✨ Aksara Bhayang | Lee Jeno✨
Rabu siang setelah menyelesaikan kelasnya, Jaevin keluar dari Laboratorium Biologi tanpa melepaskan jas putih kebanggannya, lalu setibanya di depan pintu ia mendapati kehadiran salah satu selirnya yang bernama Lia. Raut wajah terkejut adalah yang di tampilkan Jaevin sekarang karena seharusnya hari ini jadwalnya dia bertemu dengan Caca bukan Lia, BIASALAH!"Jepin!" Panggil Lia yang exited setelah mendapati pacarnya keluar dari Lab Biologi sembari menyibakkan rambutnya, so sexy!
Jaevin tersenyum kikuk, "O-oh hai Honey!" Sapanya disertai dengan senyum sumringah yang dibuat-buat, padahal yang sebenarnya dia sedang kelimpungan.
"Kamu masih ada kelas lagi nggak?" Tanya Lia yang mendadak merangkul lengan Jaevin dengan manja.
"A-ada, iya ada. Ini aku masih pake jas lab kan?! Habis ini masih ada praktek lagi, iya gitu.." Alibi Jaevin dan Lia yang tengah bergelayutan manja di lengannya itupun cuma ber oh ria, ini yang Jaevin suka dari gadis itu--Polos dan penurut meskipun sedikit menyerempet bodoh.
Lia melepas rangkulannya dari lengan Jaevin, "Ya udah kalo gitu aku balik ke kelas dulu ya, bye-bye." Kata Lia seceria matahari yang bersinar terang siang ini.
Sebelum Lia benar-benar pergi--Jaevin sempat mengelus pelan puncak kepala gadis itu beberapa kali, "Bye-bye Honey!" Teriak Jaevin sembari melambaikan kedua tangannya guna mengiringi kepergian Lia.
"Hufttt.." Jaevin Menghela nafas panjang sembari mengelus dadanya, dia merasa begitu lega, maklumlah derita cowok ganteng yang gebetannya banyak, mau ketemu aja harus atur jadwal. Terkecuali untuk Sekar-kapanpun dan dalam keadaan bagaimanapun jika Sekar sudah menghubungi Jaevin, maka dia akan langsung tancap gas untuk menemui Nyai Kanjeng Ratu Sekar tercinta, Budak cinta abadi mah beda.
Sementara tanpa bocah itu sadari, Jaka tengah berdiri di balik tembok dan sedari tadi ia diam-diam memergoki aksi mereka berdua bersama dengan Caca, teman sekelasnya sekaligus selir Jaevin yang lainnya.
"Yang sipit, selirku yang pertama~~dia cantik dan polos, cinta mati padaku~~" Jaka bernyanyi dengan suaranya yang menggelegar di seluruh lobi tatkala Jaevin akan kembali memasuki laboratorium biologi guna mengembalikan jas putih yang tadi sempat lupa tidak ia lepas.
Jaka masih melanjutkan nyanyiannya, "Yang ini-" Jaka menunjuk Caca yang tengah berdiri sembari menahan tawanya di sebelah Jaevin, sementara lelaki buaya darat itu cuma geleng-geleng kepala mendengar lagu sindiran dari temannya itu.
"Selirku yang kedua~~dia pinter dan seksi, tergila-gila padaku~~uwooo-uwooo..."
Setelah lagu ngawur itu selesai, Jaevin langsung menabok mulut Jaka dengan keras, sementara bocah tengil itu cuma bisa mengaduh kesakitan sembari mengelus pelan bibirnya yang mungkin akan menjadi monyong lima senti dalam beberapa detik saja.
"Awh sakit bego!"
Caca terkekeh pelan, "Kasihan tau vin."
"Biarin aja, kebiasaan emang!"
"Lagian lo dateng-dateng bukannya nyodorin oleh-oleh kek, malah mau ngajakin orang ribut."
"Heh gue abis kena tipes ye nyet, nggak ada kepikiran-kepikirannya buat bawain oleh-oleh."
"Cih alasan, Dasar Bakhil!"
Jaka memelotot ke arah Jaevin, "Hayuklah ribut aja kita!" Katanya sembari berancang-ancang untuk memukul Jaevin.
"Jakaaaa!!!!"
Barusan itu suara manusia paling absurd yang hobinya bikin telinga orang jadi rada budeg, karena setiap kali dia ngeluarin suara 30% nya kata-kata 70% nya teriak-teriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Bhayang | Lee Jeno✓
FanficCOMPLETED Jika aku adalah garis finish dari pelarianmu, Maka aku akan jadi garis finish yang mendekatimu lebih dulu. Dan setelahnya kita berputar pada ruangan sempit bernama Jatuh Cinta, menikmati alur cerita yang isinya hanya kita berdua, merajut a...