Chapter 13

5.8K 559 11
                                    

"Dik?"

"Dika?"

"DIKAA!!"

"ah ya?!" teriakkan Noval yang tiba tiba membuatku tersadar dari lamunan ku.

"lo ngelamunin apa sih? Makanannya cuma di liatin doang" ujar Noval dengan raut bingung.

"ah gak papa, gue kepikiran sesuatu aja" ujar ku yang sebenarnya mencoba menutupi.

"kalo ada masalah cerita aja"

"iya" balas ku singkat. Kami pun kembali melanjutkan acara makan kami, malam ini adalah malam minggu dan Noval tiba tiba datang ke kost ku membawa makanan dan mengajak untuk makan bersama dan aku pun tak bisa menolak. Dan sebenarnya aku melamun sedari tadi aku terus kepikiran dengan pesan yang dikirim oleh nomor yang tak ku ketahui, aku sedikit resah dengan pesan itu.

TIING

Tiba tiba handphone ku berbunyi menandakan ada pesan masuk, tapi aku terlalu takut untuk mengeceknya dan memilih untuk mengabaikan.

TIING

TIING

TIING

TIING

"berisik amat hp lo Dik, mending lo bales dari pada tuh hape bunyi terus" ucap Noval tiba tiba dengan raut wajah yang sedikit kesal dan bingung.

"udah gausah di hirauin, biarin aja" balas ku.

"emang dari siapa?" tanya Noval penasaran.

"gak tau, mungkin orang iseng" balas ku seadanya yang diangguki oleh Noval.

"orang iseng? Sini gue liat" ujar Noval dengan raut penasaran.

"gausah gausah, biarin aja. Mending lanjutin makan" balas ku menolak dengan cepat.

"oke oke" balasnya pasrah dan kembali melanjutkan acara makannya.

Setelah acara makan makan Noval memilih pulang karna di telpon ayahnya untuk pulang, dan saat ku tanyakan kenapa, dia hanya menjawab ada urusan mendadak.

Aku membaringkan tubuh ku, menatap ke langit langit kamar, memikirkan pertemuan ku dengan Janu waktu itu yang sama sekali tak aku inginkan tapi malah terjadi. Aku begitu terkejut dan takut, aku takut karna aku belum siap menemuinya dan kepribadian Janu yang sekarang benar benar berbeda dari dulu yang membuatku semakin takut, sikap nya yang dingin dan tak sehangat dulu membuat hati ku bergetar sakit, mata ku pun terasa panas seakan air mata akan jatuh kapan saja. Fakta diriku yang dibuang dan dianggap menjijikkan saja sudah membuat ku sakit tidak karuan, apalagi pada saat itu aku diperlakukan dengan dingin lebih membuatku sakit hati, sebegitu benci nya kah dia dengan ku? Apa salah mencintai seseorang? Jika bisa memilih aku pun akan memilih pilihan ku sendiri, aku tau menyukai laki laki walaupun aku juga laki laki itu tabu, dan jika bisa memilih aku tak kan memilih dia, siapa yang mau sakit hati? Seorang pun tak mau termasuk aku. Tapi apalah daya, cinta itu anugerah dari Tuhan yang tak bisa aku tolak, dan hanya bisa menerima walaupun hasilnya sakit, aku yakin dibalik semua ini ada hikmah yang akan aku terima, jadi seharusnya aku lebih berani untuk menjalani hidup ku walau sulit.

*****

"Pagi Pak Santo" ucap ku saat melihat Pak Santo tengah asik meminum kopi di pos jaganya.

"Pagi juga nak Dika. Eh bentar nak ini ada titipan buat kamu" ujar Pak Santo yang buru buru menghampiri ku sambil membawa sebuket bunga.

"dari siapa Pak?" tanya ku heran.

"Gak tau, tadi pas dia datang dia bilang nitip buat nak Dika terus dia langsung pergi" balas Pak Santo menjelaskan.

"oh gitu, malasih Pak. Kalo gitu saya permisi" aku berjalan memasuki sekolah dengan pelan, menatap ke buket bunga yang ku genggam, sesekali menghirup bau bunga yang aku sukai ini. Siapa yang memberikan ini? Bagaimana dia tau aku menyukai bunga Lilac? Apa Noval?

Saat sampai di meja guru yang memiliki plang nama ku, aku segera mendudukan diriku, menaruh sebuket bunga yang sedari tadi aku bawa di atas meja, menatap buket bunga itu dengan terus berpikir. Orang yang mengirimi ku bunga ini pasti orang terdekat ku karna ia mengetahui bahwa aku menyukai bunga Lilac, dan di kepala ku terpikir mungkin itu Noval karna dia sering mengirimi ku macam macam, jadi akan aku tanyakan saja dengannya nanti.

Saat bel telah berbunyi aku berjalan memasuki ruang kelas yang aku ajar, wajah anak anak yang tersenyum polos saat melihat ku masuk membuat mood ku naik dan ikut tersenyum, menyingkirkan pikiran pikiran yang tak perlu untuk sesaat.

Setelah beberapa jam berlalu akhirnya jam pulang telah tiba, anak anak mulai berhambur keluar kelas untuk menghampiri orang tua mereka yang sedari tadi datang ingin menjemput, aku pun sudah membereskan mejaku dan ingin melangkah keluar ruangan, tapi baru beberapa langkah aku berhenti karna teringat bunga pemberian tadi belum ku bawa. Aku berjalan kembali ke meja ku dan mengambil sebuket bunga itu untuk ku bawa pulang walaupun terasa ragu.

Saat aku hampir keluar dari gerbang sekolah tiba tiba suara Melly yang nyaring memanggil ku, ia berjalan menghampiri ku dengan senyum ramah di bibirnya.

"kenapa Mell?" tanya ku pertama.

"ah soal pertemuan rapat berikutnya di kantor xxxx kamu mau kan gantiin aku lagi?" ucap Melly.

"uhm, maaf Mell kayanya aku gak bisa deh" balas ku dengan rasa tak enak hati, walaupun aku merasa tak enak hati ini adalah pilihan terbaik agar aku tak bertemu Janu lagi.

"yaudah gak papa, kamu udah gantiin aku di pertemuan pertama jadi aku berterima kasih. Nanti aku usahain buat datang walau sibuk banget karna kamu gak bisa dateng"

"sekali lagi maaf ya Mell" ucap ku dan semakin tak enak hati.

"iya gak papa, kalo gitu aku pamit pulang. Kamu mau aku antar sekalian?"

"gak usah"

"yaudah kalo gitu aku pulang duluan" ucap Melly yang aku balas dengan anggukan kepala.

Baru beberapa langkah aku berjalan keluar dari gerbang dan tiba tiba ada seseorang yang menepuk bahu ku dari sebelah kanan yang otomatis membuat ku menoleh.

"Hai Dik!" ucap Noval sambil tersenyum cerah.

"lo kenapa disini?" tanya ku kepada Noval yang berdiri di depan ku yang masih berpakaian kantornya lengkap.

"mau jemput lo" balas Noval sambil mencolek dagu ku jahil yang alhasil mendapat pelototan dari ku.

"kurang kerjaan banget jemput gue, lagian kan gue gak minta jemput"

"waktu mau pulang tadi gue kepikiran lo aja, harinya panas banget kasian kalo lo lama nungguin angkot makanya gue kesini. Dan dari siapa tuh bunga?" tanya Noval menatap curiga.

"hah bukannya ini dari lo?" tanya ku heran.

"hah? bukan dari gue"

"what?!"

*****

Seperti biasa jangan lupa vote dan komennya❤

Maaf up nya lama dari pada biasanya karna aku rada males ngetik akhir akhir ini dan juga votenya dikit gak sebanyak yang baca, yang baca 1K lebih sedangkan yang vote aja gak sampe 500 jadi aku kurang semangat nulis. Tapi aku bakal terus up walaupun rada lama. Dan makasih yang selalu kasih vote, komen, dan supportnya😚❤❤

See you in the next chap!❤👋👋

It's Love! [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang