Takdir Terakhir (End)

5 1 0
                                    

Takdir Terakhir

"Tanaka" kakek itu datang.

"Maaf kek. Maafkan aku kek!" aku tak bisa menahan air mata ku. Seakan membanjiri muka ku.

"Kenapa engkau menangis? Dan kenapa kau meminta maaf?"

"Aku telah gagal menyelamatkan Ayaka. Aku tak layak memainkan gitar dengan senar takdir!"

Kakek itu seakan menarik nafas dan berusaha menjelaskan sesuatu.

"Tanaka, aku baru ingat mengapa dia mati di masa waktu ku"

Tunggu, jadi penyebab kematiannya bukan...

"Dia mati karena mendengar kabar dari Nenek-nya setelah pulang dari klinik bahwa orang tua-nya bercerai. Dia tak bisa mengendalikan diri dan stress. Akhirnya dia bunuh diri di lantai paling atas sekolah"

"Jadi aku?'

"Bukan kamu, namun kita" Kita?

Kakek itu membuka lengan kanan kaosnya dan menunjukan bekas luka masak, itu mirip seperti luka masakku saat aku masih mengikuti klub memasak di sekolah, itu yang membuatku keluar dari klub itu. Jadi kakek itu adalah...

Aku?

"Kamu dan Aku adalah, Tanaka Takeshi" tapi bagaimana?

"Aku bisa kembali ke masa waktu ini karena, aku dipilih Nenek-nya untuk mewariskan Biola Ayaka. Aku memindahkan senar biola itu ke gitarku dan tak tahu kenapa, saat aku menggenjrengnya aku kembali ke masa ini. Aku pun menganggap 'Ini kesempatan untuk menyelamatkan Ayaka'. Sisi buruknya aku sudah tua jadi aku tak ingat beberapa memori dan aku tak pandai bermain gitar lagi. Paling mentok aku Cuma bisa ngejreng aja"

Jadi, aku membuat Ayaka kecelakaan suapaya orang tua nya datang dan melupakan masalah rumah tangga mereka.

"Karena semua telah selesai, tolong putuskan senar gitar itu. Semua jalan takdir yang kamu ubah akan kembali ke jalannya kecuali takdir terakhir ini. Dan aku..."

Dan kenapa Kakek Tanaka?

"Aku akan pudar kembali ke masa ku"

"Kek, tolong jangan tinggalkan aku" aku memohon kepada diriku di masa depan.

Nampaknya aku harus merelakan sesuatu, maka akan kulakukan. Gitar ku akan ku genjreng sekuatnya!

(JREERENG)

Dan senarnya...

Putus.

"Tanaka, aku ada pesan terakhir untukmu. Tolong jaga Ayaka"

"Akan kujaga dia sampai dia jadi istriku!" ini mulutku kok spontan ngomong yang engga engga?

"Apa kata..." Tanaka, maksudku Kakek Tanaka dia sudah terlanjur pudar.

Ada suara yang memanggilku dari belakang.

"Tanaka" itu Ayaka dan kedua orang tua nya. Ayaka nampak menaiki kursi roda. Aku rasa ada bagian kaki yang sakit.

Oh iya Tanaka!

Siapkan mentalmu Tanaka! Pasti dia akan mengatakan 'Kenapa kau diam saja?!'.

"Terima kasih telah menelponkan ambulans untukku"

Akupun berbincang dengan orang tua nya. Ayahnya melihat gitar ku yang senar nya putus.

"Hmm. Sebagai rasa terima kasih kami akan memberikan mu gitar baru impor"

"Eh , Pak Shirakawa ga usah repot-repot hehe"

"Jangan tolak rasa terima kasih kami. Lagipun kamu akan berduet untuk pensi nanti kan?"

(Pembukaan Pentas Seni)

"Saya selaku Ketua Osis SMA Ashikai Tokyo, menyatakan Pentas seni Musim semi dibuka"

Suara gong menandakan Pensi sudah dimulai. Bersiap untuk giliranku.

"Sebagai hiburan untuk Pembukaan pensi ini kami tampilkan, Tanaka dan Ayaka!"

"Kamu siap Ayaka?"

"Siap!" aku mendorong dia ke hadapan siswa siswa.

Dan disitulah awal mula kisah kami berduet


Tamat.


cttn author: makasih udah baca Petikan Takdir sampai terakhir. kalo ada masukan bisa dm ke ig  sakhi.dani atau komen ya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Petikan Takdir (運命の選択)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang