Terjadi

4 1 0
                                    

"Terima kasih Tanaka, kau sudah membuatku sedikit lega" aku senang kamu sudah mulai tenang.

"Tapi, Tanaka" apa lagi?

"Apakah lirik di lagumu itu benar?" pertanyaan ini seakan menghakimi ku.

Tak lama setelah itu Sento dan Sakura keluar menemui kami dan memberi tahu bahwa Nenek Ayaka semakin parah sakitnya. Ayaka terkejut dan bergegas ke dalam rumahnya.

"Tanaka! Tentang itu, nanti kita lanjutkan" itu kata terakhir sebelum dia masuk.

Kami baru saja mau masuk, Ayaka menerobos keluar rumah dan menabrak kami.

Kenapa...

Dia..

Tergesa-gesa?

Tunggu, ini mungkin saatnya. Menyelamatkan dia dari tabrakan. Aku harus bisa memainkan lagu yang tak beraura kematian atau lagi dengan aura takdir bahagia!

"Tanaka kamu mau kemana?"

"Nyawa Ayaka terancam, aku harus bisa merubah jalan takdirnya"

Ayaka

Ayaka!

AYAKA!!

Aku akan menyelamatkan nyawa-mu!

Aku tersesat dalam kerumunan tengah kota. Namun mataku masih sanggup menangkap bayangan Ayaka. Aku tak boleh menyerah, demi nyawa Ayaka. Seseorang yang telah baik kepadaku, kini akan kubalas kebaikkannya!

"Permisi, aku mau lewat" aku kehilangannya. Tapi aku yakin dia mengarah ke sebuah Klinik.

Aku sudah tak bisa maju karena gelombang manusia di Sidewalk yang terlalu padat. Tak mungkin aku akan lewat jalan raya, bisa jadi aku ditabrak Truk dan masuk Isekai (dunia reinkarnasi dalam manga/novel Jepang yang berupa dunia fantasi). Ada cahaya di depanku. Itu adalah, Aura Takdir!

"kalian ngapain kesini? Aku kan belum mainkan senada pun" rupanya mereka mengangkat ku terbang.

Dan hebatnya...

ORANG-ORANG TAK MELIHATKU TERBANG!

"Itu Ayaka!" dia berada di penyebrangan.

Oh, tidak!

Hal itu...

AKAN TERJADI!

Cahaya Aura Takdir membawa ku se sisi lawan jalan yang ingin Ayaka seberangi. Aku segera memainkan sebuah lagu yang berakhir bahagia.

Nada demi nada kumainkan.

Senar demi senar kupetik.

Aura demi aura mengubah jalan takdir.

Akhirnya aku bisa menyelamatkan nyawa nya. Namun tidak ada apa-apa yang terjadi. Malah jalanan yang tadinya sepi, terdengar suara mobil melaju.

Ayaka mulai menyebrangi jalan...

Dia terpeleset dan tak bisa bangkit..

Dia...

DIA GAK BISA JALAN!

"TANAKA! TOLONG AKU! JANGAN HANYA DIAM SAJA!"

Badanku...

Tak bisa kugerakan...

Mobilnya semakin dekat!

(BRUUUK!!!)

Apakah...

Apakah aku gagal?

Aku menelpon Ambulans dan ikut pergi ke Rumah Sakit terdekat. Pihak RS menelpon orang tuanya. Setelah orang tua nya datang, dokter tidak diperbolehkan untuk mengungkap kondisi terkini dari Ayaka.

Aku merasa tugas ku sudah selesai tapi...

Aku juga merasa aku bersalah atas kejadian ini.

Tapi, kenapa aku tak bisa bergerak tadi?

Petikan Takdir (運命の選択)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang