bagian tiga puluh.

2K 353 53
                                    

Selamat Membaca!
•••••




jeongwoo dengan celana jeans dan sweater biru mudanya ngelangkah santai, tangannya narik koper isi baju milik dia.

"ishh, Jakarta panas. harusnya pake kaos aja." keluhnya. 5 tahun menetap di Aussie, jeongwoo baru inget kalo Jakarta selalu panas, dan dia datang pake sweater.

iya, 5 tahun, jeongwoo milih buat nyelesaiin studinya di Aussie, sekalian healing. setelah jeongwoo lulus dari kuliahnya, mama bilang jeongwoo harus balik ke Indonesia dan ngelanjutin bisnis mama disana. for your information, mama udah balik ke Indonesia dari sekitar 4 tahun yang lalu, dan buka kafe di Indonesia, yang untungnya selalu ramai setiap hari.

"pengen lepas sweater."

pokoknya daritadi jeongwoo gak berhenti ngeluhin hal yang sama.

dia kepanasan. waktu lagi jalan, tiba-tiba handphonenya geter, jeongwoo yang lagi kesusahan ngambil handphone di saku celananya gak sengaja nabrak seorang cewek sampai cewek itu hampir jatuh.

"aduh!" ringis cewek itu karena kedorong cukup kencang sama jeongwoo.

"eh, maaf mba! saya nggak sengaja...." jeongwoo buru-buru nunduk buat minta maaf, tapi waktu cowok manis itu ngangkat kepalanya, dia kaget karena cewek yang barusan dia tabrak ternyata orang yang dia kenal.

jeongwoo membeku, gak tau harus apa. sama halnya kayak wonyoung, dia juga kaget ngeliat jeongwoo.

tapi jeongwoo langsung sadar dari lamunannya dan buru-buru narik kopernya buat pergi dari sana.

wonyoung reflek nahan tangan jeongwoo sebelum dia pergi.

"jeongwoo kan???" tanya cewek itu.

"bukan, kayaknya kamu salah orang." jawab jeongwoo sambil ngalihin pandangannya.

tapi wonyoung tetep bersikeras kalo dia itu jeongwoo, "tunggu. gue mau ngobrol sama lo." ucap wonyoung sambil narik jeongwoo ke kafe terdekat.

ngehela nafas kecil, jeongwoo akhirnya cuma bisa pasrah aja ditarik sama wonyoung.




•••••





20 menit mereka diem-dieman, jeongwoo yang gugup cuma bisa minum dengan tenang tanpa natap wajah cewek itu.

sebaliknya, wonyoung malah sibuk main handphone. sama sekali gak ngajak ngobrol jeongwoo sejak pertama kali mereka duduk disana.

akhirnya jeongwoo mau beraniin diri buat buka suara,

"kalo lo cuma mau ngajak gue diem-dieman, mending gue balik deh. gue ditungguin orang."

wonyoung akhirnya ngelepas pandangannya dari handphone, dia senyum canggung ke arah jeongwoo, bikin cowok manis itu tambah ngerasa bingung.

"maaf." ucap wonyoung tiba-tiba.

jeongwoo natap wonyoung heran, "buat?"

"buat semuanya. buat kejadian 5 tahun lalu."

jeongwoo tertegun.

kepalanya cuma bisa ngangguk pelan karena dia gak tau mau jawab apa.

"maafin gue, jeongwoo. gue tau gue yang dulu terlalu jahat buat lo maafin. emang, gue gak pantes ya dapet maaf dari lo. tapi gue udah sadar sama kelakuan gue, jadi gue minta maaf yang sebesar-besarnya buat itu."

"gue.." jeongwoo belum sempat jawab karena tiba-tiba tubuhnya ditarik buat bangkit dari duduknya sama seseorang.

jeongwoo kaget.

tawuran Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang