4 : The Turning Point

626 116 33
                                    

You captivate me in ways no soul ever will

BGM🎶 : Hurricane (Fleurie)

IRINA melenggang anggun di atas hak stileto hitamnya menyusuri lobi kantor konsultan pajak tempat Kat bekerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

IRINA melenggang anggun di atas hak stileto hitamnya menyusuri lobi kantor konsultan pajak tempat Kat bekerja. Dia memencet tombol lift dan menunggu selama beberapa saat sampai bunyi denting terdengar disusul pintu besi yang menggeser terbuka. Irina melangkah masuk, kembali memencet lift menuju lantai tujuannya tempat ruangan kantor Kat berada.

Perempuan itu tidak bekerja di kantor konsultan pajak tersebut seperti Kat—dia bahkan bukan seorang tax advisor—tapi dia selalu datang setiap dua kali dalam seminggu pada hari Senin dan Kamis untuk menemui Kat. Beberapa pegawai yang bekerja di sana berpikir kalau kedua hari itu mungkin merupakan jadwal konsultasi rutin Irina terkait perannya sebagai wajib pajak bersama Kat. Tidak ada orang dari kalangan menengah hingga kalangan atas yang tidak mengenal siapa itu Irina Nirwasita—sekretaris sekaligus istri dari Erlangga Soedirja, pemilik perusahaan manufaktur berskala internasional yang bergerak di bidang teknologi komunikasi. Jadi bukan hal yang mustahil beberapa pegawai di kantor konsultan pajak itu berpikir kalau Irina datang ke sana menemui Kat untuk melakukan konsultasi mengenai tarif pajak yang harus dia dan suaminya bayarkan pada negara.

Padahal sebenarnya, bukan itu tujuan utama Irina selalu menemui Kat setiap hari Senin dan Kamis. Well, katakanlah konsultasinya 30 dan ngobrol-ngobrol cantiknya 70.

"Halo, Nyonya Soedirja." Kat menyapa ramah dan beranjak dari tempat duduknya di balik meja untuk menyambut kedatangan Irina yang baru saja tiba di ruangannya dengan melakukan cipika-cipiki ala ibu rumah tangga mereka. "Minggu lalu kamu nggak mampir ke sini karena ke Amsterdam. Kata kamu Josephine kena hipotermia, ya? Gimana kabar keponakanku? Dia udah baik-baik aja kan sekarang?"

"Josie udah sehat, kok. Sabtu kemarin akhirnya Joyce bawa dia pulang ke Jakarta setelah tiga tahun." Irina mengambil tempat duduk di sebuah armchair yang berseberangan dengan Kat. "Dia masuk preschool yang sama dengan Aiden juga malahan."

"Oh ya?" Praktis, Kat dibuat berbinar mendengar kabar yang disampaikan Irina. "Baguslah. Rencana kita bisa berjalan lancar kalau begitu. Tinggal menunggu waktu yang tepat aja biar mereka bisa ketemu lagi dan menyelesaikan masalah bodoh yang adikku ciptakan secara lebih dewasa." Perempuan itu menghela napas dan sedikit beranjak untuk meraih dan menuangkan teh chamomile yang sudah disediakan seorang office boy sepuluh menit sebelum Irina datang ke dalam dua buah cangkir. "Kadang aku benar-benar kepengin mengutuk Jef atas apa yang terjadi lima tahun lalu, Rin. He was so recklessly stupid that time. Kalau saja dia nggak melakukan hal bodoh itu, dia nggak akan pernah kehilangan Joyce." Kat menggeser salah satu cangkir yang sudah diisinya dengan teh chamomile ke hadapan Irina. "And the most importantly, he would knew that he had twins. Daughters."

GRAVITY (중력) | Jaehyun (재현) x Joy (조이)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang