bagian lima.

4.6K 729 83
                                    

Selamat Membaca!
•••••





paginya, jeongwoo bangun dengan semangat karena ini adalah hari jumat.

oh iya..

semalam dia beneran mimpiin haruto.

mimpi yang...

lumayan indah, mungkin?

sudah lah, gak usah dibahas.

hari ini jeongwoo berniat ngembaliin jaket haruto yang waktu itu ketumpahan kopi.

dia turun tangga sambil nenteng paper bag warna coklat di tangannya.

sampai di meja makan, jeongwoo terkejut karena disana juga ada papanya. lagi sarapan.

"loh, papa?" panggil jeongwoo.

papa yang tadinya lagi fokus dengan nasi gorengnya menengok ke arah jeongwoo.

"eh, anak papa!"

jeongwoo langsung lari ke arah papa lalu memeluknya.

jadi papanya jeongwoo itu seorang pilot, dan jeongwoo sering gak ketemu sama papa.

hmm, nggak sesering itu sih. tapi buat jeongwoo yang selalu nempel sama papa, itu namanya sering. padahal papa cuma gak ada di rumah selama 2-3 hari tiap tugas.

"papa, kapan sampe?" tanya jeongwoo setelah melepas pelukannya ke papa.

"kapan ya? tadi subuh mungkin?"

"terus papa udah tidur belum?"

"belum nih, abis sarapan papa tidur kok."

"papa harus istirahat, jangan sampe kecapekan."

"siap komandan!"

jeongwoo terkekeh mendengar jawaban dari papa, kemudian dia mulai menyantap sarapannya dengan tenang. dengan si sulung yang menatapnya iri karena disayang banget sama papa.

padahal woojin juga disayang banget sama mama.

mama yang memperhatikan kelakuan kedua anak dan suaminya hanya tersenyum manis.

"eksa, tadi ada yang dateng mau jemput kamu." ucap mama tiba-tiba saat beliau teringat akan pemuda yang beberapa saat lalu nangkring di depan pagar rumahnya.

ucapan mama tentu membuat jeongwoo langsung tersedak nasi gorengnya.

"heh pelan-pelan makannya." tegur woojin.

"ciee anak papa ada yang mau jemput, siapa tuh?"

"uhukㅡ siapa dih, aku juga gak tau.."

jeongwoo berfikir sebentar, siapa yang dateng pagi-pagi buat jemput dia?

yeongue? gak mungkin.

inhong? apa lagi ini.

temen-temennya mana mungkin serandom itu tiba-tiba jemput dia.

"siapa, ma?"

"loh iya! mama gak nanya namanya, lupa..."

papa tertawa kecil mendengar jawaban mama, sedangkan jeongwoo cemberut.

"yang semalem kayaknya, dek." sahut woojin.

yang semalem??

haruto????

"kok abang tau?"

"abang ngintip hehe."

"terus orangnya kemana, ma?"

tawuran Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang