Tidak heran lagi membuat ulah di sekolah menjadi kebiasaan Ucup dan temen-temannya. Memalak, merundung, bolos, sudah menjadi rutinitas mereka. Namun, saat ini mereka tidak bisa melakukan hal itu lagi karena peringatan dari pihak sekolah. Jika ketahuan maka mereka akan dikeluarkan, ditambah ancaman dari orang tua masing-masing yang bermacam-macam.
Dari kelimanya, hanya Sidik yang memilih berpisah. Kini tinggal mereka berempat yang masih menjalin hubungan baik—Ucup, Akbar, Evelin, dan Gretel. Gretel sempat memutuskan tali persahabatan. Namun, memilih kembali karena sulit meninggalkan kebersamaan dengan para sahabat, walau kebersamaan mereka membawa pengaruh buruk baginya.
Gretel dan teman-temannya kini hanya bisa mem-bully Hansel. Namun, teman-temannya tidak bisa bertindak lebih mengingat cowok itu saudaranya. Bosan cuma bisa menyuruh cowok ramah itu menjadi pesuruh membawa makanan mereka, Akbar pun mengajak teman-temannya untuk berbuat sesuatu.
“Guys, sini-sini mendekat,” ajak Akbar meminta Gretel, Ucup, dan Evelin untuk mendekati wajahnya.
Ketiganya pun menurut bahkan Hansel yang bersama mereka—ngumpul di meja panjang kantin tempat biasa Hansel jadi waiter tanpa gaji—ikut penasaran dan mempertajam indra pendengarannya.
“Pulang sekolah kita beraksi. ‘Ntar anaknya aku yang bawa, kalian tunggu aja di kebun Gang kelinci,” ucap Akbar berbisik agar omongannya tidak di dengar anak-anak di kantin.
Walaupun, Hansel mempertajam indra pendengarannya, tetap saja percakapan mereka tidak terdengar jelas. Yang ia tanggapi Gretel dan teman-temannya akan berkumpul di suatu tempat. Ia berpikir, mereka mau kemana? mau ngapain? Kenapa harus bisik-bisik? Firasatnya tidak enak, ia takut Gretel akan berbuat macam-macam di sana.
“Aku harus ikuti mereka,” ucapnya dalam hati. Ia harus pastikan tidak akan terjadi hal buruk yang akan dilakukan kembarannya. Jika, bisa ia harus mengentikan hal itu.
***
Hansel tidak sendiri. Ia ditemani Mail untul membuntuti Gretel dan gengnya. Mereka bertiga—tanpa akbar keluar dari gerbang sekolah dengan dua sepeda motor. Gretel menumpang motor matic-nya Evelin, sedangkan Ucup sendiri dengan motor Jeep miliknya.
Mail yang mengintip di dekat pos satpam berada di dekat gerbang melihat mereka pergi pun menelpon Hansel yang masih berada di parkiran untuk cepat keluar. Tak lama Hansel pun tiba dengan motornya memboncengi juniornya itu melesat laju mengikuti motor yang membawa kembarannya.
Tadinya dua cowok itu kehilangan jejak karena Hansel membawa motor pelan, mereka kalah cepat dari motor Gretel dan gengnya. Syukurlah, motor Akbar melaju melewati mereka sehingga Hansel dan Mail bisa tau lokasi yang mereka janjikan secara diam-diam.
Hansel sengaja memarkir motornya jauh dari tempat mereka ngumpul agar tidak ketahuan. Setelah itu barulah ia dan juniornya mengintip aktivitas yang akan dilakukan geng itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apology
Teen FictionHansel dan Gretel, saudara kembar yang memiliki sifat yang sangat berbeda. Hansel yang nyaris sempurna, baik, pintar, ramah. Sedangkan, Gretel yang bandel, tukang bully, suka buat onar. Mereka bersaudara dan sama-sama anak orang tua mereka, tetapi h...