v. sulit

50 6 0
                                    

author's pov

Sudah seminggu sejak hari dimana Hyunjin berteman dengan Jaemin dan Ryujin, mereka semakin dekat, di sekolah maupun ditempat umum, terkadang mereka menginap bersama, dan itu yang membuat Ryujin kagum akan sikap kedua temannya yang setia menjaganya.

Walaupun Hyunjin tidak terlalu sering kumpul bertiga, ia selalu memanfaatkan waktunya ketiga bertiga.

Hari ini adalah weekend, hari dimana orang-orang berolahraga, ataupun jalan-jalan. Ryujin tengah meminum cokelat panas miliknya di ruang keluarga, sambil sesekali bersenandung mengikuti irama lagi yang ada di televisinya.

"Huh, bosan juga ya hari ini." gumam Ryujin yang kini telah menyandarkan kepalanya pada sofa.

Ryujin mengambil ponselnya yang ada di meja, tepat didepannya. Membuka panggilan, dan berusaha menelepon seseorang.

"Halo Na, sibuk? Aku mau ke kafe dekat sini, bisa?" Ryujin menghubungi Nana. Mengapa tidak datang saja ke rumahnya? Jawabannya, malas gerak.

"Boleh boleh, aku juga lagi bosen nih. Hyunjin kamu ajak?" balas Jaemin diseberang sana.

"Sempet sih aku ngirim pesan ke dia, katanya lagi gak bisa, kurang tau deh mau ngapain, mungkin sama temen dia yang lain mau jalan pagi."

"Um, oke. Aku ke rumah kamu ya, 15 menit lagi. Ajak Yujin, boleh?"

"Boleh, Na. Oke aku tunggu, aku siap-siap dulu ya, see u Na!"

"See u too, angel."

Ryujin tersenyum bahagia sambil memeluk ponsel yang ada digenggamannya.

.

.

.

.

Ryujin's pov

Tidak butuh waktu lama, kita bertiga sudah sampai di kafe dekat rumah, tanpa Hyunjin pastinya, dan digantikan oleh Yujinㅡ adik Jaemin.

"Kak Ryu, masih.. Suka sedih?" dari raut wajah Yujin jangan terlihat sepertinya dia takut bertanya padaku. Aku tersenyum dan sedikit terkekeh.

"Enggak kok, Jin... Gak sesering sebelumnya sih." Yujin yang mendengar jawabanku terlihat bahagia. Yujin sudah ku anggap sebagai adikku sendiri, dia gadis yang sangat manis dan lembut, periang juga.

Saat ini posisi kita bertiga ada di meja paling ujung dengan tiga bangku yang terbuat dari kayu, dekat dinding kafe yang transparan karena terbuat dari kaca. Aku suka dengan tempat kami saat ini, kafe dekat rumahku bertema klasik, cukup menenangkan, apalagi dengan dinding yang transparan aku jadi bisa melihat ke arah jalanan yang penuh dengan orang-orang.

"Ryu, jangan melamun lagi." tegur Nana, lamunanku seketika buyar, padahal tadi aku sedang melamun hal yang sangat indah, menjadi kekasih seorang Kim Doyoung.

"Kamu ganggu banget sih Na. Aku lagi melamun hal yang indah, harusnya kamu senang dong." aku protes, tidak terima dengan teguran Jaemin.

"Bener tuh kata Kak Ryu, kakak sih ganggu dia." sahut Yujin.

"Ok fine, stop it two Jin. Huh, bisa stress aku didekat dua gadis gila ini."

"Kamu pikir aku gak stress kalau kamu sama Hyunjin ledekin aku terus?!" aku sedikit menaikan nada bicara, agak memajukan badan saking kesalnya.

[✔] Sulit ; Shin RyujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang