⚠️
[Mengandung konten kekerasan]
Selepas kejadian di kebun binatang Renjun mengajak Shuhua langsung pulang ke rumah. Di rumah Renjun mendudukan Shuhua di sofa sembari mengelus puncak kepalanya.
"Sha, kamu nggak boleh kayak tadi! Dia cuma nggak sengaja numpahin minuman ke dress kamu."
Shuhua cuma menatap datar Renjun.
"Lain kali kamu jangan kayak gitu ya aku nggak suka."
Bukannya menjawab Shuhua lantas mendekat ke Renjun membuat Renjun melangkah mundur. Shuhua mendekati Renjun dengan mata yang seperti akan keluar. Ia mengangkat tangannya mencoba maraih leher Renjun.
"Sha kamu mau ngapain?"
Shuhua tak merespon dan semakin mendekat ke Renjun.
Deg.
Tubuh Renjun sudah mentok di tembok. Membuat ia gemetaran melihat Shuhua saat ini.
Tangan Shuhua meraih leher Renjun dan mencekik Renjun sekuat-kuatnya, Shuhua juga mencakar Leher Renjun dengan kuku panjang miliknya.
"Akhhhh," teriak Renjun saat kuku panjang milik Shuhua menggores lehernya.
"Sha sa--dar."
Mendengar itu Shuhua hanya tersenyum miring dan semakin menekan kuku-kukunya di leher Renjun.
tes.
Darah segar mengalir dari leher Renjun. Membuat Shuhua tersenyum senang. Shuhua semakin gencar mencakar area tubuh Renjun. Sekarang ia beralih ke wajah tampan Renjun menggores satu kukunya ke pipi kiri Renjun dengan perlahan namun dapat membuat pipi kiri Renjun berdarah.
Renjun masih diam ingin memberontak tapi tak bisa, ia tak bisa.
"Sha aku Renjun Sha."
Shuhua menatap Renjun sambil tersenyum.
"Renjun you are stupid, I am not your girlfriend. I am an evil spirit who inhabits your girlfriend's body," ujar Shuhua dengan lantang.
"Dan taukah kau kalau dengan membawa raganya kembali ke dunia kehidupan kekasihmu di alamnya menjadi terganggu. Jadi kau harus membayar itu."
Setelah itu tiba-tiba tangan-tangan Shuhua berubah menjadi sebuah tangan dengan cakar yang terlihat tajam. Sebagian wajahnya juga mengeluarkan darah dan nanah. Lalu tangan Shuhua menarik kerah baju Renjun dan menghempaskan Renjun ke tembok.
Akibat terhuyung ke tembok Renjun langsung kehilangan kesadarannya.
Shuhua berjongkok di samping tubuh Renjun yang tak sadarkan diri.
"Ck, lemah sekali kau Renjun padahal ini baru pemanasan."
Shuhua lalu mengarahkan cakarnya ke perut Renjun, mencabik-cabik perut itu hingga organ-organ dalam Renjun terlihat. Merasa belum puas Shuhua pun beralih ke tangan kanan Renjun ia mengigit jari-jari Renjun hingga patah.
Shuhua mengelap sudut bibirnya yang berdarah karena mengigit jari-jari Renjun lalu ia pergi ke dapur mengambil sebilah pisau dan menancapkan pisau tersebut ke dada Renjun berulang kali.
"Wah indahnya karyaku sekarang aku akan pergi. Da da da Renjun," ujar Shuhua sambil melihat tubuh Renjun yang sudah tak berbentuk.
Shuhua pergi entah kemana meninggalkan Renjun yang mengenaskan.
🍁
[END]
Hai! Terimakasih telah bersama hingga akhir 🥰
Luv U ❤️Other Projects
Published on 20-01-2021[Ini bukan sequel]