Chapter 17

5.3K 449 20
                                    

Hati ku bimbang, perlakuan Janu kemarin membuat ku bingung. Kemana Janu yang dingin padaku? Mengapa tiba tiba kembali berubah seperti dulu? Apa yang sebenarnya yang ia pikirkan di dalam kepalanya, mengapa sikapnya berubah ubah? Selama beberapa tahun mencoba melupakan kenangan kelam ia malah datang kembali, tapi dengan sikap yang dingin dan itu lebih baik bagiku karena akan membuat ku semakin mudah melupakannya mengetahui fakta ia yang tak sudi menerima rasa cinta ku. Tapi ketika sikapnya yang berubah lembut kembali beberapa hari ini membuat hati ku bimbang, hati ku terlanjur kelu tapi entah kenapa masih ada detakan yang timbul di saat ia dekat dengan ku. Jika ia kembali untuk memperbaiki pertemanan sebaiknya katakan saja, jangan membuat ku berpikir ini itu dan terus menerka nerka karna ini sangat membuat ku frustasi, aku tak ingin merasa berharap.

"Dik?!"

"eh! Ya?!" panggilan tiba tiba membuat ku terkejut dari lamunan ku yang aku mulai entah sejak kapan.

"kamu dengerin aku gak sih?" ucap Noval kesal.

"maaf Val aku lagi gak fokus" balas ku merasa bersalah.

"mau nonton film apa? Horor mau?" tanya Noval sambil mengemudikan mobilnya. Di akhir pekan ini kami memutuskan untuk jalan jalan sekalian nonton, walaupun sesbenarnya ini kemauan Noval.

"iya boleh"

"gimana kerjaan kamu? Lancar aja kan?"

"iya lancar lancar aja kok, kalo kamu gimana?" tanya ku balik.

"ada sedikit masalah sih sama klien yang keras kepala tapi masih bisa diatasin dan sekarang udah oke oke aja" jawabnya santai sambil mengemudi.

"syukur deh" balas ku. Setelahnya tak ada percakapan, dan tanpa sengaja mataku melihat lipbalm di laci dashboard mobil Noval dan karena aku merasa bibir ku agak kering aku memutuskan untuk mengambilnya.

"aku minta ya" ujar ku. Noval menatap ke arah ku sebentar kemudian mengangguk. Aku mulai mengoleskan lipbalm pada bibir ku dan saat aku ingin menaruh kembali tiba tiba Noval bersuara.

"olesin buat aku juga" ujarnya sambil memalingkan wajahnya ke arah ku dan tepat saat mobil sedang berhenti karena lampu lalu lintas sedang berwarna merah.

Aku sempat terdiam sesaat kemudian mulai mendekat ke arah Noval dan mengoleskan lipbalm ke bibirnya yang sedikit terbuka, matanya entah kenapa seperti menatap ke wajah ku dengan seksama, menatap ku dari alis, mata, hidung, hingga bibir membuat ku menelan ludah karena merasa gugup. Entah kenapa aku masih saja merasa gugup ditatap seperti itu olehnya walaupun kami sudah berteman sejak SMA.

"liatin apasih" ujar ku sambil menatapnya dengan sewot. Tapi bukannya membalas pertanyaan ku tangannya malah terjulur ke arah ku dan mengusap bibir bawah ku yang otomatis membuat ku terpaku bingung.

"kamu ngolesin lipbalmnya belepotan" ujarnya yang seperti menangkap wajah kebingungan ku.

"a-ah belepotan ya?" ujar ku canggung dan segera bercermin di layar ponsel ku. Hati ku entah kenapa berdetak mendapat perlakuan tiba tiba oleh Noval walaupun ini bukan pertama kalinya, sangat aneh.

"imut"

"ha?"

*****

Setelah membeli popcorn dan minuman kami segera mendudukan diri di dalam bioskop, kami menonton dengan khidmat atau bisa dikatakan hanya aku, karena sepanjang film Noval sering sekali menatap ke arah ku dan cukup lama, walau dari samping aku tidak begitu bodoh sampai aku tak menyadarinya. Dan kadang tangan Noval menyentuh jari jari tangan ku dengan disengaja dan beberapa kali juga membuat ku menoleh ke arahnya dan dia hanya akan tersenyum.

It's Love! [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang