23. Warm

90 39 8
                                    

"Maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi nyawa adikmu tak tertolong asma yang dideritanya menyebabkan Hipoksia," ujar dokter.

*****


"Caca punya asma ?"


"Nggak, nggak mungkin hikss... Caca kau tidak boleh meninggalkanku dan nenek,", pecah tangisku.

Aku berontak masuk ke ruangan, kulihat tubuhnya terbaring kaku ditutupi kain putih polos.

"Tidak hikss... Kamu gak boleh meninggal huuuu....apa yang akan kukatakan pada nenek nanti, bangun Caca hikks.. kumohon bangunlah... huhu..."

Jadi seperti ini rasanya ditinggalkan orang tersayang untuk selamanya.

Aku tidak akan bisa melihat wajah polo, ceria dan tingkah manjanya tiap minta sesuatu, serta tangis lugunya jika aku jahil padanya.

.

.

.

.

Pemakaman Caca telah selesai, aku masih setia berjongkok sambil memeluk batu nisan bertuliskan namanya.

Kata - kata yang diucapkan mulut kecilnya itu tiba - tiba terngiang ditelingaku....

"Jika nanti aku sudah besar dan menikah kakak tidak boleh menangisi aku mengerti ?"

"Paan sih, kau tuh masih bocil udah ngomongin nikah - nikah," batinku. Dasar anak jaman sekarang.

"Pokoknya jika aku pergi jauh kakak gak boleh menangis, berjanjilah padaku."

"Kakak juga janji, tidak akan membiarkan Caca pergi jauh dari kakak."

Tidak akan kumaafkan pria bejat itu, dia harus terima akibatnya. Rupanya polisi datang ke lokasi Caca disekap tapi tak menemukan siapapun digedung tua itu. Dia lolos.

Pikiranku menggelap mendengar pernyataan polisi, apapun yang terjadi akan kubalaskan kematian Caca.

.

.

.

2 minggu setelah kematian Caca, beredar berita pedofil berinisial K-N berusia 60 tahun ditangkap tengah melakukan pelecehan seksual di rumah.

Setelah ditelusuri rumah itu memang terpencil berada di tengah hutan, yang lebih mengejutkan lagi banyak anak dibawah umur dikurung didalam sana, bahkan ditemukan beberapa jasad anak - anak terkubur diruang bawah tanah.

Polisi mengetahui lokasi itu karena informasi yang kuberikan.

Flashback Off.

Vian Pov End

.

.

.

"Tiap gue ingat wajah kecilnya yang manis, gue merasa ini semua kesalahan gue, seharusnya gue lebih sayang dan peduli padanya mungkin ia masih hidup sekarang," ucap Vian parau.

"Jangan salahin diri sendiri, lo udah berusaha melindunginya," Ara menepuk pelan punggung Vian menenangkan.

"Sebelum ia diculik, Caca minta  gue  menemani pulang sekolah tapi gak gue lakuin, gue malah sibuk sendiri hikss...  Gue biarin dia pulang sendiri dan bertemu pedofil bangs*t itu, gue emang kakak yang gak becus," Vian meneteskan air mata.

I'm Not You II KTH [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang