[36] Janji

1.7K 182 5
                                    

.
.
.


Tay kini sedang menenangkan new yang masih saja menangis. Mata nya sudah sembab dan juga kemeja tay yang sudah basah. New menangis di dalam pelukan tay saat ini, entah sudah berapa lama tay terus mengelus rambut new dengan lembut dan juga berkata untuk berhenti menangis pada new.

Memang waktu sudah menunjukkan jam satu pagi, rela tay melakukan apa saja untuk orang yang disayangi nya ini. Bahkan sebelum dirinya datang ke condo new, Tidak lupa untuk membawakan sebuah dessert kesukaan new.

"Hin... udah dong nangis nya, kasian mata lo"

"Gue jahat bgt sama kay"

"Lu ga jahat hin, lo hebat udah bisa jujur sama kay"

"Kenapa si, gue mesti ketemu sama lo lagi" perkataan new membuat tay terdiam karena tay berfikir new sangat menyesal dipertemukan kembali dengan dirinya

"Kenapa juga bisa bisa nya gue masih punya perasaan sama lu" ucap new yang hidup nya seakan akan sudah hancur

"Bodoh bodoh bodoh" new memukul kepala nya sendiri dengan kencang

"Hin, cukup!" tay menahan tangan new dengan cepat

"Gue ga suka lo nyakitin diri lo sendiri, berenti nangis hin! Tolong..." tay sudah tidak bisa menahan air mata nya dan langsung memeluk new dengan erat

"Gue janji, gue gaakan ninggalin lo, gue bakal selalu disamping lo, gue sayang banget sama lo. Gue ga peduli kalo nanti nya images atau karir gue bakalan hancur. Yang gue mau cuma bisa sama lo terus hin"

"Udah ya, jangan nangis lagi. Udah 3 jam lo begini" mata new menatap mata tay yang kini wajah mereka berdua saling bertemu

"Janji?"

Tanpa disadari tay mencium bibir lembut milik new ini. Tentu saja new terdiam karena terkejut dengan apa yang dilakukan pada tay.

Tay mulai melumat bibir new dengan lembut dan new pun membalas nya juga. Tentu saja new sangat merindukan ciuman ini, mereka berdua sangat menikmati suasana sekarang. Tanpa disadari tay sudah mulai berpindah ke leher new lalu mencium nya.

Desahan pelan keluar dari mulut new dengan tangan nya yang mengelus rambut tay.

New melingkari tangan nya pada leher tay yang kini sudah menggendong nya, mereka melanjutkan aksi nya di dalam kamar new. Untung saja luke dan mook sedang tidak ada di condo new.

Mereka berdua sangat menikmati apa yang mereka lakukan sekarang, bahkan tubuh new sudah terbaring secara kasar di ranjang. Dengan ganas nya tay membuka kancing kemeja milik new.

Baru beberapa kancing terbuka, new langsung mendorong tay. Tentu saja tay benar benar sangat bingung dengan new yang mendorong nya.

"Ini salah tee"

"Salah? Maksud lo?"

"Ga seharusnya kita ngelakuin hal ini." Kata new yang menyenderkan tubuh nya pada papan ranjang milik nya

"Lo suami namtan dan gue paham gimana perasaan namtan kalo tau kita ngelakuin hal kaya gini" tay terdiam dan berfikir apa yang dikata oleh new benar

"Maaf hin" ucap tay yang terduduk di sebelah new

"Tapi... namtan udah seminggu ga pulang" new yang mendengar nya langsung cepat menoleh ke tay

"Tapi dia ngabarin lo ga?"

"Ngabarin sekali, ngirim foto kalo dia lagi di thailand karna kerjaan nya" new membuang nafas nya dengan sebal

"Ya kan dia kerja tee"

"Tapi ga biasa nya hin"

"Iyaudah terserah, aku ngantuk"

"Gue tidur disini ya?" Pinta tay

"Ga! Tidur sofa sana" tolak new yang sembari memberikan bantal dan selimut pada tay

"Jahat banget si, banyak nyamuk tau"

"Condo gue anti nyamuk ya, udah sana"

"Dasar nyebelin" ucap tay pelan





Waktu sudah menunjukkan pukul 08.45 tay yang masih tertidur pulas dan sedangkan new sudah sibuk di dapur untuk membuat sarapan untuk mereka berdua.

Setelah sarapan selesai di buat, new langsung membangunkan tay yang tidur di sofa ruang tv. Dengan cepat new menarik tangan tay agar terbangun dan jalan menuju meja makan.

Tapi nihil, tay sangat kebo.

"Ini orang nyusahin aja ya" ucap new sembari mengatur nafas nya

"Tee! Bangun, mau berangkat ke kantor jam berapa?" Teriak new di kuping tay

"Apaan si hin!" Decak kesal tay yang mata nya masih tertutup

"Bangun bego! Udah mau jam 9" tay langsung terbangun setelah mendengar angka 9 dari mulut new

"Sarapan dulu" ucap new yang langsung pergi

Tay berjalan menyusul new di meja makan, walaupun kepala nya agak sedikit pusing tapi tidak menghalangi tay untuk mencium bibir new dengan cepat.

New yang mendapatkan kissmorning dari tay sangat terkejut, mata nya menatap tajam tay yang sedang menguyah makanan.

"Kenapa?" Heran tay

"Ngapain tadi?!" New yang pura pura tidak tau

"Kissmorning lah" santai tay

"Oh"

"Dih, oh doang lagi" new tidak mengubris jawaban tay dan kembali memakan sarapan nya

"Hin, inget janji gue semalem ya"



.
.
.


Hay kalian, terima kasih sudah baca cerita kedua gue. Semoga suka ya!💙

Half A Heart • TayNew AU (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang