bagian empat.

4.9K 812 121
                                    

Selamat Membaca!
•••••





kemarin.

"pa, besok pindahin haru ke sekolah ini ya."

"loh? kok tiba-tiba banget?"

"iya, soalnya kalo dipikir-pikir sekolah ini nyaman juga."

"nyaman atau ada sesuatu yang lagi kamu incer?"

"nyaman. tapi emang ada sih yang lagi haru incer."

"apa tuh?"

"nanti juga papa tau."





•••••



hari ini.

"hari ini makan apa kitaa?" sahut inhong dari belakang.

cowok cantik itu baru saja keluar dari toilet.

inhong, jeongwoo, dan yeongue berjalan berdampingan ke arah kantin.

ini adalah jam istirahat, saatnya mereka makan.

"batagor." jawab jeongwoo.

matanya sibuk melirik ke arah luka di tangannya yang baru saja terkena cutter pada saat jam pelajaran pertama. ini sebab jeongwoo gak hati-hati, sudah biasa.

"ih aku tuh pengen seblak." sahut inhong lagi.

"ya udah tinggal makan." jawab jeongwoo lagi.

"gak peka ih, males ah." balas inhong, kemudian dia berjalan duluan di depan sambil menghentak-hentakan kakinya.

jeongwoo melihat kepergian inhong sambil melongo bingung.

"apa sih..." lirihnya

sedangkan yeongue cuma ketawa aja ngelihat kelakuan temannya itu.

"eh woo, katanya ada anak baru ya?" tanya yeongue tiba-tiba.

"hm? kata siapa?"

"tadi pagi katanya ada yang ngelihat anak cowok pake seragam sekolah sebelah masuk ke salah satu kelas."

"kok anak sekolah sebelah pindah kesini?"

ya jeongwoo heran aja sih, soalnya gak semua anak dari sekolah sebelah itu akur sama sekolahnya jeongwoo.

"gak tau deh." jawab yeongue

"terus denger-denger juga dia anaknya pak hanbin." sambungnya.

"kepala sekolah?"

"iya."

mereka duduk di salah satu meja yang sudah ditempati sama inhong duluan.

"ohh, pasti merasa paling berkuasa nanti."

astaga jeongwoo, fitnah banget. awas orangnya denger.

tawuran Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang