011

56 5 0
                                    

Pukul 18.00 Am, Kst

Sejak pembicaraan mengenai perjodohan tadi siang, baik wonwoo maupun Chaeri tidak ada yang mau keluar dari kamar mereka masing-masing.

Hal ini tentu saja membuat keluarga mereka khawatir,

#wonwoo side

" Yeobo,,," panggil kepala keluarga

"Nde? "

" Wonwoo masih belum keluar? "

" Eoh, yeobo yaa..... Apakah keputusan ini sudah tepat? Aku takut wonwoo akan-"

" Istriku tersayaaang.... Ingat perkataan dokter Kim? Dokter bilang trauma yang dialami oleh wonwoo dan Chaeri itu tidak akan hilang jika mereka terus menghindar-

-jika kita menginginkan sosok anak kita kembali seperti yang dulu, maka mereka harus bangkit dari rasa trauma dan bersalah itu. Menyatukan keduanya merupakan satu satunya langkah yang bisa kita lakukan, biarkan mereka menghadapi nya bersama " jelas Tuan Jeon,

" Tapi aku takut trauma mereka justru semakin buruk d,dan bagaimana kalau mereka justru saling menyakiti satu sama lain? "

" Sayang, meskipun mental mereka sedang tidak sehat. Mereka tetap Wonwoo dan Chaeri yang dewasa pemikiran nya, sebesar apapun masalah mereka nanti. Aku yakin mereka bisa menyelesaikan nya dengan bijak,,, haah sudah aku keatas dulu, aku akan berbicara dengan putra kesayangan mu itu "

Setelah itu, Tuan Jeon naik keatas dan masuk ke dalam kamar Putra kesayangannya

Tok...tok...tok

" Wonwoo appa masuk yaa? "

#hening

Cklek....

Sang ayah pun masuk meskipun sang anak tidak menjawab ucapannya,,

Ia melihat sang putra sedang duduk lesehan di balkon kamarnya, matanya menatap indahnya cahaya bulan. Dengan langkah pasti iapun menghampiri sang putra dan duduk disebelahnya,

" Wonwoo"

" Nde appa " Jawab wonwoo tanpa mengalihkan pandangannya,

" Kau melihat nya??"

" Eoh,, apa dia bahagia disana? "

" Tentu saja sayang,,, disana dia aman tidak ada lagi yang akan mengganggunya. Dia sudah bahagia, lantas kapan kau akan bahagia? Apa kau tidak senang untuk kebahagiaan dia? "

Mendengarnya wonwoo langsung menempelkan kepalanya di lipatan tangan yang ia sanggah dengan lututnya. Matanya menatap mata sang ayah,

" Wonuu,, appa mengerti akan rasa takut dan trauma mu itu... Tapi naak hidup terus berjalan, kau tidak bisa terus-terusan seperti ini. Kau harus bangkit dan lawanlah rasa takut itu,, "

" W,wonu takut appa.... Wonu tidak berani untuk menikah,,, senyuman iblis itu terus terbayang, bukan ha,hanya itu ta tapi suara jeritan y,yen-" Wonu berbicara dengan gagap dan air mata yang menggenang,

Sontak sang ayah langsung merengkuh tubuh rapuh sang anak, ia mengelus Surai anaknya.

" Naak, wanita iblis itu sudah mendapatkan apa yang pantas untuknya... Dia sudah pergi, tidak ada yang harus kau takutkan. Sekarang coba alihkan pikiranmu, kau coba pikirkan ibumu.

__tidakkah kau kasihan padanya? Haruskah ia terus-menerus kehilangan anaknya? Setidaknya nak kembalikan Wonwoo ibumu yang dulu, ia rindu tawa lepas putranya ini. Ayo sembuh nak ayo!!" Semangat sang ayah

" T tapi appaa, ppernikahan ini? Apa benar? "

" Tentu, jika kau menikah dan berjuang untuk sembuh bersama Chaeri maka kami para orangtua akan sangat senang. Bantu dia juga nak, setidaknya kau harus lebih kuat untuknya..."

" Waeyo? "

" Haaaaah, kau ingat tidak dengan pria yang bernama Jun? Dia sudah sadar dari koma nya "

" NDE?! Itu baguus appa! " Kaget Wonu dan melepaskan pelukan sang ayah.

" Dia amnesia Wonu, "

DEG.....

" Peluang dia untuk kembali mengingat masa lalunya hanya 10% "

DEG....DEG...

" Bukankah dia lebih rapuh darimu? Kau tidak ingin menepati janji yang pernah kau ucapkan pada seseorang? Coba lihat penderitaan orang lain, masih ada yang lebih darimu. Jadii kau harus bangkit yaaa,, appa tau kau bisa dan appa juga tau kau paham apa saja yang telah gadis itu lalui "

Setelah itu sang ayah menepuk bahu sang putra dan berdiri lalu keluar dari kamar sang anak, kini tinggalah Wonwoo sendiri yang sedang merenung.











































Yuhuu aim back😂 mian lama 😂😂 kira kira masih ada yang nungguin gak ya? Buat yang nunggu makasih yaaa, yaudah selamat membaca dan jangan lupa voment okee makasih babaay.

Real Pain || Jeon WonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang