Hari ini Shuhua menjalankan ide dari Yeji. Namun karena terlalu pulas tertidur Shuhua bangun kesiangan dan berakhir ia tergesa-gesa. Shuhua bahkan tidak sempat mandi ia hanya mencuci muka dan menggosok gigi. Selepas selesai Shuhua langsung mengambil motornya dan langsung tancap gas ke rumah Heejin.
Jarak rumah Shuhua dan Heejin tidak terlalu jauh hanya membutuhkan waktu 15 menitan. Di jalan Shuhua merasa ada yang kurang dan ya Shuhua lupa memakai helm. Tapi Shuhua tetap meneruskan perjalanannya. Ketika ia sampai di perempatan lampu merah, lampu lalu lintas itu berwarna merah tapi Shuhua yang tergesa-gesa tidak menghiraukan lampu merah itu dan menerobosnya. Naasnya lagi ada mobil berkecepatan tinggi yang mengarah ke motor Shuhua. Tabrakan pun tak mampu dihindari.
Shuhua sudah tergeletak di tengah perempatan dengan darah yang bersimbah di daerah kepalanya. Motor Shuhua pun ringsek karena dihantam oleh mobil tadi.
Beberapa orang yang melihat kejadian tersebut segera menghubungi polisi dan ambulans. Ada juga yang sibuk memfoto kejadian itu dan diunggah di sosial media mereka.
Tak berselang lama rombongan polisi datang disusul ambulans yang langsung menangani korban kecelakaan itu yang tidak lain adalah Shuhua. Para polisi juga sibuk mengintrogasi beberapa saksi mata.
Di sisi lain para teman-teman Shuhua merasa kebingungan karena Shuhua tidak datang-datang padahal Yeji sudah memberitahu Shuhua jam kumpul mereka.
"Eh Shuhua belum dateng nih gimana?"tanya Nakyung pada teman-temanya.
"Padahal dia udah nge chat gue kalo bakal ikut," respon Yeji.
"Coba Lo telfon Shuhua, Ji," usul Heejin pada Yeji.
Yeji lalu menelfon Shuhua tapi panggilan itu tak dapat tersambung.
"Gimana? Shuhua gak bisa dihubungin."
"Nggak tau kenapa perasaan gue nggak enak soal Shuhua," celetuk Somi tiba-tiba membuat yang lain menatap Somi.
"Maksud Lo ?"
"Nggak tau gue cuma ngerasa ada yang terjadi sama Shuhua yang ngebuat dia gak jadi ikut kita. Tapi mungkin ini cuma perasaan gue aja."
"Gini aja deh kita tunggu lima menit lagi tapi kalo Shuhua beneran nggak dateng terpaksa kita tinggal, soalnya kita juga udah ngepesen tempat rugi kalo nggak jadi," usul Xiyeon.
Usul Xiyeon pun akhirnya mereka setujui, lima menit telah berlalu dan berakhir mereka terpaksa berangkat tanpa Shuhua.
***
Renjun masih santai duduk di balkon kamarnya sembari menyeruput teh hijau yang ia buat tadi pagi. Saat Renjun asik asik bersantai tiba-tiba nama Shuhua terlintas di benaknya. Terkahir mereka bertemu saat jalan jalan kemarin dan setelahnya mereka belum saling menelfon atau bertukar pesan. Renjun menjadi khawatir pada gadisnya itu.
Renjun pun berinisiatif menelfon Shuhua tapi panggilan itu tak dapat tersambung. Semakin dihantui rasa khawatir Renjun segera menuju rumah Shuhua, tapi nihil tak ada seorang pun disana.
Renjun mencoba menghubungi teman terdekat Shuhua seperti Yeji.
You is calling Yeji....
Yeji.
Ada apa Njun?
Shuhua sama Lo?
Nggak Njun, hari ini gue sama yang lain lagi liburan dan Shuhua nggak ikut.
Okey.
Lalu panggil diakhiri oleh Renjun, tak biasanya Shuhua tidak berpesan apapun ketika pergi. Tapi hari ini Shuhua seperti menghilang dari bumi. Tapi Renjun masih mencoba berfikir positif akan Shuhua. Ia berfikir mungkin Shuhua pergi ke pasar. Setelah itu Renjun pulang ke rumahnya dengan keaadaan hati yang masih khawatir akan Shuhua.
🍁
tbc