"Sayang jangan lari-lari" ujar Alex saat melihat putrinya berlari menuju meja makan.
"Shilla telat dad. Ayo Kka kita berangkat" Shilla langsung menarik Cakka yang baru selesai memakan sarapanya.
"Sarapan dulu sayang"
"Shilla sarapan di sekolah aja mom. Ayo Kka"
"Take care kids"
"Yes mom"
**
"Apa?" tanya Shilla saat lengannya ditahan oleh Cakka.
"Jauhin Gabriel" Kerutan terlihat jelas di kening Shilla.
"Apa?"
"Gue yakin lo nggak tuli Ashilla"
"Ya tapi kenapa?"
"Lo cukup ikutin kata-kata gue"
"Lo ada masalah apasih sama Gabriel?"
Cakka memilih pergi meninggalkan Shilla daripada menjawab pertanyaan gadis itu."Aish rese banget sih dia"
**
"Morning" sapa Alice pada sahabatnya.
"Pagi-pagi udah cemberut aja. Kenapa?"
"Nggak papa" Shilla masih menelungkupkan kepalanya di atas meja.
"Hey, kenapa sih?"
"Nothing"
"Ayolah cerita. Nggak mungkin nggak ada apa-apa" Shilla merubah posisi duduknya menghadap Alice, menatap sahabatnya itu.
"Jadi?"
"Cakka suruh gue jauhin Gabby"
"Kenapa?"
"Nah itu dia masalahnya. Dia nggak jelasin apapun sama gue"
"Lo ngerasa ada yang nggak beres nggak sih? Mulai dari date waktu itu"
Shilla membenarkan perkataan Alice. Ia mengingatnya. Cakka yang menariknya keluar cafe, Cakka yang tidak menjawab saat ditanya tentang Gabriel dan sekarang Cakka menyuruhnya menjauhi Gabriel. Ia yakin, ada sesuatu antara mereka berdua.
**
"Ashilla"
Ashilla menoleh ke belakang guna melihat siapa yang telah memanggilnya. Terlihat Cakka dan temannya berjalan ke arahnya.
"Mau ke kantin kan?"
Ashilla menatap Alice sekilas lalu mengangguk ke arah Cakka.
"Yaudah yuk" hah? Ashilla dan Alice mengernyitkan dahi.
"Ck! Ayo" Cakka menarik tangan Shilla tanpa persetujuan sang empunya. Mereka berempat berjalan bersama menuju kantin.
**
"Kalian mau pesan apa?"
"Gue mau beef burger sama jus jeruk" jawab Alvin.
"Gue nggak nanya lo bego"
"Languange babe"
Cakka memutar bola matanya malas. Lalu beralih menatap dua gadis cantik di depannya.
"Jadi..?"
"Gue spaghetti sama jus jambu aja"
"Ashilla?"
"Gue mau jus jeruk aja"
"Lo harus makan" Shilla menggeleng. Tidak mau.
Cakka berdecak kesal. Adiknya itu sangat keras kepala. Cakka akhirnya memesankan makanan mereka dibantu Alvin tentu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Step Brother
Fanfiction"Sama kakak sendiri? Gila nggak sih?!" -Ashilla Athaluna Alexandra,