5. Dream?

256 39 1
                                    

Jaemin tengah berjalan santai sambil memasukkan tangannya di saku celananya. Masih memakai jas lengkap seperti seorang CEO. Sesekali rambut nya terbang karna hembusan angin.

Langkah nya terhenti di depan sungai yang panjang dengan aliran air yang tak terlalu deras namun tenang.

"Minju, aku kangen." Ucap Jaemin memandangi aliran air tersebut dan mengeluarkan tangan nya dari saku celana.

Puk puk..

"Nana!." Jaemin menoleh ke belakangnya. Minju terlihat tersenyum dengan manis dengan rambut yang juga terbang karna angin. Dengan pakaian serba putih dan masih dengan perawakan 2 tahun lalu.

"M-Minju, i-ini beneran kamu?." Jaemin mengusap pipi Minju dan tak dapat membendung air matanya lagi.

Minju mengangguk dan langsung mendapat pelukan dari pria itu. "Aku kangen." Ucap jaemin di sela-sela menangis nya sedangkan Minju juga menangis dan tersenyum di waktu yang bersamaan.

Minju mengusap punggung Jaemin dan menenggelamkan wajahnya di bahu Jaemin. Memberi ketenangan dan kehangatan pada pria yang memeluknya ini.

"Aku juga kangen kamu." Minju melepaskan pelukannya lalu mengusap pipi basah Jaemin.

"Kamu tau? Aku selalu ngawasin kamu dari atas sana. Aku liat perubahan kamu selama 2 tahun. Kamu berubah banget ya. Dulu kamu anak berandalan sekarang jadi calon CEO, hebat kamu Na." Jaemin dan Minju lalu terkekeh walaupun Jaemin masih belum meredakan tangisannya dan itu membuat Minju gemas.

"Aku setiap hari bilang sama kakak kalau aku kangen kamu, kakak cuma ketawa aja jadi kesel." Sikap Minju membuat Jaemin mencubit pipi Minju.

"Gemesin tau ga? Pengen nyubit terus rasa nya." Tangisan Jaemin sekarang sudah reda dan mencubit gemas kembali pipi Minju yang tembam.

"Sakit Na." Cicit Minju yang akhirnya membuat Jaemin terkekeh dengan ekspresi cemberut gadis itu.

Setelah itu mereka berjalan bersama. Berjalan pelan dan bergenggaman tangan menyusuri sungai ini. Cuaca tidak terlalu panas dan tidak juga terlalu mendung. Mereka menyukai nya. Melihat Minju saja Jaemin ingin menangis dan memeluk nya.

Bercanda tawa atau sekali-sekali saling menjahili. Mereka sangat senang hari ini.

"Na udah ah! Capek!." Minju lalu terduduk di atas rumput hijau di pinggir sungai. Sangat nyaman sambil terengah-engah.

Jaemin terkekeh lalu menghampiri Minju dan ikut duduk di sisinya. Angin masih saja berhembus menerpa wajah mereka. Jaemin menoleh ke samping melihat rambut Minju yang terbang sambil tersenyum melihat aliran sungai.

Tangan Jaemin terangkat untuk menyisipkan rambut Minju ke belakangnya telinga.

"Aku pengen terus sama kamu." Ucap Jaemin yang masih sibuk menatap manik kecoklatan milik Minju yang indah itu.

Minju berdiri dari tempatnya dan membersihkan pakaian putihnya yang kotor. Jaemin yang masih terduduk bingung.

"Aku juga mau Na, tapi sayang nya ga bisa."

Jaemin berdiri. Menatap mata indah gadis itu. "Apa maksud kamu?." Jaemin yang masih tidak dapat mencerna kalimat yang terlontar dari bibir Minju itu bingung.

"Kamu udah punya masa depan sendiri sama orang lain Na, bukan sama aku. Kamu mau tau siapa?." Jaemin mengangguk cepat menanggapi nya.

"Janji kamu harus jaga dia dan harus nikah sama dia, kamu harus bahagiain dia dan jangan sakiti dia kaya aku dulu."

[2] with you - na jaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang