No One's POV
Hari ini adalah hari Kamis. Liburan sudah dekat karena hari Jum'at adalah hari terakhir angkatan Rey bersekolah. Mereka akan lulus dan melanjutkan pendidikan mereka di perguruan tinggi.
Alarm dari handphone Rey berbunyi. Rey terbangun dari tidurnya dan mematikan alarmnya. "Dimana gue?" Tanya Rey dipikirannya. "Oiya rumah baru." Rey menyadari bahwa ia dan Catherine tiggal serumah. Rey beranjak ke kamar mandi lalu melakukan rutinitas pagi harinya.
"Reeyyyyy!!" Catherine memanggil mengetuk pintu kamar Rey. Rey membuka pintu dengan keadaan sudah memakai seragam dan siap untuk pergi. "Oh udah beres, akukira masih tidur hahaha, ayo sarapan." Kata Catherine lalu turun ke ruang makan.
Saat sedang sarapan, orangtua mereka mulai membicarakan apa yang harus Catherine dan Rey lakukan di acara pernikahan orangtua mereka. Kedua anaknya hanya mengangguk sambil melanjutkan memakan sarapannya.
ㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇ
ㅡFayanna POV
Liburan sudah dekat. Aku bahkan belum berbaikan dengan ketiga sahabatku. Aku mulai menyesali kenapa aku harus percaya pada Aldene saat itu. Aku tidak tahu bagaimana cara berbaikan dengan orang. Gengsiku lumayan tinggi, iya aku menyadarinya.
Aku berjalan menuju ke kelasku, berharap akan menemukan Andre yang sedang duduk sendirian supaya aku bisa memulai pembicaraan dengannya. Saat aku masuk, ada Andre di tempat duduknya. Aku menaruh tas di tempat dudukku, lalu bangun untuk menghampiri Andre. Baru saja aku bangun, Rey masuk menyeret Catherine bersamanya. Aku memutuskan untuk kembali duduk dan mungkin hanya memperhatikan mereka dari jauh.
ㅡRey POV
Duduk di kelas Andre terasa sangat aneh. Biasanya kita akan duduk di tempat Fayanna tapi sekarang dia jauh di pojok sana. Mau ngedeketin takut, tapi jauh jauhan juga gak enak. Kemarin gua cerita ke Catherine tentang semuanya, ternyata Catherine juga ingin balik lagi kayak dulu. Berempat.
"Eh nyet, kambing conge gua disini. Ajakinn threesome kek apakek, jones banget dah gua" akhirnya gua bisa ngomong. "Ayok dah threesome" Andre jawab sambil tertawa. Otomatis ikutan ketawa. Pas kita lagi ketawa ketawa kayak gini gua nyadar daritadi Fayanna ngeliatin. Muka mukanya kayak pengen nyamperin tapi yah mana gua tau.
ㅡNo One's POV
KRIING!!
Bel istirahat berbunyi. Rey, Andre, dan Catherine berjalan ke kantin. Di kantin banyak orang yang menyelamati Andre dan Catherine karena mereka sudah official sekarang.
Mereka bertiga sedang makan di tempat mereka biasa duduk. Tiba-tiba ada suara seperti nampan yang jatuh. Semua orang langsung melihat ke arah munculnya suara itu. Terlihat Fayanna yang terjatuh beserta Aldene dan kawan kawannya yang berdiri di depan Fayanna.
"Jalan pake mata dong. Jangan pake mulut." Kata Aldene. "Kalo jalan ya pake kaki. Yakali lu jalan pake mata." Sambar Rey yang sekarang sudah ada di belakang Fayanna. Fatanna yang baru saja akan membalas perkataan Aldene kaget mendengar suara Rey yang membelanya. "Jangan bego deh jadi orang." Lanjut Rey lalu membantu Fayanna bangun. Rey pergi ke luar area kantin. Fayanna pun mengikutinya.
"Rey!" Fayanna berlari kecil sambil menghampiri Rey. Rey berhenti berjalan lalu membalikan badannya agar berhadapan dengan Fayanna. "Thanks ya, sama aku mau minta maaf." Fayanna berkata sambil melihat langsung ke mata Rey. "Aku minta maaf atas semuanya. Aku salah paham karena kemakan emosi aku sendiri. Aku gangerti jalan pikiran aku sendiri waktu itu." Fayanna melanjutkan sambil pelan pelan menundukkan kepalanya. "Udah dimaafin kok." Rey menjawab. Fayanna kembali melihat ke arah Rey dengan tatapan bertanya tanya. "Kita cuma nunggu lu buat bilang sendiri dan balik lagi sama kita. Lu jadi kayak orang bisu belakangan ini." Rey menyelesaikan kata katanya lalu kembali berjalan ke kelasnya.
ㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇ
KRIIIING!
Bel pulang sekolah berbunyi. Semua murid bersorak gembira karena liburan! Sekolah memutuskan untuk meliburkan murid muridnya dari hari Jum'at. Jadi hari ini adalah hari terakhir mereka di sekolah.
Rey dan Catherine berjalan ke arah lobby lalu mendapati Andre bersama Fayanna di lobby. Catherine langsung memeluk Fayanna dengan erat. Mereka bersyukur semua sudah normal. "Tinggal nyari waktu yang tepat." Pikir Rey. Semuanya sudah normal.
ㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇ
Rey dan Catherine pergi ke tempat fitting baju. Mereka sedang mencoba pakaian yang akan mereka pakai di pernikahan orangtuanya. Catherine memakai dress selutut berwarna putih dan Rey memakai tuxedo berwarna hitam. Baju sudah oke.
Mereka ditugaskan untuk mengecek souvenir setelah mengepas baju. Setelah mengepas baju, mereka langsung pergi ke tempat souvenir. Souvenir untuk pernikahan orangtuanya adalah sepasang gelas wine yang ditaruh di dalam kotak. "Semuanya udah oke kok." Kata Catherine pada Rey. "Harus oke lah, gila nikahnya besok lusa kalau belum oke mati lu semua." Kata Rey menjawab sambil menunjukan cengirannya. Catherine hanya tertawa mendengarnya.
ㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇ
Sesampainya di rumah, Rey dan Catherine langsung melesat naik ke lantai 3 dan masuk ke kamar masing masing. Setelah mandi dan mengganti bajunya, Rey keluar kamar dan mengetuk pintu kamar Catherine. Setelah sekian menit tidak mendapat jawaban dari dalam, Rey memutuskan untuk langsung masuk. Rey melihat Catherine sedang berbaring sambil menelepon seseorang. Rey yakin itu pasti Andre. Catherine yang melihat Rey langsung mengakhiri pembicaraan dan menutup telepon.
"Kenapa?" Catherine bertanya. "Mau cerita" kata Rey sambil cemberut. Catherine dan Rey duduk berhadapan di kasur Catherine. Rey pun mulai bercerita tentang apa yang Rey khawatirkan. Rey takut ternyata Fayanna tidak menyukainya lalu Rey akan mendapatkan label friendzone.
"Mening tembak pas di London aja, ajak kemana gitu kan so sweet" kata Catherine memberi saran. Rey mengangguk dan setelah beberapa cerita lagi Rey mengucapkan selamat malamnya kepada Catherine.
ㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇ
Udah tanda tanda mau nembak nih hmmmmmmm. Ceritanya makin gaje ya. Mohon dimaklumi wkwk. Aku mau bikin cerita lagi abis ini selesai. Semoga makin menarik deh ceritanya wkwk. Comment and vote guys!
Much love, baekhyunoona
KAMU SEDANG MEMBACA
Coup de Foudre (Discontinued)
Romancenoun a sudden unforeseen event, in particular an instance of love at first sight.