"Cakka, baik-baik di sekolah barunya, jagain adik kamu juga sayang" ucap Ashley kepada putranya itu.
"yes mom" jawab Cakka malas. Pasalnya ini sudah ketiga kalinya sang ibu berkata seperti itu.
"Yasudah lebih baik kalian berangkat nanti telat lagi" ucap Alex mengingatkan.
"Inget ya Cakka kamu harus.."
"Iyaa mom" Cakka langsung melenggang keluar rumah, malas mendengarkan perkataan ibunya itu, katakanlah ia tidak sopan.
"Yaudah kalau gitu, Shilla juga berangkat dulu, bye mom, dad" ucap Shilla seraya mencium pipi kedua orang tuanya itu dan menyusul Cakka yang sudah lebih dulu keluar rumah.
"Hati-hati sayang" pesan Ashley pada putrinya.
**
"Lo nggak sopan tau nggak" ucap Shilla pada Cakka, saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju sekolah.
"Apanya?"
"Tadi lo maen motong pembicaraan orang tua, udah gitu malah maen pergi aja" kata Shilla, Cakka hanya mengedikkan bahu. Tidak peduli.
"Ihh lo nyebelin banget sumpah" kata Shilla -lagi-. Cakka menoleh sekilas ke arah Shilla, lalu tangannya mencubit pipi gadis itu.
"Apaan sih cubit-cubit pipi gue"
"Abis lo lucu sih"
"Dih baru tau lo? Kasian banget"
"Nyesel gue ngomong gitu" ucap Cakka dengan wajah datarnya. Shilla terkekeh mendengarnya.
**
Ashilla P.O.V
"Oh iya Kka, ntar pulang sekolah lo duluan aja" ucapku pada Cakka, kami baru saja sampai di sekolah. Cakka menatapku.
"Em.. gue mau pergi sama temen gue" jelasku
"Gue anter"
"Apa? Nggak usah. Gue.. em.."
"Nggak terima penolakan" ucapnya lalu berjalan pergi menuju kelasnya, meninggalkanku yang bengong melihatnya.
'Apa banget sih dia pake nganter segala, Yakalii gue mau double date gini dianter' gumamku. Kulangkahkan kakiku menuju kelas sambil sesekali menghentakkan kakiku kesal.
"Morning sayang" sapaan itu membuatku menoleh, kudapati dia -seseorang yang beberapa bulan ini singgah di hatiku-. Dia adalah gabriel, seniorku di sekolah ini. Ia berjalan ke arahku sembari memamerkan senyum manisnya.
"Kok nggak dijawab sih" ucapnya ketika sampai di hadapanku. Aku meringis mendengarnya.
"Morning too"
"Itu kenapa mukanya cemberut gitu hm?" tanyanya sambil merangkul pundaku.
"Nggak papa"
"Bohong, kamu kenapa sayang? Cerita dong" pintanya.
"Kakak aku"
"Kenapa?"
"Nyebelin, dia maksa mau nganterin aku buat ke acara kita pulang sekolah nanti masa, yang bener aja" ucapku kesal. Dia mengusap rambutku, menenangkan.
"Yaudah nggak papa, sekalian aku mau kenalan sama dia" katanya. Aku mengerucutkan bibirku kesal, mana ada orang mau nge-date dianter sama kakaknya.
"Udah nggak usah cemberut gitu, jadi pengen cium eh" ujarnya yang langsung mendapat cubitan dariku.
"Genit banget sih"
"Bodo, sama pacar ini" ia menjulurkan lidahnya ke arahku.
"Dasar nyebelin untung sayang" ucapku padanya, dia tertawa mendengarnya.
"Eh tapi serius nggak papa?"
"Iya sayang nggak papa, nanti kita ketemu di sana aja"
"Serius?"
"Iya sayang, duh kamu nggak percaya banget sih, gemes jadinya" ucapnya sambil mencubit pipiku.
"Yaudah deh" aku mengangguk.
**
Author P.O.V"Yuk Shill" ajak Alice pada Shilla. Ya sekarang sudah jam pulang sekolah. Dan sekarang mereka akan pergi ke cafe langganan mereka.
"Lo duluan aja, ntar gue nyusul"
"Lah, kenapa nggak bareng aja?" tanya Alice
"Gue sama kakak gue"
"Terus Gabriel?"
"Gue udah bilang sama dia, dan dia setuju aja kok"
"Kakak lo kok gitu banget, kaya lo mau pergi kemana aja pake dianter segala"
"Dari pada ntar gue ribut sama dia, mending nurut aja dah gue mah"
"Dih apa banget sumpah"
"Ya terus gue harus gimana? Udah sono lo duluan aja, lagian gue juga belum kelar nih" ucap Shilla sambil mendorong Alice untuk keluar kelas.
"Serius nggak papa kalau kita duluan?"
"Iyaa Al, udah sana"
"Yaudah kalau gitu gue sama Aaron duluan ya"
"Iya take care lo berdua" ujar Shilla
**"Lama" ucap Cakka saat Shilla telah berdiri di hadapannya.
"Gue kan nggak nyuruh lo nunggu" jawab Shilla sambil mengedikkan bahunya. Cakka mendengus kesal Lalu masuk ke dalam mobil.
"Ashilla" panggil Cakka dari dalam mobil, Shilla masih bergeming di tempatnya.
"Ashilla masuk" teriak Cakka membuat Shilla buru-buru masuk ke dalam mobil.
"Di mana janjiannya?" tanya Cakka. Nissan juke itu mulai menjauhi pekarangan sekolah.
"Coffee&co" jawab Shilla. Cakka hanya mengangguk.
Nissan hitam itu telah sampai di depan coffee&Co. Shilla langsung keluar dari mobil diikuti Cakka.
"Lo ngapain ikut turun hah?" tanya Shilla ketika melihat kakaknya itu berjalan di sampingnya. Cakka menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Shilla.
"Gue mau kenalan sama temen lo" jawabnya lalu kembali melangkah namun Shilla dengan cepat menahan lengannya.
"Nggak ada kenalan-kenalan, udah pulang sana" ujar Shilla, namun Cakka tetap melanjutkan langkahnya memasuki Cafe tersebut.
"Cakka lo denger gue nggak sih?!" Shilla pun menyerah dan membiarkan Cakka ikut denganya.
Sesampainya di dalam, Shilla mencari-cari keberadaan teman-temannya. Dari meja nomor 9 seorang perempuan melambaikan tangan ke arahnya, itu Alice tentu saja. Shilla melangkah ke arah meja tersebut diikuti Cakka di belakangnya.
"Haii maaf lama" ujar Shilla, lalu gadis itu duduk di sebelah Gabriel.
"Dia kakak lo Shill?" tanya Alice ketika melihat Cakka. Ya, mereka memang belum pernah bertemu dengan Cakka secara langsung hanya sekedar tau dari cerita-cerita Shilla.
"Oh iya, kenalin dia Cakka" ucap Shilla memperkenalkan. Cakka menyalami teman-teman Shilla, mulai dari Alice, Aaron -pacar Alice-, lalu saat hendak bersalaman dengan Gabriel, Cakka sedikit terkejut, begitupun dengan Gabriel.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
My Step Brother
Fanfiction"Sama kakak sendiri? Gila nggak sih?!" -Ashilla Athaluna Alexandra,