#4 Melanjutkan Perang...

264 27 6
                                    

“baiklah, apa kalian siap berangkat?”

“siap.” Jawab kami bertiga.

“baik kita jalan!” sambil menjalankan tanknya kearah utara.

Selama di perjalanan kami ngobrol ngobrol lagi diatas tank sambil bercanda dan tertawa ria dan menikmati pemandangan perang dunia kedua (-_-).

“hei kalian mau kopi gak?” tanya sang kapten tank tadi.

“boleh, kami bertiga mau.” Jawabku.
Lalu dia mengambil tiga gelas kopi kepada kita, kami pun meminumnya.

“ah, nikmat sekali kopi ini, hangat hangat lagi” jawabku.

“andaikan perang ini berakhir dan kita bisa ngopi bareng di rumah bareng istri dan anak anak kita.” Jawab si alexei.

“tunggu, kau sudah menikah berarti kan?” tanyaku.

“ya, rata rata para veteran disini sudah menikah dan mempunyai keluarga.” Jawab anthony.

“ooo, begitu” jawabku

“jangan jangan kau belum punya istri?” tanya sang kapten tank tadi.

“ya, aku belum punya istri...” jawabku sedikit malu dengan mereka.

“baguslah kalau begitu, kau tidak ingin menyakiti hati mereka kan?” tanya sang kapten tank sambil tertawa.

“ya, begitulah.” Jawabku dengan santai.

“semoga kau segera mendapatkan gadis perawan yang sangat cantik dan mantap.” Kata si alexei.

“ya, terima kasih.” Balasku.

Obrolan pun berlalu, dan perjalanan pun masih berlanjut dengan tank, lama kelamaan mulai terasa sepi dan senyap, namun lahan perlahan suara tembakan sudah terdengar lagi, dan bau mesiu tercium lagi, pertanda ada perang di sekitar sini, lalu tiba tiba terdengar suara ledakan yang sangat keras.

“DUUUAAAARRRRRR!!!” suara ledakan yang mengenai tank pasukan kita.

“AYO KITA BALAS PARA BAJINGAN ITU!” teriak alexei dengan penuh semangat.

“baik, kutunjukkan ke mereka, apa itu neraka!” jawab anthony penuh emosi.

“b..b..baik!” jawabku agak terkejut.

Lalu baku tembak pun terjadi antara pasukan kita melawan para musuh, dan para tentara yang lainnya yang hanya memegang senjata serbu turun dan menyerbu ke sebuah stasiun, sedangkan aku turun dari tank dan berlindung di belakangnya, agar aku lebih aman menembak mereka.

“bismillah” sambil membacanya dalam hati.

Aku mengkongkang senjataku dan membidik kepala musuh dari jarak jauh, kemudian aku mulai menembak musuh satu per satu.

“CETARRRR!!!” bunyi senapanku yang sangat kencang dan mengenai pas sekali di kepalanya, untungya aku tidak terlontar, karena kuda kudaku kuat.

Satu persatu kubantai musuh ku, baru tembakan yang kelima, magazinku habis, lalu aku ganti magazin yang baru, setelah bagian depan bersih aku melanjutkan ke bagian dalam stasiun, tapi aku baru ingat, kalau senjataku adalah senjata kongkangan, jadi aku harus lebih berhati hati lagi, baku tembak dan adu serang pun masih terjadi di dalam stasiun, sambil membantu yang lainnya aku menembak musuh dari jauh, setelah adu serang yang lumayan lama, akhirnya stasiun itu dikuasai oleh pasukan kita dan pertempuran di stasiun itu sudah berakhir, dan kami melanjutkan perjalanan hingga ke arah barat menuju kota berlin, sedangkan stasiunnya sudah dijaga dengan divisi yang lain.

Lanjutlah perjalanan melewati jalanan rumput hijau yang tandus melewati dataran tinggi, tapi saat di perjalanan aku mendengar suara baku tembak dan datangnya di bawah jurang yang pendek.

“itu suara apa ya?” tanyaku ke alexei.

“aku tidak tau, coba kau saja yang periksa.” Jawabnya.

“baik, aku akan turun sebentar kalau begitu.” Sambil aku turun dari tank dan menuju ke bawah jurang tadi.

Ternyata, jurang itu memiliki akses jalan untuk kebawah, lalu aku jalan perlahan lahan, dan suara tembakan itu berhenti, aku coba mengintip dan aku mulai membidik musuh yang ingin memperkosa seorang gadis tentara yang sangat menawan, lalu aku melepaskan tembakanku ke arah semua musuh yang mendekatinya, lalu semua musuhpun sudah kubunuh, kemudian aku berjalan ke arah gadis tadi.

Dan aku melihat dua gadis yang saling berpelukan, dan aku membuat adiknya menangis ketakutan...

New life...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang