Episode 2

851 92 3
                                    

"Hei, apa kalian sudah dengar gosip terbaru?"

"Ah, aku mendengarnya. Tetapi apa itu benar?"

"Aku tidak percaya! Sungguh lebih baik aku daripada dia!!"

"Sttt.. itu mereka! Berarti benar 'kan gosip kalau mereka berpacaran?!"

Mereka berdua, Chanyeol dan Baekhyun, berjalan melewati lorong kampus pagi itu dan tak bisa dihindari ternyata kejadian kemarin tepat saat Park Chanyeol dengan sengaja mengumumkan 'hubungan mereka' sebagai sepasang kekasih itu pun menjadi buah bibir di sekitar kampus.

"Kau tau, jika sedang tidak banyak orang disini, aku dengan senang hati akan mematahkan leher jerapahmu itu, Park!" desis berbisa keluar dari mulut Baekhyun entah sudah yang keberapa semenjak pria tinggi itu menjemput dari rumahnya pagi itu. Tetapi orang yang sedang dirutukinya setengah mati itu acuh saja sambil merangkul pundaknya. Demi Tuhan, apa lagi hari yang terburuk baginya selain ini?

Ya, perdebatan mereka kemarin membuahkan hasil walaupun pada akhirnya Chanyeol harus rela rambut dan kulitnya terkena sasaran amukan Baekhyun. Tetapi tidak masalah baginya, toh Baekhyun mau menolongnya menjadi kekasihnya walaupun dengan terpaksa. Oh, jangan lupakan juga beberapa perjanjian tertulis mereka tentang hak dan kewajiban serta larangan selama mereka pacaran. Ah, mungkin ini bisa dibilang perjanjian pacaran kontrak. ><

"Ingat, jam istirahat makan siang kau harus mengabariku." ucap Chanyeol pada Baekhyun sesampainya mereka di depan kelas untuk kuliah paginya itu.

"Hmm." timbal Baekhyun dengan enggan.

"Baiklah, aku masuk ke kelasku dulu, sayang~. Sampai jumpa nanti." ucap Chanyeol sambil melayangkan ciuman di atas kening Baekhyun. Sedangkan si kecil harus menahan diri untuk tidak menendang alat vital dari di pria jangkung itu. Jika tidak ingat dengan perjanjian itu, maka habislah Park Chanyeol karena Baekhyun tidak akan segan-segan melayangkan jurus Hapkido miliknya.

Dengan wajah yang mengabaikan teman-teman sekelasnya, Baekhyun mengambil tempat duduk paling ujung yang juga sudah ada para sahabatnya disana yang ternyata sedari tadi melihat apa yang dilakukan oleh Baekhyun dan juga kekasihnya itu.

"Baek, KAU PACARAN DENGAN PARK CHANYEOL??"

Dan sekali lagi keributan tercipta saat Rusa China, Xi Luhan, membuka mulutnya. Bukannya disapa, Baekhyun malah diinterogasi terlebih dahulu sebelum pantatnya sampai dengan nyaman menduduki kursi.

"Diamlah, Lu. Kau menyebarkan virus di pagi hari jika terus berteriak." ucap Baekhyun dengan acuh.

"YAK! KA-" sebelum Luhan membuat onar lagi, Kim Minseok atau yang sering dipanggil Xiu itu menarik tangannya untuk duduk tenang di kursinya.

"Tenanglah, Lu. Suaramu membuat kebisingan." ucap Kyungie, Do Kyungsoo si Burhan itu membuat Luhan langsung diam.

"Tapi serius, Baek. Kau berpacaran dengan Park Chanyeol?" tanya Xiu.

"Kok dia mau?" dengan santainya pertanyaan Luhan itu terlontar, membuat Baekhyun gemas dan melemparkan kotak pensil bercorak strawberry itu ke arah wajahnya.

"Apa maksudmu, Rusa? Memangnya kenapa jika aku berpacaran dengan si tiang itu?" tanya Baekhyun dengan kesal.

"Ya, kau tau. Kau kan pendek, bagaimana si 'tiang' itu menyukaimu. Aku berani bertaruh, kalian pasti belum pernah berciuman 'kan karena perbedaan tinggi yang kalian punya? Kekeke~" jawab Luhan sambil mengisyaratkan dengan tangannya saat mengatakan 'tiang' tersebut yang membuat teman-temannya tertawa dan Baekhyun yang mendelikkan matanya. Untung saja beberapa saat kemudian dosen mata kuliah pagi itu sudah memasuki ruang kelas dan mereka pun langsung fokus pada pelajarannya.

⎔⎔⎔

"Wah, jadi rumor itu benar? Jika seorang Park Chanyeol, si Pangeran Fakultas Arsitektur sedang berpacaran dengan Byun Baekhyun, si Jenius dari Fakultas Fashion Design, huh?"

Park Chanyeol baru saja memasuki Ruang Kreasi dan langsung disambut oleh para sahabatnya yang melayangkan pertanyaan-pertanyaan yang ia sendiri sudah bisa mengantisipasinya, bahkan ada beberapa dari mereka yang membuat wajah-wajah menggoda yang membuat Chanyeol merotasikan kedua matanya dengan jengah.

"Chan, aku akan bertanya dengan serius dan tolong kau jawab." kata Kai yang tiba-tiba sudah berada tepat di samping tempat duduknya itu dengan wajah yang serius. Kai, berbicara serius? Hah, seratus tahun lagi. Tetapi mau tidak mau Chanyeol berusaha mendengarkannya walaupun feeling-nya kali ini tetap tidak bagus.

"Sudah euean? Gimana rasanya?" tanya Kai dengan seringai seperti pak tua pedofil yang sedang memasang strategi dalam memburu mangsanya.

"Otak yadong! Aku gak punya otak mesum seperti dirimu!" jawab Chanyeol sambil melayangkan tumpukan buku dan memukulnya tepat di kepala Kai.

"Tapi kok bisa sih Byun Baekhyun, seorang Jenius dari Fakultas Fashion Design yang terkenal bukan cuma kecantikannya melebihi perempuan, juga jenius bisa menyukaimu? Pelet dari mana, boleh ku minta?" tanya Kai lagi.

"Yak, kau pikir diriku tidak laku? Maaf saja, tetapi dengan wajah tampan dan kejeniusanku ini siapapun akan bertekuk lutut dihadapanku." jawab Chanyeol kesal. "Dan lagi pula, yang bisa bersanding dengan Byun Baekhyun hanyalah Park Chanyeol seorang, yang lain jangan harap dilirik olehnya." sambungnya lagi sambil dengan santainya mengeluarkan beberapa peralatan kerjanya untuk mata kuliah pagi itu.

"Dan lagi pula, Jong. Kyungsoo gak akan mau denganmu walaupun kau pakai pelet semahal apapun, 'kan kau sudah masuk daftar blacklist miliknya, hahaha—" kata Chen dengan puas menertawakan sahabatnya yang berkulit eksotis itu. Kai memang sangat menyukai si Burhan Kyungsoo, tetapi karena mulutnya yang selalu melontarkan komentar-komentar mesum padanya jadi jangan heran kalau setiap ada Kai, wajah Kyungsoo akan berubah menjadi sangat jutek.

"Sudah, lagipula kenapa juga harus membahas diriku. Ini tentang Chanyeol, jangan bawa Baby Soo-ku dengan mulut busukmu, Kim." kata Kai kesal.

"Ngomong-ngomong kau juga Kim, Kim Jongin! Mulutmu memang busuk, semua juga tau itu. Hahahahaha.."

"Berhenti ocehan kalian. Oh iya, istirahat nanti kita akan bergabung dengan teman-teman kekasihku saat makan siang. Kalian ikut?" lerai Chanyeol yang sudah muak dengan pertengkaran unfaedah kedua temannya itu.

"Aku sih oke! Lagipula aku juga rencananya akan makan siang dengan Xiu." kata Chen

"Count me in." kata Suho masih tidak beralih dari buku bacaannya sejak Chanyeol memasuki ruang kelas itu.

"Okeh Syip! Makan siang bareng bebeb Soo~" kata Kai yang langsung dihadiahi jitakan oleh teman-temannya.

"Kris dimana?" tanya Chen.

"Terlambat, tadi sudah di grup. Kau tidak baca?" jawab Suho sambil membalikkan halaman bukunya.

"Ah, benar. Aku lupa." kata Chen sambil menepuk jidatnya. "Tapi, tumben sekali kau baca buku. Seperti kutu buku saja." sambungnya melihat teman sultannya itu yang membaca buku dengan fokus.

"Kalian lupa? Sekarang kita ada kuis." kali ini Suho menjawab dengan memandang wajah para sahabatnya itu.

"What?! Anjir!"

"Bangsat, belum belajar!"

"Taik, aing lupa!"

Yesh, akhirnya terjawab sudah mengapa Tuan Sultan itu sangat rajin pada pagi hari ini, ia kembali membaca modul mata kuliahnya saat teman-temannya yang lain mulai kelabakan dengan materi yang sama sekali tidak mereka sentuh sejak malam. Bagaimana mereka bisa melupakan kuis pada pagi ini?

Dan jangan-jangan, Kris terlambat karena ia ingat hari ini ada kuis dan berniat untuk bolos?

[✓] 𝐂𝐁 [𝟑] 𝐀𝐋𝐖𝐀𝐘𝐒 𝐓𝐑𝐀𝐏𝐏𝐄𝐃 𝐁𝐘 𝐔!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang