Chapter 5

75 3 0
                                    

No One's POV

"Halo, Fayanna? Bisa ketemu?"

Fayanna terlihat sedang bersiap siap untuk pergi. Fayanna akan menemui orang yang tadi meneleponnya. Ia mengambil kunci mobilnya lalu langsung berangkat ke tempat ia dan orang yang akan ia temui berjanjian.

Mobil sport berwarna merah melaju di jalanan. Fayanna sedang menuju ke cafe tempat dia akan bertemu dengan orang tersebut.

Fayanna memarkir mobilnya, lalu memasuki cafe.

"Aldene." kata Fayanna. "hi Fay" jawab Aldene. "jangan panggil aku dengan nama itu. Hanya Andre Rey dan Catherine yang boleh menggunakannya." Kata Fayanna.

Aldene adalah ketua grup orang orang yang membenci Fayanna, Rey, Catherine, dan Andre di sekolahnya. Fayanna terkejut saat Aldene meneleponnya dan memintanya untuk bertemu dengan Aldene.

"Ada apa?" Tanya Fayanna kepada Aldene. "Na, gue curiga. Kayaknya Rey sama Catherine gak pacaran beneran deh." kata Aldene. " masa? Jahat banget mereka kalau sampe bohongan. shit." Jawab Fayanna. "Besok mereka bakalan nge date. Ikutin yuk" kata Aldene. "yaudah lah terserah. selama ketauan hubungan mereka sebenernya apa." Jawab Fayanna menyetujui.

××××××××

Hari ini adalah hari minggu. Hari yang selalu dinanti semua orang. Di apartemennya, Catherine terlihat sedang memilih baju untuk acara kencannya dengan Rey. Mereka berencana akan pergi berburu makanan enak. Kencan yang tidak biasa? Iya karena mereka bukan sepasang kekasih sungguhan.

Terdengar bel apartemen Catherine berbunyi. "Siapa? Janji sama Rey kan masih 1jam lagi" tanya Catherine pelan kepada dirinya sendiri. Catherine berjalan ke arah pintu depan, lalu mengintip siapa yang ada diluar. Catherine terkejut melihat Andre yang berdiri di balik pintu. Catherine membuka pintu lalu Andre langsung memeluknya.

Catherine membeku. Tidak tahu apa yang harus dilakukan. "Rine" Andre tiba tiba memanggil namanya. "Iya?" sahut Catherine. "Mau nanya." Kata Andre. "Tanya apa?" Jawab Catherine. "apa hubungan kamu sama Rey yang sebenernya? Aku liat kalian agak awkward untuk menjadi sepasang kekasih. Jadi aku ragu hubungan kalian itu benar benar pacaran." Kata Andre.

Catherine diam. Tidak mengatakan apa apa. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk berbicara. "Tanya Rey dulu ya?" Kata Catherine. Andre yang masih memeluknya hanya mengangguk. Dengan posisi tangan Catherine yang terpaksa memeluk leher Andre, Catherine mengetik. Bertanya pada Rey apakah dia dibolehkan untuk member tahu Andre atau tidak. Rey menjawab "Kasih tau". Catherine pun mulai berbicara

"Ini semua bohongan Dre." kata Catherine. Andre yang terkejut mendengar jawaban itu langsung melepaskan pelukannya, lalu meletakkan kedua tangannya di pundak Catherine. "Bohongan?" Andre bertanya. Catherine hanya mengangguk, tidak bisa berkata kata karena merasa bersalah telah membohongi temannya sendiri.

Andre menempelkan kedua tangannya di pipi Catherine, lalu mencium bibir Catherine pelan. Catherine sangat terkejut. Ia tidak bisa bergerak. Setelah beberapa detik Catherine membalas ciuman Andre sampai akhirnya melepas ciuman itu.

Catherine menutup wajahnya dengan kedua tangannya karena malu. Andre tertawa kecil melihatnya. "Bagaimana kalau kita telepon Rey? Selesaikan acara pura pura ini kalau bisa." Kata Andre memberi saran. "Boleh juga, bentar ya aku telepon Rey" Catherine langsung menelepon Rey saat itu juga. "Rey? Ke apartemenku sekarang."

××××××××

Bel apartemen terdengar setelah penantian selama 5menit. Sesampainya Rey di apartemen Catherine, Andre, Catherine dan Rey langsung duduk di ruang makan. Mereka sedang membicarakan bagaimana caranya agar pertunangan Rey dan Catherine dapat dibatalkan. Pipi Catherine memerah saat tidak sengaja bertatap mata dengan Andre. Rey yang melihatnya merasa curiga. "Weh Rine kenapa blushing gitu? Liat Andre doang juga" kata Rey. "ih bukan gitu" kata Catherine. Pipi Catherine kembali memerah. "Ada sesuatu ya? Cium cium apa lebih dari cium nih? AHAHA" Kata Rey sambil bercanda. Andre tertawa kecil mendengarnya. Catherine hanya memukul tangan Rey lalu kembali berdiskusi.

Berbagai ide telah di ajukan, tetapi tidak ada yang pas sampai bisa membatalkan ini semua. "Rine, ungkit masalah mama papamu gimana? Tapi ngomongnya ke mamamu aja" Kata Rey. "OIYA" Kata Catherine bersemangat. "Nanti malam aku akan bilang ke mama."

××××××××

Catherine sedang berbaring di kasurnya. Dia sedang menunggu mamanya pulang. Ketika Catherine sedang membaca suatu novel yang menurutnya sangat membosankan, terdengar suara pintu terbuka. Mamanya pulang. Catherine beranjak pergi ke luar kamarnya laku menghampiri mamanya yang sedang berjalan menuju ruang kerjanya. "Ma, aku mau ngomong" Kata Catherine. Biasanya mamanya akan menjawabnya dengan singkat. Tetapi sekarang tidak. "Mau ngomong apa sayang? Ayo sini masuk dulu yuk duduk." Kata mamanya disertai senyuman hangat. Catherine terkejut melihat mamanya yang tiba tiba menjadi sangat bahagia.

Saat Catherine dan Mrs. Danton sudah duduk di ruang kerja, Catherine bertanya "Ma, tumben mood nya bagus.". Mrs. Danton tersenyum "sayang, kalau mama minta kamu sama Rey untuk mengakhiri hubungan kalian gimana?" Tanya ibunya. "mengakhiri hubungan?" Catherine balik bertanya "iya berhenti menjadi kekasihnya. Is it okay?" sang ibu bertanya lagi. "It's okay mom." jawab Catherine masih clueless dengan keadaan saat ini. "Berarti tunangannya dibatalin ya ma?" tanya Catherine. Mamanya mengangguk sambil tersenyum. "udah kamu tidur sana udah malem." kata mamanya sambil mengelus pipi Catherine perlahan. Catherine mengangguk lalu pergi ke kamarnya.

Catherine mengecek handphone nya lalu ada sangat banyak unread message dari Rey. Semuanya berisi

"TUNANGAN DIBATALKAN YOOHOO!!!"

Coup de Foudre (Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang