Happy reading
🥀🥀🥀
"Hey Shill, kemaren gimana?" Alice menatap sahabatnya yang tengah menyuapkan nasi goreng ke mulutnya. Mereka berada di kantin sekarang.
"Ya gitu. Dia nanya kenapa gue minta putus dan gue jawab yang sebenernya"
"Terus terus, Gabriel bilang apa?"
"Gabriel bilang kalo cewek itu sepupunya, percaya nggak sih lo? Sepupu mana yang saling cium gitu?"
"Kok gi-"
"Jadi kemaren lo ketemuan sama dia?"
Ucapan Alice terpotong begitu saja oleh suara serak nan dalam milik Cakka.
Shilla menoleh dan mendapati kakaknya itu berdiri di belakangnya.'Mampus' -Shilla merutuk dalam hati
"Kok diem?" Cakka mendudukan dirinya di bangku berhadapan dengan Shilla dan Alice.
"Ashilla"
Shilla menggigiti bibir bawahnya, gugup.
Alice pun sama gugupnya, perempuan itu sedari tadi melirik takut ke arah Cakka yang masih setia memandang adiknya yang masih betah menunduk."Kita bicara di rumah"
Cakka beranjak dari duduknya diikuti Alvin yang masih sempat-sempatnya menebar senyum ke Alice yang dibalas senyum paksa oleh gadis itu."Aduuh gimana dong"
"Yah, mau nggak mau lo harus bilang Shill"
"Tapi nanti dia marahin gue, huwaaa" Shilla menggelengkan kepalanya, menggigiti kukunya. Cemas dan takut membayangkan apa yang akan terjadi di rumah nanti.
"Tapi Shill, sampe sekarang lo belum juga tau kenapa Cakka begitu?" Shilla menggeleng lemah, terlihat sekali raut wajah sedih itu.
"Lo udah coba tanya kan?"
"Gue udah sering nanya tapi dia selalu ngalihin pembicaraan. Gue juga udah tanya Rio, tapi tuh bocah nggak mau ngasih tau juga"
Alice menghela napasnya sebelum akhirnya tiba-tiba gadis itu menjentikkan jarinya."Gimana kalo lo tanya Gabriel aja?"
Alice memainkan alisnya membuat Shilla menatapnya malas."Alice sayang, sekarang aja nasib gue nggak tau bakal gimana, dan lo nyuruh gue buat nanya-nanya ke Gabriel yang otomatis harus deketin Gabriel lagi, lo mau gue mati? Gila emang"
"Ck, Ashilla dengerin ya, ponsel lo tuh fungsinya apa sih, gue tanya, fungsinya apa? Tinggal chat terus tanyain Gabriel nya, kelar deh"
"But, still Alice. Gue nggak mau berhubungan sama dia lagi"
"Tapi masalah kakak lo berhubungan sama dia, dan lo perlu tau itu, kali aja abis itu lo jadi tau harus bersikap gimana ke Gabriel"
"Yang itu ntar dulu deh, ini gue mikirin nasib gue abis ini gimana huwee" Shilla menelungkupkan wajahnya di lipatan tangannya di atas meja. Alice hanya memandang Shilla iba.
🥀🥀🥀
Shilla melangkah pelan memasuki rumahnya. Cakka, kakaknya itu selama perjalanan pulang sekolah tidak bicara sedikitpun.
"Jadi, bisa jelasin maksud perkataan lo di kantin tadi?" Cakka menatap Shilla yang duduk di sofa bersebrangan dengannya.
"Persis kaya yang lo denger tadi dan ya, gue ketemu Gabriel"
"Buat apa?"
"Ngelurusin masalah kemaren" Cakka menaikkan sebelah alis tebalnya.
"Dia bilang kemaren itu cuma salah paham"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Step Brother
Fanfiction"Sama kakak sendiri? Gila nggak sih?!" -Ashilla Athaluna Alexandra,