[06] Problem

308 66 39
                                    

Happy reading
.
.
.

Teriknya sinar matahari sangat terasa di sekujur tubuh Johnny, pria itu berdiri di depan rumah sakit besar tersebut.

Aldro, rumah sakit yang di dirikan tahun 2025. Cukup lama jika di hitung-hitung berdiri rumah sakit itu.

Setelah ia mendapat telepon dari rekan kerjanya, ia langsung bergegas ke TKP. Dan segera ia tiba di Aldro, tentu saja ingin mengoptosi tubuh dari mayat tersebut.

"Apa tidak ada tanda pengenal dari mayat tersebut?" tanya Johnny pada rekannya.

Pria bernametag Kim tersebut mulai menyahut, "Kami tidak dapat menemukan kartu identitas korban, sajang-nim." ujar pria tersebut.

"Sudah kau cek dengan benar kan?"

Mr. Kim mengangguk, "Sungguh, kami sudah mengecek namun tidak ada kartu identitasnya." Mr. Kim meyakinkan Johnny kembali.

Seo Johnny mulai mengangguk, rasa pening pada pelipisnya mulai menjalar. Apakah ia akan migren dengan kasus pembunuhan atau kecelakaan ini?

"Ayo ke ruang otopsi, kita harus menyerahkan mayat itu pada pihak rumah sakit." titah Johnny, si sersan angkatan darat.

"Sebenarnya tugas ku bukan mengurus orang mati," keluhnya kemudian.

"Tapi kau memiliki tanggung jawab untuk menjaga masyarakat di daratan, benar bukan?" ucap pria bername tag Kim Jangchun.

"Setidaknya aku tidak ikut dalam proses kremasinya nanti." jawab Johnny.

Pria bertubuh tinggi itu pergi, meninggalkan Kim Jangchun seorang diri.

.
.
.

Johnny kembali berpatroli di ruang bawah tanah Aldro, mengerahkan bawahannya untuk berjaga dari malam hingga fajar tiba.

Memang, bisa di katakan pekerjaan Johnny begitu monoton dan membosankan. Tapi bagi Johnny sendiri, ia merasa sangat terhormati oleh pemerintah Seoul.

"Apakah Kim Mingyu belum tiba?" tanya Johnny, bawahannya pun menggeleng perlahan.

"Belum pak."

"Hm, baiklah." final Johnny kembali.

Selepas berjaga di Aldro selama beberapa hari, ia akan lebih lama berjaga di perbatasan Jeju sampai lima bulan kedepan.

***

Hendery tengah beristirahat hari ini, ia tengah berada di kantin sekarang. Membeli makanan bersama teman-temannya mengunakan sebuah kartu. Jamannya sudah tidak ada yang menggunakan lembaran kertas, semua bergantung pada kartu yang berisikan saldo yang cukup banyak.

Hendery menatap makanan miliknya, "Teman-teman kalian sudah mendengar berita?" ucap pemula sang teman yang berada di samping Hendery.

"Berita apa? kenapa setiap hari aku selalu mendengar berita dari bibir mu?" sarkas Hyunsuk perlahan.

"Hei tunggu! aku belum selesai bercerita. Katanya pemerintah sudah mengesahkan proposal vaksin imun untuk lansia dan ibu hamil." jelas Lucas pada teman-temannya.

Darkness Of The World || JohnTen [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang