2. Im Not your Minju

446 52 0
                                    

Tuan Na mengangkat sebelah alisnya. Apa? Minju? Tuan Na tidak pernah melihat wajah Minju sebelumnya. Dia hanya melihat lewat figura kecil yang berada di samping sofa rumahnya. Dan mungkin karna faktor usia nya yang sudah matang jadi dia tidak mengingat apapun mengenai Minju. Iya memang sudah pelupa tapi jika mengenai bisnis Tuan Na tak pernah lupa.

Jaemin berdiri sembari menangis. Dia mendekati gadis itu lalu memeluknya. Dia rindu dengan Minju, tak peduli tatapan yang di layangkan kedua oknum lainnya di ruangan tersebut.

"Jaemin." Panggil Tuan Na yang lalu membuat Jaemin menghentikan aktifitas nya. Jaemin membelakangi gadis itu untuk mengusap air matanya. Dia harus bersikap se tenang mungkin dan harus menahan diri.

"Jaemin, dia calon sekretaris mu." Ucap Tuan Na di disertai senyuman dan membuat hati Jaemin semakin bergetar dan ingin memeluk gadis itu sampai hari berlalu untuk melepas rindu.

"Ah maaf Tuan ini riwayat pendidikan saya." Gadis yang mirip dengan Minju itu menyerahkan kertas yang menumpuk di tangannya dengan sopan.

"Baiklah, silahkan duduk." Tuan Na mempersilahkan laku di angguki gadis itu. Duduk dengan sopan dan tidak melepaskan pandangannya dari sekeliling ruangan ini. Dia kagum dengan ruangan pribadi Tuan Na yang bahkan lebih besar dari ruangan lainnya. Ya, orang kaya bisa berbuat sesuka hati.

Mata Jaemin diam-diam melirik gadis di sebelahnya dengan tatapan sulit di artikan. Rindu, sayang, pasrah, dan hampa bersatu pada pandangan itu. Gadis yang masih menelisik ruangan ini kemudian secara tidak sengaja matanya bertemu dengan orang di sebelahnya.

Tapi karna jantung Jaemin berdenyut secara tidak normal, dia memutuskan pandangan tersebut dengan cepat. Gadis itu hanya diam saja lalu melihat ke arah Tuan Na.

"Tunggu, namamu Yoon Minju?." Ucap Tuan Na sembari menatap balik gadis yang diketahui mirip dengan Minju itu. Gadis itu mengangguk dan membuat Jaemin seakan tak percaya. Pikiran Jaemin semakin berkecamuk. Dia ingin sekali segera pulang ke rumah menghindari ini. Pusing melanda kepalanya dan membuat Jaemin sempat memijat pelipis nya.

"Baiklah, besok kau sudah bisa mulai bekerja menjadi sekertaris anakku, Na Jaemin." Tuan Na mengalihkan pandangannya ke arah Jaemin dan membuat yoon Minju mengerti. Oh, jadi pria di sebelahnya ini adalah anak dari atasannya.

"Tapi kau harus membeli pakaian yang lebih sopan ya? Pakaian mu sudah benar cuman, bagian punggung mu sedikit terbuka dan rok mu terlalu pendek." Ucap Tuan Na yang membuat Minju mengangguk paham.

"Baiklah saya permisi Tuan Na, terimakasih telah memperkerjakan saya." Ucap nya sopan setelah berdiri dan membungkuk. Tapi baru 3 langkah gadis itu berjalan, tuan na kembali berucap.

"Sebaiknya aku menyuruh orang agar mengantarkan mu ke toko pakaian." Tuan Na mengetuk-ngetukkan jarinya ke dagu dan berpikir. Minju lalu berbalik dan hendak menggeleng tapi Tuan Na sudah menelfon seseorang untuk mengantarkan Minju.

"Tidak perlu repot-repot Tuan, saya bisa membeli nya nanti malam." Minju berucap dan kembali mendekat.

"Tidak apa-apa Minju." Tuan Na menurunkan kacamata yang bertengger di hidungnya.

"Biar aku yang mengantarnya pa, aku masih memiliki banyak waktu." Jaemin berucap dan membuat atensi kedua manusia beralih kepadanya.

Tuan Na mengangguk lalu memberikan kunci mobil nya. "Kau pakai mobil papa saja." Tuan Na berdiri karna sebentar lagi dia harus rapat dengan para CEO perusahaan lain.

"Tidak perlu pa, aku membawa mobil ku sendiri." Jaemin berdiri dan mengembalikan kunci mobil kepada ayah nya.

"Baiklah, terserah kau saja papa akan ada rapat sebentar lagi jadi kalian harus akur ya." Ucap Tuan Na sembari terkekeh.

[2] with you - na jaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang