3

2.6K 175 17
                                    

Harap berhati hati para pembaca banyak typo yang bertebaran.

Ku harap kalian dapat memakluminya.

❤️Selamat Membaca❤️

.
.
.
.

Singto terlihat keluar dari kamar mandi yang berada di kamarnya, menggosok rambutnya yang masih sedikit basah dengan handuk kecil.

Berjalan menuju lemarin dan memilih pakaian apa yang akan dia pakai untuk makan malam bersama dengan pria imutnya.

Pilihan nya jatuh pada kemeja navy lengan panjang, terlihat simpel namun tetap memperlihatkan ketampanan dan sosok nya yang kejam.

Pilihan nya jatuh pada kemeja navy lengan panjang, terlihat simpel namun tetap memperlihatkan ketampanan dan sosok nya yang kejam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Singto Telah memakai pakaian nya lengkap menuju kamar Krist untuk mengajaknya makan bersama.

Mengetuk pintu kamar Krist, terdengar pergerakan di dari dalam, suara kunci pintu terdengar seiring melebarnya pintu di hadapan Singto.

Memperlihatkan sosok pria dengan Hoodie warna hitam yang sedikit kebesaran di tubuhnya, menambah kesan imut padanya.

Memperlihatkan sosok pria dengan Hoodie warna hitam yang sedikit kebesaran di tubuhnya, menambah kesan imut padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Singto terdiam memandang Krist dengan lekat, Krist merasa aneh dengan tatapan Daddy nya.

"Daddy kenapa melamun" Krist mencoba memanggil Singto namun sial tak ada jawaban. Krist lalu menggoyangkan tubuh Singto dan dengan sekejap Singto sadar

"Kenapa Daddy menatapku seperti itu, apa aku terlihat aneh" Krist mencoba melihat kembali penampilannya

"Ohh tidak ada masalah baby, kau terlihat begitu menggemaskan membuat Daddy tercengang" Krist menjadi sangat malu dengan ujaoan daddynya dan hanya menunduk

"Yasudah, Mari kita turun makan para maid sudah menyiapkan makan malam." Krist mengangguk penuh semangat, berjalan mendekati Singto dan mengelayut manja.

Singto pasrah, dia tahu pria imutnya ini sangat manja, membuat Singto segera ingin menerkamnya. Namun ini masih terlalu sangat awal, sinyo harus banyak bersabar menahan godaannya.

Makan malam kali ini tak begitu berbeda dengan sebelumnya, semua sahabat Singto dan orang terdekat yang sudah di anggap keluarga berkumpul untuk makan malam menaati peraturan yang sudah ada sejak dulu yaitu jika makan malam tiba mereka semua harus berada di meja makan dan makan bersama. .

Semua itu dilakukan untuk mempererat hubungan mereka sekaligus sebagai waktu untuk berkumpul setelah aktifitas mereka seharian.

Hanya saja ada sedikit perbedaan dimana Krist yang sangat manja pada Singto. Bahkan dia ingin makan sepiring berdua dengan Singto menyuapinya.

Sahabat sahabat Singto yang melihat itu terkejut, bagai mana bisa Singto yang di kenal tak memiliki hati dan begitu kejam. Ternyata bersikap sanagt lembut dan begitu menyayangi Krist, bahkan belum 24 jam mereka saling mengenal namun sudah begitu dekat.

"Daddy, kit mau udang itu" Krist menunjuk piring yang berisi udang.

"Baiklah, kau mau berapa?" Singto bertanya sambil mengupas udang yang sudah dia ambil untuk Krist.

"Uhmm aku mau 3 Daddy" Dengan begitu imut Krist memperlihatkan tangan nya yang memperlihatkan angka tiga .

Sekali lagi mereka yang berada di meja makan di buat terkejut dengan panggilan Krist pada Singto.

"Phii Tay apa aku tak salah dengan dia memanggil singyo dengan sebutan Daddy?" Tanya New sambil berbisik pada kekasihnya yang tepat di sampingnya

"Iya Hin kau tak salah dengar, dia memanggil Singto dengan sebutan Daddy, dia bahkan berani memerintah singyo untuk mengambilkannya udang" Jelas Tay

"Apa kalian lihat, Singto sangat memanjakannya" Off ikut dalam percakapan TayNew dengan suara berbisik nya. Tay dan New hanya mengangguk membenarkan perkataan off.

"Daddy kit sudah kenyang"

"Sekali suapan lagi baby, sayang jika tak habis" Singto membujuk

"Uhmm tapi Daddy, kit sudah sangat kenyang. Lihatlah perut kit sudah buncit" Krist memperlihatkan perutnya yang sedikit membesar setelah makan.

Singto hanya terkekeh kecil melihat tingkah laku Krist, mengusap kepalanya dan memakan suapan terakhir.

"Nah sudah habis Daddy yang makan, Sekarang Krist bisa kembali ke kamar dan tidur. Daddy masih ada urusan sebentar, besok kita akan pergi berbelanja pakaian dan perlengkapan sekolah mu bagai mana?"

"Apa Daddy serius?" Tanya Krist dengan matanya yang berbinar binar

"Iya Daddy serius, Sekarang kembalilah ke kamarmu dan istirahat yang cukup babyy" Singto mengecup kening Krist dan mengusap rambutnya lembut. Sedangkan Krist segera beranjak menuju kamarnya untuk istirahat.

Singto menatap Krist menaiki tangga, memastikan Krist sudah masuk ke kamarnya. Setelah cukup yakin dia membalikan badannya dan menemukan sahabat sahabatnya sudah menatap nya meminta penjelasan, namu Singto berusaha mengacuhkannya.

Namun perlahan dia mulai tak nyaman dengan tatapan tajam para sahabat nya yang meminta penjelasan.

"Ada apa dengan kalian? Kenapa menatap ku seperti itu ha"

"Jangan berpura pura bodoh sing, kau harus menjelaskan apa yang terjadi antara kau dan bocah tadik" Tutur off meminta penjelasan

"Tak ada hubungan yang spesial, aku hanya menjaganya sesuai permintaan ayahnya yang terakhir kali" Jawab Singto santai

"Tak mungkin jika tak ada yang lain sing, dia bahkan memanggil mu dengan sebutan Daddy dan kau memanggilnya baby" Cerca Tay

"Benar, dia bahkan berani meminta mu mengambilkan dia undang dan menyuapinya" lanjut gun

"Bahkan kau makan sepiring dengannya, bagaimana mungkin itu bisa di sebut tak ada hubungan" New juga mulai berbicara

"Sebaiknya kalian urus saja urusan kalian masing masing, aku akan segera kekamar ku untuk istirahat" Singto berusaha menghindar

"Hoii Singto kau tak boleh kabur - Kau berhutang pengjelasan tahu" Teriak Tay dan off bersamaan. Singto mengabaikannya dan terus berjalan menaiki tangga

"Sudah lah percuma kalian minta penjelasan dia tak akan melakukan itu" Phii arm yang sejak tadik diam mulai mengangkat suara

"Benar kata phii arm, Singto itu keras kepala dia pasti tak akan memberi tahu kita" New mempout kan bibirnya sedikit geram dengan tingkah Singto

"Yasudah dari pada kita memikirkan Singto dan bocah tadik, lebih baik kita  pergi beristirahat saja" Lerai gun

"Iya kau benar ayo Hin kita kekamar" Tay menarik tangan new menuju kamar mereka.

Off juga melakukan hal yang sama pada gun. Arm yang di tinggal sendiri hanya mengerutkan dahi melihat tingkah semua orang.

Sepertinya cuma aku yang waras disini, yang lain seaang mabuk cinta.

Dasar para buchin akut

Batin arm yang geram melihat tingkah semua manusia yang ada di mansion ini

.
.
.

Hallo terima kasih sudah membaca.

Semoga kalian tak bosan dengan alurnya.

Jika kalian ada kritik dan saran tolong comen yah.

Terima kasih sebelumnya❤️

I Love Daddy (SK)🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang