Dan sekarang mereka semua malah berakhir dengan di kawal belasan bodyguard suruhan Suho. Hendery baru saja datang tanda bahwa dia juga tertangkap. Bahkan salah satu dari mereka sama sekali tak tahu akan mau dibawa kemana.
Jika saja bukan karena ancaman Suho tadi yang mengatakan akan membeberkan perihal pertarungan mereka dulu bersama Winwin dan Hendery sampai menewaskan satu korban tentu saja mereka sudah berontak. Tapi tetap saja, identitas mereka sudah diketahui publik. Tinggal menunggu bagaimana respon masyarakat tentang mereka yang 'aneh' ini.
Tapi... Tentu saja mereka tidak bisa terus berdiam diri kan?
Jungwoo menatap Mark yang berjalan di sebelahnya. Lirikan matanya beralih menatap Renjun kemudian menatap tas yang dibawa oleh Suho. Benda incaran mereka ada di dalam tas itu. Flashdisk yang berisi informasi tentang semua pemilik potensi. Bisa gawat jika Suho benar-benar akan menyebarkannya.
Dan keadaan mulai ricuh karena Mark yang tiba tiba menghilang lalu disusul dengan bodyguard yang satu persatu tumbang karena ulah Mark. "Mark, apa yang kau lakukan hah?!" Tanya Suho dengan gurat wajah marahnya.
Sosok Mark kembali muncul dengan seringai yang sulit diartikan. Dan lagi-lagi kali ini Renjun yang bertindak menggunakan potensinya mengambil tas yang sebelumnya berada di tangan Suho kini beralih ke tangan Renjun. "Tentu saja kami tidak akan diam, ayah...."kata Renjun dengan nada mengejek diakhir kalimatnya.
Wajah nelangsa Suho menjadi hiburan tersendiri untuk mereka. "Dan kalian kira aku juga akan diam?"cemooh Suho. "Winwin,"
Renjun berjenggit kaget hingga pingsan saat sesuatu terasa menghantam pundaknya. Tas hitam yang berada di tangan nya ikut terjatuh kemudian di pungut oleh si pelaku, siapa lagi jika bukan Winwin. Wajah datarnya yang tercipta dari tadi ternyata menyembunyikan sesuatu yang licik, sama seperti Suho.
"Renjun!"seru Jungwoo yang berada paling dekat dengannya. Semuanya masih terdiam karena masih terkejut dengan perubahan sikap Winwin barusan.
"Apa yang kau lakukan brengsek?!"
Winwin menatap Jungwoo remeh sembari menyunggingkan senyum culasnya, "menurutmu?"
Suho menerima tas yang dijulurkan oleh tangan Winwin. Senyum kemenangan terpatri di wajahnya. "Kalian terkejut?"
"Memang pada dasarnya, kalian tidak akan pernah bisa mengendalikan Winwin. Karena dia adalah ciptaanku."
"Sialan,"umpat Jisung.
"Winwin, tangkap mereka. Aku ingin mereka dalam keadaan hidup ataupun mati aku tidak peduli."perintah Suho. Kakinya mulai melangkah pergi, menyisakan Winwin beserta yang lain.
"Haechan, Sungchan, Lucas, Shotaro, tetap disini bersamaku. Jungwoo dan Yangyang bawa Renjun. Jeno, bersiap-siap jika kita butuh potensimu. Sisanya kejar Suho."instruksi Mark. Kemudian semuanya mengangguk setuju.
Sementara yang lainnya mengikuti instruksi Mark, Winwin memandang remeh Jaemin, Jisung, Chenle serta Hendery yang berlari melewatinya mengejar Suho. "Kalian yakin mau melawanku?"
Mark dan yang lainnya saling memandang. "Kenapa tidak,"balas Mark disertai senyum miringnya.
"Baiklah mari kita mulai."
Dan Winwin menghilang.
* * *
"Dia lari ke rooftop,"ujar Hendery. Ia mulai berlari menaiki tangga diikuti yang lainnya di belakang. Yah, mereka sampai lupa jika ada lift yang lebih mudah digunakan untuk ke atas.
"Ah bukannya ada lift? kenapa harus naik tangga sih!" Akhirnya Jisung sadar saat ia merasa benar-benar sudah lelah berlari. Tapi Hendery tetap menaiki tangga meninggalkan Jisung yang sepertinya ingin kembali protes. "Dery ! Jaemin! Jisung!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[01.] RESONANCE Ft. NCT 2020 ✔
Fanfic[END] [FIRST BOOK SERIES OF RESONANCE NCT 2020's PROJECT] Semuanya berawal dari hilangnya Mark Lee. Membuat adiknya, Jisung Lee bertekad harus menemukan kakaknya yang menghilang secara misterius. Dimulai dari Jisung yang pindah ke sekolah barunya de...