bagian delapan.

3.8K 679 69
                                    

Selamat Membaca!
•••••





para polisi tadi membawa jeongwoo dan yang lainnya ke kantor polisi terdekat untuk diinterogasi.

dan ya, sekarang mereka lagi ada di kantor polisi sambil ditanya-tanyain beberapa hal.

jeongwoo berusaha untuk ngejawab semua pertanyaannya dengan jujur, kecuali kalo haruto ngodein dia, karena ya takut haruto kena tangkep juga. dan akhirnya, hyunjin dan kawanannya ditahan di kantor polisi.

"jadi benar kamu diculik dan ditahan sama mereka di tempat tadi?"

"benar pak. saya awalnya lagi makan cilok, terus tiba-tiba mereka dateng dan nyulik saya. mana cilok saya belum abis udah jatoh ke tanah!" protes jeongwoo diakhir kalimatnya.

gak terima aja dia tuh ciloknya terbuang sia-sia.

"baiklah kalau begitu, kami akan menahan saudara hyunjin dan yang lainnya untuk beberapa hari atau minggu."

"karena sudah malam, kalian semua boleh pulang." perintah pak polisi.

kemudian jeongwoo mengucapkan terimakasih dan beranjak pergi dari sana dengan haruto yang mengekor di belakangnya.

karena lama-lama gak tega ngeliat haruto pincang-pincang gitu, akhirnya jeongwoo beralih untuk ngebopong cowok jangkung itu.

jeongwoo melingkarkan lengan haruto dibahunya lalu membantunya berjalan dengan perlahan menuju keluar. teman-temannya yang lain pada nunggu di luar soalnya, tadi yang masuk cuma jeongwoo sama haruto.

sedangkan haruto yang ngeliat perlakuan manis jeongwoo langsung senyum malu gitu.

"padahal gue bisa jalan sendiri." ucap haruto.

"gak usah gaya, nanti kalo lo nyusruk gara-gara jalan lo begitu gue bakal ketawa paling kenceng." ledek jeongwoo.

haruto hanya terkekeh mendengar ucapan cowok manis itu.

"ngomong-ngomong, rambut lo wangi ya."

"masa sih? bukannya bau keringet?"

"enggak. wangi kok, gue suka wanginya. kayak wangi shampoo bunda gue."

"oh ya? bagus deh. jadi gue gak malu-maluin amat."

"hahahahaha." emang dasarnya haruto humornya rendah, jadi dia ketawa kenceng aja gitu ngedenger ucapan jeongwoo.

"lo berat." celetuk jeongwoo tiba-tiba.

"ya udah lepasin aja, gue bisa jalan sendiri." ucap haruto sambil berusaha ngelepasin tangannya yang dipegang jeongwoo.

"gak mau. gue khawatir sama lo soalnya." jawab jeongwoo sambil menarik kembali tangan haruto.

"khawatir kenapa?" tanya cowok itu.

"ya khawatir." jawab jeongwoo.

"emangnya lo gak pernah ngerasa khawatir kalo ngeliat orang yang lo sayang terluka kayak gini?" smabungnya.

orang yang lo sayang..?

tunggu.

apakah ini lampu hijau buat haruto?

wah, sepertinya iya kawan.





•••••




"udah selesai?" woojin jadi yang pertama nanya waktu ngeliat adeknya keluar dari kantor polisi sambil ngebopong haruto di pundaknya.

"udah." jawab jeongwoo sambil mendudukkan haruto di dalam mobil abangnya.

tawuran Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang