MASA orientasi sekolah mungkin hal paling menyenangkan bagi semua siswa baru. Mendapatkan teman baru dan juga pengalaman baru. Termasuk Lucas dan Mark, mereka berdua tidak sengaja dipertemukan dalam kelompok yang sama.
"Kenalkan aku Mark Lee."seru Mark dengan antusias sembari mengulurkan tangannya kepada Lucas.
Lucas dengan senang hati menyambut jabatan tangan itu. Akhirnya dia menemukan teman pertamanya, yaitu Mark. "Aku Lucas Wong."
Karena merasa cocok mereka berdua akhirnya bisa akrab. Sangat malahan. Satu sekolah tau, bahkan mungkin para guru juga tahu jika kedua orang pintar kesayangan guru itu bersahabat akrab.
Persahabatan mereka saat kelas satu terjalin semakin erat. Hingga pada akhirnya persahabatan itu hancur karena persaingan.
Kriss Wong, ayah Lucas tidak terima saat Lucas malah kalah dari Mark. Dia tidak terima Lucas menjadi peringkat dibawah Mark. Tapi tak dipungkiri memang jika Mark lebih pintar dibandingkan Lucas.
Setelah pengumuman nilai diselenggarakan. Lucas dipaksa pulang ke rumahnya dan dimarahi habis-habisan oleh ayahnya. Ayah Lucas tetaplah Kriss yang keras kepala. Si perfectionis yang menginginkan anaknya menjadi terbaik diantara yang lainnya.
"Berhenti berteman dengan si Mark Lee itu."perintah Kriss. Dan mutlak harus dituruti oleh Lucas. Tidak mungkin Lucas harus membantah.
"Kau harusnya bisa lebih baik dari Mark! Berhenti bermain-main. Ayah mau kau tingkatkan nilaimu dan menjadi peringkat satu."
"Hanya kau harapan ayah untuk mewariskan semua perusahaan ayah Luke." Satu alasan yang benar-benar menghancurkan seorang Lucas. Perusahaan kesayangan ayahnya. Lucas tak pernah mau sebenarnya mewarisi perusahaan sang ayah. Tapi ayahnya selalu memaksa.
Andai Lucas bisa membantah ayahnya sekali saja. Mungkin persahabatannya dengan Mark tidak akan hancur.
"Luke!"sapa Mark antusias. "Bagaimana liburanmu?"tanya Mark sembari merangkul Lucas. Lucas hanya diam. Tidak mungkin ia harus menceritakan jika selama liburan Lucas dipaksa terus belajar oleh ayahnya.
"Kau tahu aku menghabiskan liburan ke pantai dengan Jisung dan ayah."cerita Mark antusias. Tapi tak mendapat tanggapan sedikitpun dari Lucas yang malah diam.
"Kau kenapa Luke?"
"Mark— berhenti berteman denganku." Satu kalimat yang benar-benar membuat Mark tak habis pikir. Apakah dia baru saja membuat kesalahan hingga Lucas marah padanya? "Aku tidak ingin berteman denganmu."ucap Lucas dingin lalu meninggalkan Mark yang masih mematung.
Mark hanya diam tak paham dengan jalan pikiran Lucas yang sekarang telah hilang dibalik kerumunan para siswa yang berada di koridor.
Sejak saat itu Mark dan Lucas bukanlah teman lagi. Tapi rival.
* * *
"Dia benar aku memang sangat membenci Mark."ucap Lucas sembari membalas tatapan Winwin.
Winwin menyeringai. Sesuai dengan rencananya Lucas benar-benar terhasut. Yah— mungkin.
Disamping Winwin yang masih menghasut Lucas. Mark dan Hendery masih berkelahi saling memberikan pukulan. Keduanya masih belum ingin berhenti.
"Kau tetaplah Dery!"ujar Mark. Membalik tubuhnya sekuat tenaga hingga dia yang sekarang menindih Hendery dan memberikan pukulan telak pada wajahnya.
"Kau tetap adikku!"
Bugh!
"Aku tetap saudaramu! Dan aku tetap peduli padamu. Sama seperti sebelumya!"
Bugh!
"Asal kau tahu aku selalu mencarimu saat kau hilang. Tapi ternyata kau banyak berubah sekarang sehingga aku sulit menemukan adikku Dery."ujar Mark dengan nafas terengah-engah. Mark lelah.
"Kau tetaplah Dery! Sadarlah!"
Bugh!
Bukan, itu bukan suara pukulan Mark yang berhasil memukul Hendery. Atau suara Hendery yang berhasil memukul telak Mark. Tapi suara Mark yang terpental ke arah tembok karena serangan mendadak Winwin.
Winwin dengan santainya malah menggunakan potensi telekinesis dan melempar Mark ke tembok. Membuat Mark ingin sekali memaki Winwin.
Sedangkan Hendery? Dia masih termenung karena perkataan Mark tadi.
"Hendery, jangan bilang kau terpengaruh?"
Hendery tetap diam, tak mengubris pertanyaan Winwin. Hendery tetap diam dengan posisi terletang, menatap atap gudang.
Mark bangun dari posisinya. Lebam di wajahnya masih terlihat jelas, bahkan lebih banyak dari Hendery. "Jadi Luke, mau bergabung denganku dan Hendery?"
"Kau tahu, ibuku berpesan padaku untuk selalu mempertahankan yang berharga untukku."
Dari sini Winwin paham jika sebenarnya Lucas menolak tawarannya. Padahal tawarannya benar-benar menggiurkan. Dirinya dan Hendery harus siap-siap repot untuk menghabiskan mereka semua.
"Ayo Hendery, bantu aku."
Bugh!
Itu bukan Winwin yang mulai menyerang. Melainkan Hendery yang mendadak menyerang Winwin secara brutal.
Sayangnya Winwin sama sekali tak terluka sedikitpun. Tapi Hendery berhasil membuat pipi Winwin lecet karena ulahnya. Ingatkan Hendery jika Winwin adalah robot yang sangat sulit dikalahkan.
Winwin bangun kemudian mencengkram tangan Hendery dengan sangat kuat. Tangan kirinya beralih ke leher Hendery, mencekiknya hingga Hendery berteriak kesakitan.
"Kau melakukan kesalahan yang fatal, Huang Hendery."
Dan selanjutnya tubuh ringkih Hendery membentur tembok sangat keras. Hendery merasakan jika tulang punggungnya patah. Belum lagi lehernya yang sakit karena cekikan Winwin. "Jadi Hendery— kau terpengaruh?"
Untuk kedua kalinya tubuh Hendery melayang membentur tembok. Mark hendak menolong tapi sialnya ia malah ikut terlempar membentur beberapa perabotan tak terpakai di dalam gudang itu.
"Harusnya aku tak terpengaruh hasutanmu Jumyeon."
Winwin menampilkan senyum merekahnya. Hendery benar, yang dihadapi Hendery sekarang bukan Winwin sesungguhnya, tapi Suho. Winwin benar-benar dikendalikan sepenuhnya oleh Suho. "Hahaha.... harusnya kau berterima kasih padaku. Dari dulu aku yang merawatmu sialan!"
"Tetap saja kau juga yang menghancurkan kebahagiaan kami!"balas Hendery dengan ringisan menahan sakit. "Kau membuat aku dan saudaraku salah paham. Dan kau menghancurkan harapan kami yang berharap memiliki keluarga bahagia."
"Di—"
"Kau mengadopsi kami hanya untuk percobaan. Harusnya kami tak menyetujui pengadopsianmu waktu itu!"selanya cepat. Hendery terisak saat mengingat bagaimana tidak beruntungnya dirinya dulu. Terpisah dengan saudara-saudaranya dengan nasib yang berbeda. Harusnya ia kabur, harusnya Hendery tak mengiyakan untuk bersama Suho. Karena Suho tetaplah jahat. Suho hanya memanfaatkannya untuk percobaan.
"Kau.... kau... tetaplah... jahat... hiks..."
Dan lagi-lagi Hendery merasakan tubuhnya melayang dan membentur tembok. Rasanya punggungnya sangat sakit karena berkali-kali terbentur dengan tembok. Dan kesadarannya pun hilang.
* * *
—»tbc.
Revisi: 1 November 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
[01.] RESONANCE Ft. NCT 2020 ✔
Fanfic[END] [FIRST BOOK SERIES OF RESONANCE NCT 2020's PROJECT] Semuanya berawal dari hilangnya Mark Lee. Membuat adiknya, Jisung Lee bertekad harus menemukan kakaknya yang menghilang secara misterius. Dimulai dari Jisung yang pindah ke sekolah barunya de...