💫
Seungwan mengerutkan kening, lalu menelisik sendiri penampilannya dari atas ke bawah. Namun tak ada jawaban yang pasti di kepalanya yang menjadi alasan mengapa Sehun tertawa di seberang mejanya.
Gadis itu benar-benar datang ke kantor Sehun, yang baru beberapa hari juga dipegang oleh pria itu. Bahkan beberapa karyawan melihatnya dengan aneh karena seharusnya bukan Sehun sendirilah yang menyeleksi pegawainya.
Seungwan merapikan anak rambutnya yang menjuntai di kedua sisi wajah, memandangi Sehun dengan kebingungan, "Paman, apa aku terlihat buruk? Apa kostumku salah?"
Sehun yang masih duduk di atas kursi kerjanya masih tertawa kecil, "Pekerjaan yang aku maksud sepertinya tak sama dengan pengertian pekerjaan seperti yang kau pikirkan."
"Lalu apa?" Seungwan semakin tak mengerti, memangnya Sehun akan menyuruhnya menjadi apa jika bukan karyawan disini? Tukang bersih-bersih? Tidak mungkin kan?
"Kau cukup," kalimat itu sengaja dia gantung, Sehun menghembusan nafasnya dalam, suara tawanya sesaat berhenti, "Kau cukup ada untukku ketika aku butuh."
Seungwan masih tak begitu paham maksudnya, namun kediamannya yang berlangsung lama membuat dia mengangguk penuh semangat, "Pasti! Aku akan melakukan semua hal yang Paman suruh!"
Senyum lebar Seungwan ikut membuat Sehun mengulum senyum tipisnya, senang dengan semangat yang membara dari gadis itu.
"Benarkah?"
"Ya, tentu saja!"
"Pegang janjimu," Sehun berdiri dari kursinya, memandang lurus pada Seungwan diselimuti sedikit kecurigaan, "Jika kau berani mengingkarinya dengan tak melakukan apa yang kusuruh, aku akan menghukummu. Kau mengerti?"
"Menghukum?" Alis Seungwan mengernyit, "Oh, baiklah. Paman sepertinya tak tau aku ini gadis yang berpegang teguh pada pendirian."
Senyum remeh Sehun nampak, dia merapikan jas kerjanya dan melangkah pasti menuju gadis tersebut, "Kita lihat nanti, Seungwan."
Seungwan menyipitkan mata dan membuat lengkungan bibir seakan menantang, "Siap!"
Paman dari kekasihnya itu mengangguk-angguk menghadapi keyakinan Seungwan, "Kau akan menjadi asisten pribadiku."
"Asisten... Pribadi?"
"Kau tidak akan bergabung dengan karyawan, aku tidak akan mengirimmu untuk berada di divisi lain," Sehun menjelaskan, kali ini lebih tenang dengan menyenderkan tubuhnya di pinggir meja, "Kau hanya akan tinggal di ruangan kecil di depan ruangan ku, dan melakukan apa saja yang aku mau."
"Seperti sekretaris?"
Sekali lagi tawa Sehun mengisi ruangan tersebut, "Itu terlalu berlebihan."
Seungwan kembali dibuat kebingungan, "Lalu?"
"Ya... Intinya kau harus melakukan apa saja yang kusuruh."
"Apa itu termasuk, membeli makan siang... Mungkin? Atau... Mengambil kertas di gudang...?"
Sehun sedikit terkejut dengan tebakan Seungwan yang sedikit tepat di sasaran, "Bisa jadi, kalau aku mau."
"Jadi... Aku tak akan menyentuh komputer?"
"Kau ini terlalu banyak bertanya, seharusnya aku yang bertanya padamu."
Seungwan terdiam kali ini, tapi memang pertanyaannya itu adalah suara dari ketidak-mengertiannya atas maksud Sehun. Kenapa pria itu harus susah-susah mempekerjakannya hanya untuk membeli makan siang?
![](https://img.wattpad.com/cover/251669681-288-k168448.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perforce (Cold Uncle)
FanfictionTaehyung menyesal mengenalkan kembali Seungwan -kekasihnya tujuh tahun belakangan ini, kepada Sehun, sang Paman. it's mature.