GRAVITY (중력) | Jaehyun (재현) x Joy (조이)

3 : No Salvation

You are a dangerous collection of all my favourite things

An old soul, a heart of gold, and hands that make my body sing

BGM🎶 — The Fault in Our Stars (Troye Sivan)

JAKARTA, 2013

JEFFREY yang tampak sibuk memainkan ponselnya sambil duduk di atas kap mobil mendadak dibuat mematung ketika tatapannya terkunci pada presensi Joyce yang baru keluar dari pintu depan indekosnya. Astaga, apa yang salah dengan dirinya? Perempuan itu hanya mengenakan kimono dress berwarna hitam dengan panjang sebatas lutut yang tidak mempertontonkan lekuk tubuhnya sama sekali dan Jef tiba-tiba merasa tensi di sekitarnya memanas? Oh, ayolah, dibandingkan pergi ke pesta, Joyce lebih terlihat seperti ingin pergi ke gereja dengan pakaian seperti itu. Tapi bukan berarti apa yang Joyce kenakan buruk. Jef pernah—sering—melihat perempuan-perempuan lain dengan pakaian yang jauh lebih 'berani' dibandingkan Joyce. Dan, yah—tentu saja—tidak ada yang bisa mempengaruhinya seperti satu perempuan yang saat ini sudah berada di hadapannya. Seandainya saja Joyce tidak melambaikan tangan di depan wajah Jef, laki-laki itu mungkin akan terus tenggelam dalam keterpakuannya sampai entah berapa menit ke depan.

"Oh, sori." Jef tertawa canggung dan melompat turun dari kap mobilnya. "I was just... eum... well, you look so stunning tonight."

Joyce tersenyum geli melihat Jef sedikit tergagap ketika melontarkan kalimat pujian padanya. "Thanks. Aku nggak kelihatan terlalu berlebihan, kan? Kalau menurut kamu ini terlalu berlebihan, aku bisa gan—"

Jef menyambar lengan Joyce, dan detik berikutnya mereka sama-sama berjengit terkejut seakan-akan ada aliran listrik statis yang muncul ketika kulit mereka saling bersinggungan. "Nggak—nggak terlihat berlebihan sama sekali. Orang lain bakal butuh waktu berjam-jam buat punya penampilan semenawan itu. And I'm quite sure that no one could be as pretty as you."

"Are you flirting on me or what?" Joyce mendengus pelan, kemudian dengan gerakan samar melepaskan lengannya dari tangan Jef karena merasa tidak nyaman sebab entah bagaimana sentuhan laki-laki itu mampu membuat aliran darah dalam tubuhnya berdesir lebih cepat, seirama dengan jantungnya yang juga tengah berdetak dua kali lipat lebih cepat dibandingkan dengan intensitas sebelumnya.

"Do you think so?" Jef tersenyum playful sambil membukakan pintu passenger seat bagian depan untuk Joyce. "Tapi aku serius. Pasti butuh waktu berjam-jam buat orang lain kalau mereka mau punya penampilan kayak kamu malam ini."

Dari perkenalan mereka yang bisa dibilang cukup singkat, Joyce sedikit tahu kalau Jef termasuk tipe orang yang akan jujur ketika mengomentari suatu hal. Ketika dia melihat sesuatu yang indah, maka dia akan mengatakannya sesuai dengan fakta yang ada, dan begitu juga sebaliknya. Karenanya, Joyce hanya mengangkat bahu dan tersenyum sambil menggumamkan terima kasih lagi untuk pujian Jef atas penampilannya sebelum masuk ke mobil laki-laki itu dan memasang sabuk pengaman.