Enambelas

31 12 16
                                        

Happy Reading:*

__________

Waktu berjalan sangatlah cepat, pembagian rapot dan liburan pun sudah berlalu, kini saatnya anak kelas 11 SMK akan segera sibukkan oleh Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

"Gue capek," keluh Hana

"Sama, kita udah ke empat perusahaan tapi di tolak mentah-mentah, mereka gak tahu apa kalau kita anak Angkasa," dengus Freya

"Jangan salahin perusahaan nya, kita nya aja yang telat, yang lain mah udah ada, kita doang yang belum. Dan satu lagi, gak usah pada ngedumel, gue sama Kania juga capek, mending sekarang kita pikirin mau cari kemana lagi," Alexa menengahi, membuat mereka terdiam dan memutar otak dengan sangat keras

"Ada satu perusahaan yang gue tahu, gak jauh kok dari sini, jalan Han," ucap Kania pada Hana

Tak lama mobil Hana sampai di depan instansi keuangan yang besar
"Kalian yakin kita bakal di terima disini? kalau gak di terima disini mau ke perusahaan keluarga masing masing?" Hana ragu

"Kita coba mandiri aja dulu, kalau gak ada yang nerima, ya terpaksa ke perusahaan keluarga masing masing. Tapi gue yakin kali ini kita bakal di terima. Siapa sih yang bakal nolak siswi Angkasa,"

"Hilihh, yang udah udah aja pada nolak kita." cibir Hana

"Itu karena disana nya udah ada yang PKL, dodol!" damprat Alexa

"Dah, ngapain debat disini, yok turun," ujar Kania

***

Alexa, Freya, Kania dan Hana tengah menunggu kedatangan CEO perusahaan yang mereka datangi

"Mbak, sebenarnya ini CEO nya niat kerja gak sih? masa jam segini belum dateng," keluh Hana pada sekertaris yang ada di depan nya

"Tau nih mbak, kita udah nunggu lama masih belum dateng juga," ujar Kania

"Sabar ya, kalian tunggu dulu aja, mungkin CEO nya masih di sekolah," ucap sang sekertaris

Jiwa kekepoan Freya langsung meronta ronta "CEO merangkap jadi Guru ya mbak?"

"Bukan, dia masih berstatus sebagai pelajar,"

"Nah itu orangnya," lanjut sekertaris sambil menunjuk ke arah kanan

Penuturan sekertaris kali ini berhasil membuat keempat gadis berseragam putih abu itu melongo dan mengalihkan padangan nya ke arah yang ditunjukan sekertaris

Sang CEO mendekat ke arah mereka dengan tampilan yang sangat memukau dan pasti nya gagah

"Zidan," gumam Freya

"Ada apa Ra?" tanya CEO pada sekertarisnya

"Oh ini pak, mereka yang mau PKL disini,"

Zidan menatap Alexa yang tengah terkejut "Kalian ikut ke ruangan saya," ucapnya dan langsung melenggang pergi diikuti oleh keempat gadis SMK itu.

***

Tok tok tok

"Abang main yok,"

Ceklek

Pintu terbuka memperlihatkan pria tampan yang sedang menggosok matanya, terlihat dengan jelas bahwa pria itu baru saja bangun tidur

"Sekarang udah mau Isya, lo malah baru bangun?" ujar Alexa melenggang masuk ke dalam kamar Gibran

"Gue tadi ketiduran pas abis sholat maghrib. Dan lo ngapain kesini?"

"Salah?"

"Ck, udah bilang aja ada perlu apa kesini? mau numpang internetan? Wifi rumah kan ada, jangan kaya orang susah," tutur Gibran seraya merebahkan tubuhnya di kasur

"Wifi rumah mati, pasti ulah nya mamah nih," keluh Alexa

"Lo sih Drakoran teross," cibir Gibran

"Lo sih ngegame teross," balas Alexa

"Gue lupa beli paket internet Bang, numpang dulu yak, Please.."

"Noh Hp gue di meja, nyalain aja ndiri,"

Detik berikutnya, Gibran menatap Alexa yang tengah asik menonton Drakor kesukaannya, dia sama sekali tidak merasa terganggu dengan keberadaan sang adik di kamarnya, justru dia malah senang, setelah sekian lama, akhirnya dia bisa tinggal bersama sang adik.

"Lo udah ada tempat PKL dek?" pertanyaan Gibran langsung membuat Alexa terkejut

"Ditanya bukannya jawab malah bengong, kalau belum ada nanti gue bantu cariin deh," lanjut Gibran

Alexa menggeleng dengan cepat, "Gak usah Bang, gue sama yang lain udah dapet tempat kok,"

"Bagus deh, dimana emang?"

Alexa tidak menjawab, dia mendekat ke arah Gibran dan duduk disampingnya
"Bang, lo udah kenal lama sama si Zidan?"

"Udah, gue sama dia temenan dari SD. Biasanya sekelas terus, tapi sekarang karena beda jurusan jadi gak sekelas,"

"Tumben banget nanyain Zidan, kenapa?" lanjutnya

"Dia atasan gue di tempat PKL," beo Alexa di respon dengan oh-ria oleh Gibran

"Kok lo gak kaget sih?" tanya Alexa

"Jelas nggak lah, otak dia pinter dan gue udah tahu dia itu dari dulu emang demen banget sama dunia bisnis, bahkan sekarang dia udah ikut ngurus beberapa perusahaan milik keluarganya. Walaupun masih sekolah dia bisa membagi urusan sekolah sama urusan perusahaan, jadi keduanya bisa berjalan lancar, dilahirkan di keluarga kaya bahkan konglomerat, tidak membuatnya bermalas malasan. Benar benar pria idaman bukan?"

Alexa terperangah mendengar ucapan sang Kakak. Ternyata Zidan tidak seburuk yang dia pikirkan. Tapi tetap saja, sikap Zidan yang rese itu membuat Alexa masih merasa Zidan adalah pria ter-menyebalkan di dunia ini.

"Mau sebaik apapun dia, sikap dia itu minus di mata gue,"

"Sikap dia tergantung sama orang dan tempat yang ada disekitarnya,"

"Lagian dek, gak baik terlalu benci sama orang, nanti kalau suka bahkan sayang gimana? gak malu lo? Zidan anak baik lagi, dia punya tanggung jawab yang besar," lanjutnya

Ya, yang di ucapkan sang Kakak sangat lah benar. Alexa sendiri bahkan merasakan sikap dan perhatian lembut dari Zidan.

"Yaelah, dia jadi CEO itu belum berarti tanggung jawabnya besar Bang," elak Alexa

"Dia dapetin posisi CEO gak gampang kali dek! butuh kerja keras yang membuatnya pantas jadi seorang CEO. Dan satu lagi, dia bukan cuman CEO aja, dia juga Ketua Osis dan Ketua geng,"

"Menang suara dari murid doang dia mah,"

"Serah lo, awas aja kalau lo tiba tiba jadian sama dia,"

"GAK BAKALAN!" teriak Alexa tepat di telinga Gibran dan pergi dari kamar 

"ADEK LAKNAT LO!"

__________

Comment + Vote yok!

Hatur nuhun💛

ALEXA ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang