Apa jadinya jika kau menyukai anak dari sahabat ayahmu yang suda tiada. Apa jadinya jika dia adalah seorang pria mungil yang begitu cantik.
Rasa mu yang begitu terobsesi dengannya, membuatmu ingin melindungi dan memiliki seutuhnya.
Tanpa memikirkan...
Singto berjalan menuju meja makan dengan Krist yang masih setia digendongannya dengan wajah yang berada di lekuk leher Singto, membuat Singto sedikit menyeringai ketika hembusan nafas Krist terasa di kulitnya.
Semua mata yang berada di meja makan menatap apa yang sedang terjadi, dengan rasa tak percaya. Seorang Singto pracahya, yang di kenal dengan keambisiusan, keras kepala dan tak ingin di perintah.
Namun apa yang mereka saksikan saat ini, Singto menggendong seseorang yang baru dia kenal kemarin. Bagai mana bisa?
Kini Singto menarik salah satu kursi dan menurunkan Krist, lalu dia menarik kursi tepat disamping krist dan mendudukan dirinya.
"Daddy sudah menuruti permintaan mu, Sekarang makan lah" Ucap Singto mengelus kepala Krist penuh dengan kelembutan.
"Uhmm tentu saja, terimakasih Daddy" Krist memberi senyum terbaiknya membuat hati Singto merasa hangat melihatnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kini mereka makan dalam tenang, tak ada suara sama sekali kecuali suara sendok dan piring sang saling bertemu.
. . .
Makan malah telah selesai, mereka semua berkumpul di ruang tengah. Phii arm memberi tahu saat makan tadik jika mereka perlu membahas sesuatu yang penting.
Krist duduk di pangkuan Singto dengan memegang dua boneka yang di berikan Singto setelah makan malam di kedua tangannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Semua orang hanya diam menggelengkan kepala melihat bagaimana Krist begitu dimanja oleh Singto.
"Semua sudah berkumpul tenyata" Suara phii arm sambil berjalan mendudukan dirinya ditengah tengah
"Sesuatu ala yang begitu penting hingga phii arm meminta kita semua berkumpul?" Tanya New
"Oh itu bukan aku, tapi Singto yang ingin menyampaikan sesuatu. Aku hanya menyuruh kalian untuk berkumpul sesuai permintaan nya." Jelas arm
