Empat

294 134 26
                                    

Happy Reading:*

________

Hari kedua Alexa berangkat sekolah dengan kakaknya. Suara deruman mobil terdengar dan Gibran mulai menjalankan mobilnya membelah jalanan yang mulai ramai oleh para pengendara.

Didalam mobil masih hening. Gibran mencoba mencairkan suasana.

"Lo punya masalah apa si dek sama Zidan?" tanya Gibran penasaran.

"Ya gitu deh, dia ngeselin, kemaren pagi dia nyerobot lahan parkir, dikantin gue nggak sengaja bang, nabrak dia, eh dia nya malah emosi bet. Heran gue sama tu cowok," tutur Alexa mencoba menjelaskan.

"Gue cuma mau bilang, tabah-tabah aja dah ngadepin si Zidan, nanti lo juga bakal tau dia kaya gimana," ucap Gibran. Tangan kirinya menepuk bahu Alexa.

Alexa mengeluarkan nafas kasar
"Dia temen lo bang?"

"Iya, dia udah gue anggap sodara juga, karena geng kami kudu tetep mempererat solidaritas sesama kawan," tutur Gibran diangguki oleh Alexa.

Alexa mulai merenungi kejadian kemarin dia mulai berfikir apa yang akan Zidan lakukan terhadap Alexa. Alexa mulai tenang mencoba Relax.

***

"Lo yakin Dan, mau nungguin ntuh cewek di sini?" tanya Evan masih merasa heran dan hanya di balas oleh anggukan Zidan.

Zidan kini dengan posisi bersedekap dada ditemani oleh Kenzo, Erza, Glen, Aldi, Alvaro dan tentunya si petakilan Evan sedang berada di parkiran sekolah. Menunggu Alexa datang.

Tak lama, mobil sport hitam datang. Gibran keluar duluan. Sedangkan Alexa, dia masih merutuki manusia yang akan di temui Gibran.

"Dih, tumben banget udah pada dateng, biasanya jam 11 baru dateng itu juga pada manjat pagar belakang," ucap Gibran

"Iyalah, kalau bukan mamah gue yang teriak, terus sama nih si King Cold mggak nyuruh kita berangkat pagi, gue juga ogah Gib, ngebango disini," rutuk Evan langsung disambut tatapan tajam dari Zidan.

"Mampus lo, Zidan merajuk, lagian kan elo yang sering telat mah. Gue, Kenzo, Aldi, Alvaro, plus si Glen jarang ya bangke, telat kaya lo," celetuk Erza sambil terkekeh dibalas dengusan oleh Evan.

Tak lama, Alexa keluar dari mobil. Disambut tatapan datar sekaligus kaget dari insan yang ada disekitarnya terutama Zidan.

"Alexa? Kenapa lo bisa ada di mobil Gibran?" tanya Aldi pada Alexa, mewakili pertanyaan yang terlintas dipikiran para sahabatnya.

Gibran hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Emang ada larangannya? Gak ada kan!" Ketus Alexa.

"Nama lo Alexa? Lo harus tepatin omongan lo yang kemaren, lo harus tanggung jawab," kini Zidan yang buka suara

"Kenapa lagi? Gue harus tanggung jawab apa lagi sih? Ribet lo jadi cowok!" ketus Alexa

"Karena lo ngeselin dan baru kali ini gue nemuin cewek aneh plus gila kaya lo!" ucap Zidan yakin.

"Dih, lo siapa gue belaga tau kalau gue gila, lo cenayang? lo kali yang GILA !" sahut Alexa sambil menekan kata terakhirnya.

Gibran yang sedari tadi diam mulai merasa tak enak hati dia mulai menghampiri Zidan.

"Dan, gue mau ngomong sama lo. Penting!" ucap Gibran
Zidan hanya mengangkat satu alisnya bertanda 'Apa?' dan Gibran mengisyaratkan Alexa agar masuk ke kelasnya terlebih dahulu.

"Lo jangan kasar kasar sama cewek Dan, kasian Alexa, masih baru disini, yakali udah jadi santapan lo," ucap Gibran yang sebenarnya tegang karena Zidan terus menatapnya dengan wajah datar tetapi menimbulkan aura yang mencekam.

"Kenapa? Lo suka sama dia? Oh, apa itu pacar baru lo?" tanya Zidan bertubi tubi pada Gibran.

"Si anjirr enteng bet kalau ngomong, ya kagaklah. Lo mau tau dia siapa?" tanya Gibran balik.

Kelima temannya yang sedari tadi diam menatap dua anak manusia itu lekat dan mengerutkan kening, mereka keheranan atas ucapan Gibran

"Emangnya dia siapa Gib?" kini Kenzo yang mulai bersuara. Gibran diam tidak menjawab.

"Dia siapa Gib?" tanya Zidan masih dengan sikap dinginnya.

"Dia Itu a---" belum tuntas Gibran bicara.

Kriiiiing

Suara Bel mulai berbunyi sangat keras

"Udah bel, nanti aja kita bahas lagi." ucap Alvaro kali ini.

***

Selama pelajaran berlangsung, Zidan terus saja memikirkan kedekatan diantara Alexa dan Gibran.

Daripada terus menerus memikirkan hal yang membuat kepalanya ingin pecah, Zidan memutuskan pergi ke toilet untuk kedar membasuh wajah tampan nya itu.

Brukkkk

"Aduhh," rintih Alexa saat tubuhnya bertabrakan dengan dada bidang Zidan.

Saat Zidan memutuskan untuk ke toilet, dia melihat Alexa dan langsung menghadangnya

"Mau kemana?"

"Lo lagi? Kenapa sih, lo ganggu gue teruss?" kesal Alexa.

"Karena itu mau gue," tutur Zidan.

"Ada hubungan apa lo sama Gibran?" lanjutnya.

"Kepo banget jadi cowok, mau gue pacarnya, sahabatnya ataupun keluarganya itu bukan urusan lo!" sengit Alexa.

"Ngegas tross, heran gue," dengus Zidan.

"Ga ngaca ya mas nya!" setelah mengatakan itu, Alexa melenggang pergi meninggalkan Zidan yang masih penasaran tentang hubungannya dengan Gibran.

__________

Comment + Vote yak

Hatur nuhun💛

ALEXA ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang