
Berharap dua orang didalam benda itu bisa membantunya keluar darisini .dadanya semakin terasa sesak melihat dua orang didalam benda itu tertawa seperti mengetawakan kesakitannya..
"nyaa..hiks..hiks..nyaaa...hiks..nyaaaa." guman yuta memukul kaca tv dengan lebih kuat.
Tanpa dia sedar sebuah cctv yang menampakkan dirinya tersiksa didalam kamar dilihat winwin melalui ponselnya.
"benar-benar seperti binatang " ucap winwin tersenyum didalam mobil.
Tbc...