02

2.5K 246 90
                                    

Malam harinya, mereka mengadakan sebuah pesta dan aku mulai kedinginan.

Jujur saja aku sedikit sensitif jika kedinginan seperti ini.

"Nyalakan!" Kata Alby.

Lalu mereka yang membawa api itu melemparkan tongkatnya ke tengah-tengah untuk membuat api yang besar.

Setelah itu mereka bersorak-sorak dan bersenang-senang, sedangkan aku hanya duduk, sendirian.

Tidak, sekarang Newt berada disebelahku.

"Hari pertama yang berat, anak baru" kata Newt, ia menengok kepadaku.

Aku hanya mengangguk.

"...ini, bisa membuatmu lebih kuat"

Ia memberikanku sebuah minuman, aku tak tahu itu apa.

Bodohnya ku terima dan kuminum.

"Astaga! Apa ini?!" Tanyaku kepada Newt.

"Entahlah" jawab Newt.

"...ini resep Gally"

Newt mengambil gelas itu dari tanganku dan dia malah tertawa.

"Percayalah, labirin ini berbahaya" kata Newt.

"Kita terjebak disini, kan?" Tanyaku.

"Untuk sementara" jawab Newt.

"...tapi, kau lihat mereka? Disana dekat api? Mereka adalah pelari"

Ia menunjukkan pelari itu kepadaku dari jauh.

"...yang di tengah itu adalah Minho, dia ketua pelari. Setiap pagi, saat pintu itu terbuka, mereka lain di labirin, memetakannya, mengingatnya, mencoba mencari jalan keluar"

"Sudah berapa lama mereka mencarinya?" Tanyaku kepada Newt.

"Tiga tahun" jawab Newt.

"Mereka belum temukan apa-apa?" Tanyaku.

"Bicara saja mudah" kata Newt, ia juga tersenyum kepadaku.

"...dengar, dengar itu? Itu labirin yang sedang berubah bentuk. Tiap malam berubah"

"Bagaimana bisa?" Tanyaku.

Jujur saja selama Newt mengajakku bicara aku tak berani menatap matanya.

"Tanya pada yang menaruh kita, jika nanti bertemu bajingan itu" jawab Newt.

"...dengar, sebenarnya. Hanya para pelari yang tahu ada apa disana, mereka yang terkuat dan tercepat disini"

"...dan itu bagus. Karena jika mereka tak kembali sebelum pintu-pintu itu tertutup mereka akan terjebak semalaman"

"...tak ada yang selamat satu malam di labirin" lanjut Newt.

Ia terus menatapku, mungkin karena aku perempuan jadi semua orang disini mengkhawatirkanku?

Ia terus menatapku, mungkin karena aku perempuan jadi semua orang disini mengkhawatirkanku?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐓𝐡𝐞 𝐋𝐢𝐠𝐡𝐭 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang