E n a m

76 15 28
                                    


Haruskah gw merasakan kehilangan untuk yang kedua kalinya?

—Tamara Sazanova Nasution

°
°
°
[Selasa,20/04/2021]

Tamara memutuskan untuk pergi ke klinik yang ada di dekat taman kota.Ia ingin memeriksakan kesehatannya.Karena sejak kemarin ia merasa tidak enak badan.

"Tante gimana udah mendingan?" tanya Bella dengan hati-hati.

"Nyokap ambil pensiun dini terus untuk sementara waktu tinggal di Bali.Gw rasa pilihan nyokap emang yang terbaik.Karena beberapa tahun belakangan nyokap sering melamun,trus beberapa kali gw lihat nagis sesenggukan pas solat malam lagi kadang gw perhatiin sering pakai jaket Abang gw.Setengah tahun belakangan ini setelah gw antar balik ke Bali.Gw perhatiin udah agak mendingan," jelas Tamara kepada Bella.Terkadang dia memang menyampaikan apa yang dia rasakan pada orang lain.Namun,dia lebih suka bercerita pada Eliza dan Marvel.

"Sorry gw nga bisa bantu apa-apa.Cuma bisa berdoa semoga tante cepat baik-baik aja," Bella menatap Tamara dengan pandangan sedih.

"Gpp kak bel.Anyway,gimana hasil tesnya kak?"tanya Tamara setelah Turun dari brankar.

"Darah rendah,"kata Bella dokter muda yang membuka praktek tak jauh dari taman kota.Yang kebetulan juga tetangganya.

"Emm,"gumam Tamara pasalnya ia merasa cukup lemas.

"Kamu itu loh dek kan bulan lalu kakak udah bilang.Bayakin minum air putih, makan-makan yang sehat, olahraga dan tidur yang cukup.Di bilangin ngeyel.Tablet tambah darah nya pasti lupa di minumkan?"Bella berkata dengan galak.

Tamara meringis kemudian berkata"Jangan galak-galak dong kak nanti pasiennya pada kabur"

Membuat Bella menarik nafas kemudian menghembuskan nya dengan pelan"Huh...ini kakak kasih ttd.Jangan lupa rutin diminum,jangan begadang baca novel,jangan tidur subuh,jangan kebanyakan makan seblak,jangan———"

"Jangan tahu pakai kupat .Apa bisa lebih cepat,"lanjut Tamara.

" Oke,emang habis ini mau kemana?"

"Pulang,"kata Tamara dengan nada biasa.

"Pulang apa ke rumah sakit?"Bella menaikan sebelah alisnya.

"Pulang ke rumah,"jawab Tamara lagi.

"Bareng kakak yuk!"aja Bella terdengar seperti menyuruh.

"Nggak mau ah,"Tamara menggelengkan kepalanya.

"Loh kenapa?"Bella sedikit heran karena Tamara itu paling seneng kalau ditumpangi saat berangkat sekolah.

"Katanya tadi kakak mau ke rumah sakit ambil dokumen,"jawab Tamara sambil menatap jarum jam.

"Ohh iya kakak baru inget.Kamu pulang sendiri nggak papa?"tanya Bella lagi.Nggak asik kak Bella nanya Mulu.

"Nggak papa kak lagian Ara udah gede juga,"tolak Tamara dengan halus

"Tapi ini udah jam setengah sebelas malem ra.Kamu juga kelihatan masih lemes gitu.Kakak telpon bian biar dia jemput kamu ya,"

Love is another PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang