Bagian 24

3.5K 271 15
                                    

Setelah mendapat tamparan dari ku Noval nampak terdiam sambil memegangi pipinya.

"Val jangan kaya gini hiks, aku gak mau kita berakhir saling membenci hiks" ujar ku yang masih menangis. Tiba tiba Noval memelukku erat, aku yang masih terkejut oleh perlakuan Noval tadi hanya terdiam.

"maafin aku Dik, barusan aku udah kehilangan akal, emosi ngendaliin aku dan aku malah ngelakuin hal yang gak pantes sama kamu, maafin aku" ujarnya yang masih dengan erat memelukku, ia nampak menyesal dan aku mengelus kepalanya pelan mencoba menenangkan.

"gak papa Val, aku tau kamu marah sama aku dan aku paham itu"

"aku sayang sama kamu Dik, dari dulu" ujarnya pelan yang masih nyaman memeluk ku tanpa berniat melepaskan.

"iya aku tau" ujar ku dengan tangan yang masih mengelus punggungnya lembut.

"aku dari dulu selalu ngelakuin apapun buat dapet perhatian dari kamu, tapi aku sadar dari dulu perhatian yang kamu beri buat aku sama Janu itu berbeda. Setelah kejadian di toilet waktu itu aku berpikir aku ada kesempatan buat rebut hati kamu, aku kasih semua tenaga dan waktu aku buat kamu tapi ternyata itu semua masih belum cukup buat kamu berpaling dari Janu, aku kalah telak, aku sakit tapi aku sadar aku gak bisa maksain perasaan ku" ujarnya yang sudah melepaskan pelukannya dari ku, ia menatap ku dengan matanya yang sayu, terlihat bahwa ia terluka dan aku benar benar merasa tak enak hati.

"maafin aku Val, aku emang udah coba lupain Janu dan aku berusaha untuk benci dia tapi aku gak bisa pungkiri hati aku terus neriakin nama dia, aku masih gak bisa lupa. Dan buat semua waktu dan usaha kamu selama ini nemenin aku, aku bener bener makasih sama kamu, aku gak tau aku bakal gimana kalo gak ada kamu yang selalu support aku dari masa terpuruk ku, aku sayang sama kamu, tapi cuma sebatas sahabat, aku gak bakal lupain kamu dan aku akan selalu sayang sama kamu, aku gak bakal lupain semua kebaikan yang kamu berikan. Dan sekali lagi aku mau bilang makasih banyak buat selama ini dan aku harap kamu ngerti situasi aku Val". Ujar ku panjang lebar sambil mengelus tangannya pelan, aku menatapnya tulus, aku tak ingin kehilangan sahabat sebaik dia dalam hidup ku.

Dan hal selanjutnya ku rasakan Noval kembali memelukku, aku pun memeluknya balik dan mengelus punggungnya mencoba untuk menenangkan hatinya yang aku yakini sedang tak baik baik saja. Beberapa menit kami bertahan dalam pelukan yang hangat hingga Noval melepaskan pelukannya dari ku.

"aku ngerti sama situasi kamu dan pilihan kamu, dan aku bakal coba buat ngikhlasin kamu, tapi buat sekarang aku pengen sendiri, kalo kamu ada di hadapan aku kaya ini cuma bakal buat aku berbikir untuk ngurung kamu buat aku sendiri haha" ujarnya mencoba bercanda dengan tawa yang hambar.

"kalo gitu kamu baik baik ya, misalkan ada apa apa telpon aku. Kalo gitu aku pulang dulu" ujar ku yang mengerti situasi Noval sekarang yang ingin sendiri

"iya, makasih Dik udah dateng" ujarnya yang kini tersenyum tulus, aku pun membalas senyumannya dan beranjak keluar. Setelah keluar dari apartement nya aku menghela nafas dengan kasar, aku harap Noval akan baik baik saja dan situasi akan segera membaik.

*****

Saat aku telah sampai di kost tiba tiba handphone ku berbunyi, ada telpon masuk dari nomor yang tak dikenal. Karena mungkin bisa saja hal penting aku mengangkatnya.

"halo?" ujar ku pertama.

"halo nak Dika ini bibi, tuan Janu tiba tiba sakit terus dia cariin kamu terus, nak Dika bisa kesini gak?" ujar bibi yang bekerja di rumah Janu.

"Bisa bi, aku kesana sekarang"

"makasih banyak nak Dika, kalo gitu bibi tutup telponnya" setelah itu sambungan telpon pun terputus. Tanpa pikir panjang aku pun langsung menghentikan taxi dan langsung masuk, mengatakan tujuan ku dan mobil pun langsung berjalan dan aku belum sempat mengganti baju ku karena aku harus cepat.

It's Love! [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang